HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Menelisik Pemko Langsa dibawah Kepemimpinan Usman Abdullah

suara-tamiang.com , LANGSA -- Jelang akhir masa Jabatan Usman Abdullah (Toke Seum)  sebagai Walikota Langsa merujuk keputusan Akhir DPR-R...

suara-tamiang.com, LANGSA -- Jelang akhir masa Jabatan Usman Abdullah (Toke Seum)  sebagai Walikota Langsa merujuk keputusan Akhir DPR-RI tentang Pelaksanaan Pemilukada Serentak tahun 2015, pembangunan Kota hanya terfokus pada Rehabilitasi Fisik dan keindahan taman saja. 

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Direktur DPP LSM Gadjah Puteh, Sayed Zahirsyah, Kepada Wartawan, Selasa (24/2), di Langsa.

Terkait dengan kesejahteraan pegawainya yang dianggap masih jauh dibawah taraf sejahtera dengan hanya mendapatkan uang minum Rp.4000,-  saja setiap harinya, ujar Sayed.

Lanjutnya, dengan anggaran daerah hampir mencapai 800 Milyar/tahun ini, tentunya sangatlah mustahil mampu memberikan pelayanan yg maksimal bagi masyarakat dan hal ini mempengaruhi etos kerja pegawainya. Jelasnya.

Seharusnya Walikota diharapkan bisa lebih memikirkan segala aspek yg bermuara pada keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Langsa pada akhirnya, hal ini merupakan bentuk evaluasi dan perhatian berbagai lembaga dan elemen sipil pada kapasitasnya sebagai sosial kontrol terhadapa kinerja pemko dibawah kepemimpinan walikota saat ini yg sudah memasuki tahun ketiga. Terangnya.

"Sejatinya program pembangunan Kota Langsa harus selaras dengan keadaan etno dan geografis daerah yang merupakan kota jasa. Bukan hanya fokus pada pembenahan dan keindahan semata," katanya.

Masih menurutnya, pembangunan kota saat ini lebih kearah perbaikan atau rehap semata. Semisal, perbaikan Rumah Sakit Umum (RSU) Langsa yang indah dari luarnya saja namun minim dari segi fasilitas dan pelayannya, dan program rehab tak kunjung selesai hingga saat ini, termasuk beberapa ruas jalan dan sarana umum lainnya masih centrang-perenang (asal-asalan). Tegasnya.

Karenanya, saat ini konsentrasi program harusnya kembali  merujuk pada visi misi dan rencana program pembangunan jangka menenggah (RPJM) dan Rencana Pembangunan jangka panjang (RPJP). Demikian tutur Sayed. (Saiful Alam.SE/STC).