Ketika Batu Giok Bio-Solar Dijadikan Tungku Perapian... Suara-Tamiang.com, Bagi sebagian masyarakat Indonesia, tidak terkecuali bagi ...
![]() |
Ketika Batu Giok Bio-Solar Dijadikan Tungku Perapian... |
Suara-Tamiang.com, Bagi sebagian masyarakat
Indonesia, tidak terkecuali bagi yang tinggal di dataran tinggi Gayo,
giok merupakan batu berharga yang banyak diburu. Tidak jarang sebongkah
batu giok dihargai jutaan rupiah.
Namun bagi Taufik (44), warga
kampung Jongok Meluem kecamatan Kebayakan menjadikan giok jenis
bio-solar sebagai tungku perapian. Menurut bapak dengan 3 orang anak ini
batu giok memberikan rasa tersendiri saat dijadikan tungku.
"Rasanya lebih nyaman gitu.
Gimana ya, pokoknya terasa lebih hangat. Agak susah dijelaskan tapi
sekali dicoba pasti ketahuan bedanya", ujarnya santai saat TanohGayo
menyambangi rumahnya pada hari Rabu, 18 Februari 2015.
Saat itu Taufik tidak sendiri.
Dengan memangku putranya yang masih berusia 5 tahun, pria asal Madura
itu didampingi seorang rekannya, Sarwa Jalami (48), penduduk Kemili
Takengon. Bahkan Sarwa pernah menawarkan untuk membeli batu asal Lumut
itu namun Taufik tidak bersedia melepasnya.
"Sudah saya minta batu itu
dilepas dengan harga dua puluh juta, tapi tidak dikasih", ujar Sarwa
sambil mengusir hawa dingin di depan perapian.
Saat dikonfirmasi Taufik
membenarkannya. Ia mengaku puas menjadikan batu buruan tersebut sebagai
tempat perapian. Ia bertekad tidak akan melepas batu "kesayangan"
tersebut.
"Pernah ada yang menawar Rp.
45 juta, tapi entah kenapa saya enggan melepasnya. Pokoknya saya bangga
punya tungku dari batu giok", ujarnya sambil terbahak-bahak. (TanohGayo)
Oleh: Mark Fauzi