HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Petani Temukan 1.235 Amunisi Aktif

suara-tamiang.com , BIREUEN  - Petani di Kecamatan Jeunieb, Bireuen, menemukan 1.235 amunisi aktif di kebunnya, di kawasan Aleu Luhop, ke...

suara-tamiang.com, BIREUEN - Petani di Kecamatan Jeunieb, Bireuen, menemukan 1.235 amunisi aktif di kebunnya, di kawasan Aleu Luhop, kecamatan sama, Kamis (12/3), sekira pukul 16.00 WIB. Saat ditemukan oleh M Ali Yahya, amunisi itu tersimpan di dalam jeriken hitam. Hingga kemarin siang, amunisi tersebut masih diamankan di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Jeunieb.
Kapolsek Jeunieb, Iptu Mahdi, menyebutkan 1.235 peluru aktif itu terdiri dari 521 amunisi RPD, 654 butir peluru AK47, dan 60 butir peluru kis. Semua amunisi masih aktif meskipun kondisinya mulai berkarat. “Amunisi tersebut diduga peninggalan masa konflik,” ungkap Mahdi kepada Prohaba, Minggu (15/3) sore.
Kata dia, awalnya M Ali Yahya, menggali lubang untuk menanam pisang di kebunnya. Baru mencangkul sedalam 15 centimeter, warga Meunasah Alue, Kecamatan Jeunieb, itu menemukan jeriken hitam berisi amunisi. Lalu, Ali menutup kembali lubang itu.
Keesokan harinya, Ali memberitahukan temuan tersebut kepada warga desanya dan anggota Polsek Jeunieb. Mendapat kabar itu, Kapolsek Jeunieb bersama beberapa personel dan masyarakat, langsung menuju ke lokasi. Jaraknya sekitar 17 kilometer arah selatan Keude Jeunieb.
Mahdi menambahkan, jalan menuju ke kebun itu lumayan jauh. Jalannya hanya bisa dilalui mobil sekitar 12 kilometer dari Keude Jeunieb. Sedangkan lima kilometer lagi harus dilalui dengan sepeda motor dan berjalan kaki. Bahkan, jalannya terjal dan mendaki.
“Rencananya, besok (hari ini-red) seluruh amunisi bersama jeriken itu kami bawa ke Mapolres Bireuen. Kami juga mengimbau masyarakat yang menemukan amunisi, senjata, bom, atau barang-barang berbahaya lain, baik barang peninggalan konflik dan maupun bukan, segera laporkan kepada aparat keamanan,” tegas Mahdi.(c38/serambinews)