HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Depan Pendopo Langsa Jadi Ajang 'Esek-Esek' Terselebung

suara-tamiang.com , LANGSA -- Ibarat kata pepatah Semut di seberang Lautan Jelas Kelihatan Gajah di pelupuk Mata tidak kelihatan itu yang...

suara-tamiang.com, LANGSA -- Ibarat kata pepatah Semut di seberang Lautan Jelas Kelihatan Gajah di pelupuk Mata tidak kelihatan itu yang cocok di alamatkan terhadap hingar bingarnya malam di depan maupun Belakang Pendopo Langsa yang kini ditempati oleh Walikota Langsa.

Hal itu disampaikan pernyataan tertulis oleh Direktur DPP LSM Gadjah Puteh yang mensinyalir didepan atau diseputaran pendopo acap kali terjadi transaksi esek-esek tersebulung. Demikian pernyataan tertulis yang dikirim oleh Sayed Zahirsyah Direktur DPP LSM Gadjah Puteh, Kepada Wartawan, Senin (2/2).

Lebih lanjutnya tulisnya, ini persoalan yang serius dan dinilai bahwa perlu perhatian yg lebih maksimal dari seluruh elemen masyarakat dikota Langsa dalam menyikapi persoalan pergaulan bebas yg selama ini sedang marak terjadi. Jelas Sayed.

Mungkin persoalan ini sedikit luput dari perhatian kita semua, dalam kondisi kota yang terus bergiat menerapkan aturan Syariat Islam namun masih saja traksaksi prostitusi terjadi dan semakin marak seolah tidak ada yang peduli lagi, "Kehidupan Remang-remang  di depan Pendopo Langsa yg terang benderang telah dijadikan transaksi prostitusi," Tegasnya. Sambungnya lagi, seperti yang selama ini kita perhatikan  seolah fenomena ini sudah menjadi pemandangan yang biasa dan dan tidak ada yang mencegahnya,hal ini bagai terkordinir dengan baik oleh kelompok tertentu sehingga merusak tatanan syariat islam. Jelasnya.

"Tepatnya di depan pendopo Walikota Langsa dan Kantor Dinas Syariat Islam lah penyakit masyarakat (pekat) ini melakukan aktivitasnya," katanya.

Dari hasil penelusuran investigasi dan informasi yang berhasil di himpun oleh LSM Gadjah Puteh, mereka berasal  dari Langsa sendiri dan juga dari luar daerah, bahkan ada yang berstatus mahasiswi maupun pelajar sudah terjerumus dalam praktik kotor ini. Ungkap Sayed.


Hal ini tidaklah menjadi tugas Dinas Syariat Islam (DSI) belaka, namun lebih pada tanggungjawab orangtua dan masyarakat dalam membina putra putrinya agar terhindar daripada perbuatan maksiat dan tak terpuji tersebut.
DPP LSM Gadjah Puteh jg berpendapat, himbauan dan pembinaan agar terus dilakukan oleh dinas terkait, program ini jg dirasa kurang berhasil manakala DSI tidak melibatkan berbagai elemen dalam implementasinya agar lebih sinergi dan meminimalisir gesekan dan salah paham ditengah masyarakat. Harapnya.

"Hendaknyalah Pemko dalam hal ini instansi terkait melakukan konsolidasi dan kerjasama dengan para tokoh masyarakat, elemen sipil,Ormas, OKP dan LSM dengan melibatkan mereka secara nyata yang pada akhirnya kita harapkan saling bahu membahu dalam memberantas maksiat dikota Langsa tercinta ini," Kata Sayed.(Saiful Alam/STC)