Ilustrasi (Gedoor.com) suara-tamiang.com , KUALASIMPANG -- Kepala Pusat Inovasi Rotan Nasional (Pirnas), Prof Dr Andi Tanra Tellu MS,...
Ilustrasi (Gedoor.com) |
suara-tamiang.com, KUALASIMPANG -- Kepala Pusat Inovasi Rotan Nasional (Pirnas), Prof Dr Andi Tanra Tellu MS, Kamis (26/3) meresmikan pusat kerajinan rotan Aceh, Renggali Jaya, di gedung Nasional Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang.
Kegiatan tersebut diprakarsai Koperasi Ara Mupakat yang bekerjasama dengan Prospect Indonesia dan Pusat Inovasi Rotan Nasional yang berpusat di Palu, Sulawesi Tengah. Pada kesempatan tersebut, mereka sepakat untuk memberdayakan petani rotan di Aceh melalui program konservasi dan budidaya rotan yang akan dijadikan sebagai bahan baku utama pembuatan mebel, furniture dan kerajinan rotan lainnya.
Kepala Pusat Inovasi Rotan Nasional (Pirnas) Prof Dr Andi Tanra Tellu MS mengatakan, rotan merupakan produk non kayu yang tidak memerlukan izin khusus dari negara untuk mengekploitasinya di dalam hutan lauser. Warga tidak perlu takut ditangkap polisi hutan dan bebas mengambil rotan alam yang terdapat di dalam kawasan ekosistem lauser.
Gerakan koperasi menjadi gerakan strategis yang efektif untuk memberdayakan ekonomi warga apabila dilaksanakan dengan benar, transparan dan akuntabel untuk itu Koperasi Ara Mupakat berpeluang bermitra dengan berbagai kelompok masyarakat, asosiasi bisnis, perguruan tinggi dan lembaga sosial lainnya untuk membangkitnya ekonomi masyarakat Aceh khususnya pengrajin kerajian rotan. Padahal jika, lebih fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus peluang bisnis khususnya bagi masyarakat di pedalaman maka ekonomi kreatif serta inovatif di bumi Aceh akan bangkit. “Saya berharap Koperasi Ara Mupakat lebih fokus dan menjadi wadah serta peresmian hari ini menjadi momentum bagi kebangkitan ekonomi kreatif di bumi Aceh,” ujarnya.(md/serambinews)