suara-tamiang.com , LANGSA -- Tiga program "Cet Langet" Walikota Langsa diantaranya Gotong -royong massal, safari subuh dan raz...
suara-tamiang.com, LANGSA -- Tiga program "Cet Langet"
Walikota Langsa diantaranya Gotong -royong massal, safari subuh dan razia WH
yang diterapkan oleh Pemko Langsa dinilai hanya sebagai pencitraan saja dan tak
membuahkan hasil yang signifikan, demikian penyataan Ketua DPC LSM Perintis
Kota Langsa, Zulfadli, Kepada Wartawan, di cafe clasik Langsa. Rabu (4/2).
Ketiga program "Cet Langet" itu, pertama program gotong - royong massal bagi para PNS, bila kita tanyakan langsung pada para abdi negara di Pemko Langsa, mereka sangat keberatan sekali karena selalu diadakan pada hari libur, padahal dihari libur itulah kita dapat berkumpul dengan keluarga menjalin silahturahmi ini malah dilaksanakan kegiatan gotong royong.
Kedua program safari subuh yang diwajibkan untuk menghadirinya ke salah satu Masjid yang telah ditentukan, sementara jarak Masjid yang ada didekatkan rumahnya saja tak pernah dihadirinya. Serta terkait dengan razia WH yang selama ini hanya dilakukan setiap ada anggaran yang turun, ada kesan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja. Ketus Zulfadli.
Lanjut, Zulfadli yang juga didampingi, Mustafa Yusuf divisi investigasi DPC LSM Perintis menambahkan, kesemua program yang telah dijalankan selama riga tahun Pemko Langsa tidak membuahkan hasil yang maksimal dan masyarakat juga tak merasakan dampak program dimaksud. Ujarnya. Lihat saja sendiri apa yang sudah dilakukannya justru melenceng kemana mana, jadi seperti inilah model kota Jasa yang kita cintai ini.
Sementara itu secara terpisah sumber terpercaya dikalangan pejabat yang kini menjabat sebagai pejabat provinsi, Kepada Wartawan, Minggu (1/2) disalah satu warung Lampoh kupi mengatakan, bahwa apa yang sudah diterapkan oleh Walikota Langsa, Usman Abdullah selama tiga tahun hanya sifatnya temporer semata atau program Cet Langet mencari popularitas diri yang memang tidak dikenal sebelumnya.
"Saya secara pribadi tidak setuju sama sekali apa yang telah dibuat oleh Walikota, hanya pencitraan saja," tegasnya lagi.(Saiful Alam/STC).
Ketiga program "Cet Langet" itu, pertama program gotong - royong massal bagi para PNS, bila kita tanyakan langsung pada para abdi negara di Pemko Langsa, mereka sangat keberatan sekali karena selalu diadakan pada hari libur, padahal dihari libur itulah kita dapat berkumpul dengan keluarga menjalin silahturahmi ini malah dilaksanakan kegiatan gotong royong.
Kedua program safari subuh yang diwajibkan untuk menghadirinya ke salah satu Masjid yang telah ditentukan, sementara jarak Masjid yang ada didekatkan rumahnya saja tak pernah dihadirinya. Serta terkait dengan razia WH yang selama ini hanya dilakukan setiap ada anggaran yang turun, ada kesan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja. Ketus Zulfadli.
Lanjut, Zulfadli yang juga didampingi, Mustafa Yusuf divisi investigasi DPC LSM Perintis menambahkan, kesemua program yang telah dijalankan selama riga tahun Pemko Langsa tidak membuahkan hasil yang maksimal dan masyarakat juga tak merasakan dampak program dimaksud. Ujarnya. Lihat saja sendiri apa yang sudah dilakukannya justru melenceng kemana mana, jadi seperti inilah model kota Jasa yang kita cintai ini.
Sementara itu secara terpisah sumber terpercaya dikalangan pejabat yang kini menjabat sebagai pejabat provinsi, Kepada Wartawan, Minggu (1/2) disalah satu warung Lampoh kupi mengatakan, bahwa apa yang sudah diterapkan oleh Walikota Langsa, Usman Abdullah selama tiga tahun hanya sifatnya temporer semata atau program Cet Langet mencari popularitas diri yang memang tidak dikenal sebelumnya.
"Saya secara pribadi tidak setuju sama sekali apa yang telah dibuat oleh Walikota, hanya pencitraan saja," tegasnya lagi.(Saiful Alam/STC).