HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Inilah 10 Mitos Tentang Otak Manusia

otak kiri dan otak kanan suara-tamiang.com, Baru -baru ini, journl.com menerbitkan infographic yang menggambarkan ketidakakuratan da...

otak kiri dan otak kanan
suara-tamiang.com, Baru-baru ini, journl.com menerbitkan infographic yang menggambarkan ketidakakuratan dari 10 mitos yg berhubungan dengan otak manusia.

Inilah 10 mitos yang harus kita stop percayai:

Cuma Menggunakan 10 Persen Fungsi Otak
Karena ini mitos yang paling banyak dipercayai orang- orang, makanya kita mulai dengan mitos ini. Mitos ini diperkirakan muncul dari William James, psikolog Amerika, di tahun 1990an awal. Waktu itu James bilang, “Orang yang memiliki kemampuan rata-rata atau normal biasanya jarang memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya. Mereka biasanya hanya dapat menggunakan sedikit dari seluruh potensi yang mereka miliki.” Pertama- tama, disebutkan “10% dari kemampuan kita,” lalu dimodifikasi menjadi “10% dari otak kita”.

Walaupun bisa dibuktikan kalau kita bisa memakai lebih dari 10% kapasitas otak kita, tapi masih banyak banget orang yang percaya mitos ini.

Fungsi Otak Menurun Seiring Bertambahnya Usia
Beberapa kemampuan mental kita berkembang seiring dengan bertambahnya usia. Perbendaharaan kata, pemahaman bahasa, cara berpikir kritis, dan pengontrolan emosi merupakan contoh- contoh perkembangan yang berkembang seiring bertambahnya usia kita. Namun dalam penemuan terbaru, ditemukan kalau meningkatkan kesadaran adalah salah satu cara mengembangkan kemampuan otak kita.

Studi menemukan bahwa fungsi otak akan berkembang 8 minggu setelah program pengurangan stress berbasis yang membuat fungsi otak meningkat dibeberapa area. Dari studi itu, dihasilkan bahwa para peserta memperlihatkan peningkatan di area abu- abu yang mengendalikan fungsi emosi dan kesadaran sosial. Peningkatan kesadaran ini juga dapat digunakan untuk mengurangi tingkat depresi dan gangguan setelah trauma beberapa saat.

Kerusakan Otak Selalu Terjadi Secara Permanen
Untuk beberapa kerusakan otak, memang ada yang tidak bisa diobati secara total. Tapi beberapa bagian otak yang rusak bisa diperbaiki dan kembangkan serta hubungan antar neuron bisa dihubungkan kembali. Intinya sih, neuron yang sudah rusak itu gak bisa tumbuh kembali. Tapi hubungan yang rusak antar neuron itu bisa berhubungan lagi dan kembali ke posisi semula. Waktu neuron mengalami kerusakan, otak manusia bisa terhubung kembali dengan menggunakan bagian lain untuk menjalankan fungsi yang hilang. Fungsi untuk berbicara, misalnya, bisa dilakukan bagian otak lain sambil bagian itu belajar melalui terapi yang diulang beberapa kali.

Otak Manusia Tidak Bisa Diubah
Sebenarnya, otak kita itu bisa dihubungkan kembali. Lepas dari keterampilan, terapi otak membuat bagian baru dari otak kita untuk mengambil alih kinerja otak ketika bagian yang rusak itu tidak mampu melakukannya. Contohnya, pendengaran pada orang buta meningkat saat pengelihatan itu tidak mereka miliki. Penderita penyakit stroke bisa berbicara dengan melatih area lain yang biasanya tidak digunakan untuk bicara.

Menghubungkan kembali bagian otak juga bisa untuk mengubah habit kita! Otak itu belajar dari perbuatan yang dilakukan berulang. Kalau Anda mau berenti merokok, Anda bisa melatih otak kamu untuk berhenti merokok dengan mengirimkan sinyal yang membuat hasrat tak tertahankan. Anda hanya butuh lebih banyak waktu dan pengulangan untuk melatih otak Anda.

Orang yang otak kirinya lebih dominan biasanya lebih rapih, sementara orang yang dominan otak kanannya biasanya lebih kreatif.

