Pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia Cab. Aceh Tamiang suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Pengurus Ikatan Dokter Indonesia ( IDI )...
 |
| Pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia Cab. Aceh Tamiang |
Berdasarkan monitoring STC, pelantikan pengurus IDI Tamiang selain dihadiri dokter-dokter muda berparas cantik dan tampan, juga dihadiri Wakil Bupati Drs Iskandar Zulkarnain, Kepala Dinas Kesehatan dr M Nur Fajri, Sekretaris IDI Aceh dr Rais dan Direktur RSUD Tamiang dr Lia Imelda Siregar dan Insan Pers.
Iskandar Zulkarnain dalam sambutannya menyampaikan dokter yang tergabung di IDI Aceh Tamiang diharapkan senantiasa melayani pasien sesuai dengan sumpah kedokteran indonesia. Memang dokter bukanlah yang memberikan kesembuhan pasien dengan cara medis, namun senyum dokter kepada pasien bisa membantu kesembuhannya.
Disamping itu kata Iskandar yang akrab disapa Pak Buyung, didalam sumpah kedokteran tersebut haruslah para dokter menghindari perbuatan kriminalisasi sesama teman sejawat. Selain itu kata Pak Buyung, IDI sangat erat kaitannya dengan pemerintah daerah untuk memberi gagasan dan sumbang saran dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Tamiang.
Berkaitan hal tersebut Ketua IDI Tamiang dr Maryan siap untuk menyumbangkan pemikiran dan gagasan dalam peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sesuai pesan Ketua IDI Aceh dr Fachrul Djamal yang berhalangan hadir dan diwakilkan oleh dr Rais selaku Sekretaris IDI Aceh yang menekankan agar menjaga kode etik kedokteran indonesia.
Harapan Pak Buyung selaku orang nomor dua di Kab. Aceh Tamiang kepada dokter-dokter yang terhimpun di IDI Tamiang harus siap bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA ), untuk itu IDI Tamiang dalam melayani pasien hindarilah wajah cemberut seperti jeruk purut, malah sebaliknya sering-seringlah memberikan senyuman kepada pasien yang berguna bagi kesembuhannya.
“Jelang era globalisasi MEA, dokter dari luar negeri diperbolehkan membuka praktek di negara kita, jangan sampai kalah bersaing dengan mereka apabila pasien lebih memilih melakukan perawatan medis dengan dokter-dokter tersebut.
Akibat kalah bersaing, dikhawatirkan dokter-dokter kita sibuk demo untuk mengusir mereka dari negeri kita”. Kata Pak Buyung. (Rico Fahrizal/STC)
