HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kerja Gemilang Polres Atam

suara-tamiang.com , KUALASIMPANG  – Peredaran dan penyebaran Narkoba serta Narkotika di Aceh Tamiang (Atam)  booming  di 2014 lalu, Polre...

suara-tamiang.com, KUALASIMPANG – Peredaran dan penyebaran Narkoba serta Narkotika di Aceh Tamiang (Atam) booming di 2014 lalu, Polres Atam di Satuan Narkoba berhasil membongkar sindikat mafia Narkoba dan Narkotika seberat  17,1 kg Sabu dan 7 ribu butir jenis ekstasi.

Keberhasilan tersebut berkat informasi dan pengembangan dilakukan oleh Sat Narkoba di Komandoi Ipda Candra Ferdian. Tak hanya itu;  dua hari menyambut tahun baru 2015, tim Satnarkoba Polres Atam menjejakLembaga Pemasyarakatan Kualasimpang, hasilnya diluar dugaan, 45 Gram sabu, bong, hp dan uang tunai berhasil disadap

“Ini hasil informasi dari masyarakat yang kita kembangkan, menganalisa dan menyelidiki tentang keberadaan barang haran tersebut. Saya kira masyarakat Atam sudah sangat sadar, tatang bahayanya perederan barang-barang haram itu, hingga meresahkan warga,” tegas Ipda Ferdian Candra kepada stc via seluler pagi tadi.

Kata Candra, Polres Atam berhasil memusnahkan uang haram senilai Rp30 miliar dari peredaran barang-barang haram itu. Menurut dia, hal itu sudah menjadi tugas dan musuh utama pihak kepolisian untuk memberantas dengan dibantu oleh masyarakat. 

Minimalisir Peredaran, Gelar Rakor
Untuk meminalisir terjadi penyalahgunaan narkotika, konflik sosial dan gangguan Kamtibmas dalam wilayah hukum Polres Aceh Atam, isntitusi tersebut menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan unsur Muspika dan Datok Penghulu dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, dua hari lalu.

Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Dicky Sondany meminta unsur Muspika dan Datok Penghulu dalam wilayah hukumnya untuk bisa membangun sinergisitas dalam mengantisipasi permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. 

“Bahkan saat ini yang terparah adalah pengaruh narkoba kian merusak generasi muda, bukan hanya di perkotaan, tetapi telah merambah hingga daerah pedalaman,” jelas AKBP Dicky Sondany saat paparan dengan datok Penghulu (Kepala Desa)

Dicky menjelaskan permasalahan yang sering terjadi ditingkat desa antara lain persolan sengketa lahan yang kurang mendapat tanggapan saat masih taraf perselisihan, sehingga baru ketahui ketika kasus telah menjadi besar atau unjuk rasa.

Lebih jauh diungkapkan, aksi kriminalitas seperti perampokan terjadi dengan memamfaatkan kelengahan masyarakat, saat ibadah, bekerja dari pagi hingga sore hingga tengah malam serta berjalan perkebunan oleh korban, kesempatan ini dijadikan pelaku sebagai jalur melarikan setelah melakukan tindakan kriminal.

Rakor yang dihadiri seluruh Datok Penghulu se Aceh Tamiang tersebut, sangat diharapkan oleh Dicky agar dapat membangun kerjasama yang baik guna meminalisir terjadinya permasalahan ditingkat wilayah masing-masing. “Polisi dalam menjalankan tugas dan fungsinya juga membutuhkan dukungan masyarakat,” katanya mengakhiri. (syawaluddin)

Teks foto : Kapolres AKBP Dicky Sondany di dampingi Kasat Narkoba Ipda Candra Ferdian. ekspose barang bukti dan tersangka (foto : syawaluddin/stc)