Pembagian otak kanan dan kiri ini merupakan salah satu mitos yang paling terkenal. Padahal sebenarnya, kedua bagian otak itu mengontrol sebagian besar aktifitas kita. Contohnya, saat mengerjakan soal matematika, otak kiri dan kanan bekerja secara bersamaan. Kalau kita percaya otak kiri mengontrol logika dan otak kanan mengontrol kretifitas, ga mungkin kan kalau kedua otak bekerja bersamaan? Tapi ya matematika tetap berhubungan erat dengan logika kan?

Memori Bisa Mengingat Secara Seksama Semua Pengalaman
Kita mengingat memori dari otak kita. Semua itu sebenernya gak sesuai dengan apa yang terjadi. Waktu kita mencoba ingat lagi suatu kejadian, memori itu hanya akan mengingat bagian terakhir dari kejadian tersebut. Artinya, kita meningkatkan bagian- bagian tertentu dari ingatan itu dan memungkinkan untuk memutar lagi bagian lainnya.

Kalau kita ingat pengalaman yang membuat kita trauma, otak kita bisa saja menutup beberapa bagian sebagai bentuk perlindungan. Penting juga mengetahui bahwa psikolog telah berhasil membuat ingatan palsu untuk si penderita. Semua ini menjelaskan kenapa beberapa orang yang menyaksikan hal yang sama bisa mengingat kejadian itu secara berbeda.

Musik Klasik Membuat Bayi Lebih Pintar
Diawali pada tahun 1950an, seorang psikiater bernama Albert Tomatis mengklaim keberhasilan dalam mengobati penderita gangguan pendengaran menggunakan music klasik. Penemuan ini ditemukan setelah 36 mahasiswa diminta untuk mendengarkan music Mozart selama 10 menit. Setelah itu, mereka melakukan tes IQ dan dinyatakan kalau IQ mereka meningkat 8 leve. Nah setelah itu, muncul lah “Mozart Effect”.

Namun sampai sekarang tidak ada dokter yang dapat menduplikasikan penelitian tersebut. Dr. Frances Rauscher pernah berkata bahwa hasil penelitian itu tidak pernah menyebutkan bahwa mendengarkan music Mozart membuat mahasiswa itu bertambah pintar. Mereka hanya dapat meningkatkan performa mereka pada beberapa tugas. Tapi mitos itu tetap ada dan dipercayai sampe sekarang.

Permainan yang Mengandalkan Otak Bisa Mengembangkan Ingatan dan Keterampilan Penalaran. Menurut teori, permainan yang mengandalkan otak dapat mengembangkan kemampuan memori dan penalaran dengan melatih bagian- bagian otak yang mengontrol beberapa fungsi. Ternyata, penelitian ini membuktikan bahwa teori tersebut salah.

Kemudian BBC berinisiatif untuk melihat lagi teori ini. dalam sebuah studi pada lebih dari 8.600 orang, berusia 18-60, terbukti bahwa fungsi memori terhadap memori dan kemampuan penalaran tidak berkembang setelah bermain suatu permainan yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan otak selama 3x seminggu dan 10 menit per hari. Dan mitos pun terbelokkan!

IQ Tidak Berubah Seumur Hidup
Apakah kamu termasuk salah satu orang yang percaya kalau seseorang itu dilahirkan dengan kondisi yang lebih pintar dari orang lain dan IQ nya gak akan berubah? Meskipun benar bahwa standarisasi pada test IQ akan menunjukan sedikit peningkatan pada intelegensi seseorang selama dia hidup, tidak diberitakan juga bahwa kurva pengetahuan/pembelajaran dibangun melalui test IQ. Seberapa banyak pengetahuan kita. Seberapa rajin kita belajar. Penilaian akan tetap sama walaupun kita semakin pintar.

Otak Bekerja Lebih Efektif Saat di Bawah Tekanan
Nah, ini juga salah satu teori yang paling terkenal. Padahal sebenernya, otak kamu itu hanya bekerja lebih fokus saat tugas kamu sudah mendekati deadline- nya.

Dengan berpikir secara fokus, kamu bisa berpikir lebih maksimal di bawah tekanan sampai deadline dari tugas kamu.

Stres sementara yang disebabkan tekanan tersebut membuat pelepasan kortisol meningkat. Telalu banyak kortisol bisa membuat proses belajar terhambat dan formasi memori bisa menyebabkan efek jangka panjang. (bbs/as.com)