HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dua Siswa SMK Langsa Diserahkan ke Polsek

suara-tamiang.com , LANGSA -- Masyarakat Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Selasa (3/3) menangkap dua siswa salah satu SMKN ...

suara-tamiang.com, LANGSA -- Masyarakat Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Selasa (3/3) menangkap dua siswa salah satu SMKN di Langsa yang kedapatan sedang merusak dinding beton jalan setapak kawasan wisata hutan mangrove di gampong tersebut.

Kedua siswa itu masing-masing A (17) warga Aceh Timur, dan W (18) warga Aceh Tamiang. Setelah tertangkap tangan sedang merusak jalan setapak itu, kedua siswa itu dibawa ke Kantor Wali Kota Langsa, selanjutnya diserahkan ke Polsek Langsa Barat guna mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut. Sedangkan dua siswa lainnya teman mereka berhasil kabur.

Juliadi (42), warga Gampong Kuala Langsa yang menangkap ke dua siswa itu saat berada di ruang kerja Wali Kota, kepada Serambi kemarin menjelaskan, mereka ditangkap pukul 09.00 WIB. 

Juliadi, yang berprofesi sebagai tukang parkir di sekitar lokasi wisata mangrove, sedang berada di lokasi kebetulan melihat keduanya merusak dinding beton jalan setapak tersebut.

“Awalnya saya mengetahui empat siswa berseragam sekolah itu masuk ke jalan setapak hutan mangrove. Saya merasa curiga mereka akan berbuat apa di sana, lalu saya mengintai tanpa sepengetahuan mereka. 

Setelah berapa menit menunggu, ternyata mereka merusak dinding jalan setapak ini dengan cara menendangnya,” kata Juliadi.

Melihat tindakan mereka, tambah tukang parkir itu, dirinya pun langsung bergegas menghampiri mereka. Empat siswa itu terkejut dan dua lainnya berhasil kabur, sedangkan A dan W berhasil ditangkap oleh Juliadi. Pagi menjelang siang itu juga, kedua siswa nakal tersebut dibawa ke Kantor Wali Kota Langsa.

Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Langsa, Razali, yang dipanggil hadir ke Kantor Wali Kota siang kemarin mengakui dua siswa yang tertangkap tangan merusak dinding jalan setapak wisata mangrove tersebut, adalah siswa SMK Negeri 2 Langsa. Menurutnya kedua siswanya itu, kemarin sejak pagi memang bolos sekolah.

Diakuinya selama ini di sekolah, mereka tidak pernah berbuat masalah ataupun hal yang aneh-aneh. Sehingga dirinya sangat terkejut dan bercampur kecewa terhadap anak didiknya tersebut.Pihak sekolah akan memanggil kedua orang tua siswa tersebut, untuk membicarakan persoalan tersebut.

Kapolres Langsa, AKBP Sunarya SIK, melalui Kapolsek Langsa Barat, AKP Suparwanto SH, yang hadir ke Kantor Wali Kota, menjemput kedua siswa tersebut menjelaskan, bahwa untuk tahap awal mereka akan diamankan Mapolsek guna dimintai keterangan. Jika nantinya kedua siswa ini terbukti bersalah, maka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara itu Wali Kota Langsa, Usman Abdullah SE, Selasa (3/3) kemarin mengaku sangat kecewa dan menyesalkan perbuatan kedua siswa SMK tersebut. 

Seharusnya mereka sebagai generasi penerus bangsa, memiliki moral baik, tidak seperti yang telah mereka lakukan itu yakni merusak fasilitas kepentingan umum milik negara.

“Sebagai pelajar mereka seharusnya ikut menjaga dan merawat fasilitas umum itu, ini malah merusaknya. Apalagi kita telah bersusah payah membangun jalan setapak kawasan hutan mangrove itu yang 

Menghabiskan biaya cukup banyak,” ujar Wali Kota Langsa itu.
Menurut Usman Abdullah, diserahkan kedua siswa itu ke Polsek agar diproses sesuai hukum yang berlaku, sehingga memberi efek jera bagi mereka yang merusak fasilitas daerah serta menjadi peringatan bagi yang lainnya. Disebutkan, jalan setapak itu telah dirusak lebih kurang 80 persen.(zb/serambinews)

Foto : Ilustrasi/blogspot.com