HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Sejumlah Sekolah Kutip Uang Kartu Peserta UAS

suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Sejumlah sekolah, terutama SMP disinyalir mengutip uang kepada siswanya untuk biaya mencetak kartu pe...

suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Sejumlah sekolah, terutama SMP disinyalir mengutip uang kepada siswanya untuk biaya mencetak kartu peserta Ujian Akhir Sekolah (UAS). 

Dari hasil pengutipan uang tersebut, pihak sekolah diduga memberikan sejumlah uang kepada oknum pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh Tamiang.

Disebut-sebut sejumlah sekolah mengutip uang berkisar Rp 2.000 hingga Rp 15.000/siswa. Sementara kartu peserta ujian biaya pencetakannya sudah teralokasi di Disdik Aceh Tamiang, sehingga dalam penyelenggaraan ujian seharusnya siswa dibebaskan dari biaya.

Salah seorang siswa kelas 9 di SMPN yang ada di Kecamatan Karang Baru, mengatakan ada pengutipan uang kartu peserta ujian di sekolahnya sebanyak Rp 16.000. 

"Kami sudah difoto dan akan dicetak gambarnya," ujar siswa tersebut  Senin (9/3).

Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Disdik Aceh Tamiang, Mukhlis, saat dikonfirmasi Senin (9/3) mengatakan, UAS tingkat SMP dijadwalkan dilaksanakan awal April mendatang.

Awalnya, Mukhlis menyebutkan, biaya kartu peserta ujian menjadi beban sekolah masing-masing. Namun soal besaran biaya yang dikenakan kepada siswa di masing-masing sekolah, dia tidak mengetahui pasti.

Menurut Mukhlis, kalaupun sekolah melakukan pengutipan uang tersebut guna menghindari ada kesalahan terhadap kartu peserta ujian siswa. 

Akan tetapi akhirnya dia ragu akan jawaban tersebut, ketika ditanya apakah setelah selesai ujian dan tidak terdapat kesalahan, uang yang dikutip dari siswa akan dikembalikan.

Akhirnya Mukhlis berdalih, berkenaan masalah itu dirinya kurang mengerti secara pasti teknisnya. Oleh karena itu, dia memanggil Kasie Kurikulum, Sopian untuk menjelaskannya.

Di hadapan Mukhlis, Sopian mengatakan, tidak tahu soal adanya pengutipan uang yang dilakukan pihak sekolah. Dan pihaknya juga tidak membebankan kepada sekolah, biaya pencetakan kartu ujian.

Namun Sopian mengaku, saat pihak sekolah mengambil kartu ujian bagi siswanya, mereka ada memberi uang. 

Akan tetapi uang tersebut tidak ada kaitannya dengan kutipan tersebut.
"Sejumlah uang yang diberikan itu tidak ada patokan. 

Bahkan mereka memberi kepada staf dan operator yang menangani bidang pembuatan kartu ujian sekolah. Sejumlah uang itu diberi tanpa diminta, rasanya mereka ikhlas saat memberi," ujar Sopian.

Sementara itu Kabid Pendidikan Menengah Zulkarnaen mengatakan, dijadwalkan pada 12 Maret sudah dilaksanakan UAS. Menyangkut penyelenggaraan UAS, siswa SMA sederajat dibebaskan dari biaya. 

"Biaya pelaksanaan UAS sudah dianggarkan pemerintah, termasuk kartu ujian siswa dicetak sendiri oleh Disdik," ujar Zulkarnaen. (indra/stc)

Foto : Ilustrasi/tribunnews