HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Sumut - Aceh Sepakat Berantas Pungli

Polisi Razia Operasi Simpatik suara-tamiang.com, Aceh Tamiang | Pemerintah Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh mencapai kesepakatan dal...

Polisi Razia Operasi Simpatik
suara-tamiang.com, Aceh Tamiang | Pemerintah Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh mencapai kesepakatan dalam beberapa hal menyangkut masalah di perbatasan. 

Salah satu poin terpenting ialah adanya kesepahaman memberantas pungutan liar yang selama ini dialami kendaraan berpelat BL.

Kesepakatan ini dicapai setelah seluruh SKPD, termasuk Kapolda kedua provinsi, melakukan pertemuan di Mapolda Sumut, Medan Rabu (18/2). 

Aceh mengutus Sekda Dermawan, Kapolda Irjen Husein Hamidi, Kasdam Iskandar Muda Brigjen Rudi Polandi, anggota DPRA Abdullah Saleh dan seluruh bupati yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Sumut.

Sejak awal, pertemuan ini menjadikan kasus pungli oleh oknum polisi di Sumut terhadap kendaraan plat BL sebagai topik utama. Sejumlah pejabat Aceh yang hadir pun menceritakan pengalaman mereka yang turut diperiksa petugas ketika melintas di kawasan Langkat.

“Tadi pagi ketika mau kemari (Polda sumut), mobil saya pun distop. Padahal saya naik mobil dinas BL 5 U. Inikan sangat berlebihan,” kata Wakil Bupati Aceh Tamiang Iskandar Zulkarnain.

Belakangan terungkap Kasdam IM Brigjen Rudi Polandi dan Kapolda Aceh Irjen Husein Hamid pun tak luput dalam pemeriksaan ini. 

Rudi menilai pemeriksaan yang terkesan berlebihan itu hanya kenakalan oknum. Menurut pandangannya ada anggota yang salah menerjemahkan perintah atasan.

Sementara Husein Hamid mengakui pemeriksaan yang dialaminya menyalahi prosedur. Petugas tersebut mengenakan jaket, sehingga identitasnya tidak terlihat. “Dia pakai jaket dan malam hari. Ketika itu saya masih wakapolda,” kata Husein.

Direktur Lantas Polda Sumut Kombes Refdi Andri berdalih pemeriksaan ketat di jalur perbatasan dilakukan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban. Tujuan awal operasi itu untuk mencegah masuknya barang ilegal, terutama narkoba. 

Ia menampik pihaknya melakukan diskriminasi terhadap BL, karena sesuai data yang dimilikinya kendaraan yang diamankan justru kebanyakan berplat BK. 

“Ini ada datanya pak, kebanyakan BK yang diamankan,” kata Refdi sembari menunjukkan rincian kasus di layar proyektor. 

Di akhir pertemuan, Kapolda Sumut Irjen Eko Hadi Sutedjo kemudian menyetujuiusulan Kombes Refdi untuk mendirikan pos terpadu di jalur perbatasan. Pos ini akan diisi petugas gabungan dari Polda Aceh, Polda Sumut, termasuk TNI.

Pos ini juga akan berfungsi menerima pengaduan pengemudi yang merasa diperas petugas. “Mengadunya kemana, ya bisa di keduanya. Pos yang di Aceh boleh, yang di Sumut juga boleh,” tandasnya.

Kapolda Aceh Husein Hamid pun menyambut gembira kesepakatan ini. Ia berharap kesepakatan ini permanen, sehingga masyarakat Aceh yang berkunjung ke Sumut bisa berkendara dengan nyaman.

“Dari laporan, biasanya razia dilakukan satu dua orang. Kesalahan dicari-cari, seperti pentil ban, racun api, dan kotak obat. Kalau bisa dimaafkan, ya maafkanlah. Karena mereka (warga Aceh) juga memakmurkan Sumut,” papar Husein. (mad/serambinews)