suara-tamiang.com , BANDA ACEH -- 50 lembaga dari lintas komunitas memperingati hari lahan basah di Aceh, yang dikemas dalam bentuk kamp...
suara-tamiang.com, BANDA ACEH -- 50 lembaga dari lintas komunitas memperingati hari lahan basah di Aceh, yang
dikemas dalam bentuk kampanye terbuka dan dikusi publik untuk
pemanfaatan dan pelestari ekosistem lahan basah yang berkeadilan di Aceh.
Setidaknya ada 300 relawan yang membaur dengan masyarakat melakukan
penanaman mangrove di lahan basah yang berada di desa Layuen Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar.
Koordinator kegiatan, Ratno Sugito mengatakan “Setidaknya ada 300 relawan dari lintas lebaga dan komunitas telah
melakukan penanaman mangrove secara bersama-sama. Dan diluar dugaan, ternyata
para relawan telah berhasil menanam sebanyak 5000 mangrove”.
Selain melakukan penanaman mangrove, para relawan yang tergabung dalam
Solidaritas Peduli Kawasan Lahan Basah Aceh menggelar dikusi publik untuk
pemanfaatan dan pelestari ekosistem lahan basah yang berkeadilan di Aceh dan
pelepasan penyu sebagai penutup kegiatan kampanye terbuka ini.
“Dengan dilakukan kegiatan diskusi publik yang mengankat tema perlindungan
kawasan lahan basah ini, kita berhapap masyarakat luas bisa lebih mengerti
peran penting dari ekosistem lahan basah itu sendiri, selain itu kita juga
berharap kepada pemerintah untuk lebih serius menjaga keberadaan dan kualitas
lahan basah yang ada di provinsi acehi”
Di penutup kegiatan kampanye Aceh peduli lahan basah, para relawan
mendapatkan kesempatan untuk melepas penyu kelaut.
“Ada 27 jenis tukik (anak penyu) hasil penangkaran warga desa telah dilepas
kelaut lepas”.
Kegiatan kampanye hari lahan basah seharus nya dilakukan setiap tanggal 2 Febuary, namun karena sesuatu dan lain hal, Solidaritas Peduli Kawasan Lahan
Basah Aceh baru dapat melaksanakan pada tanggal 15 February ini.
Lahan Basah terus teramcam
Luas lahan gambut di indonesia di perkirakan 20,6 juta Ha atau sekitar 10,8
% dari luas dataran indonesia. Dari luasan tersebut, sekitar 7,2 juta Ha atau
35 %nya terdapat di pulau sumatera
Sedangkan untuk Aceh, sebanyak tujuh kawasan ekosistem lahan basah, terancam
beralih fungsi. Karena itu, perlu adanya perhatian yang serius dari semua pihak
untuk menjaga kelestarian lahan tersebut
Disebutkan, ketujuh lokasi lahan basah itu masing-masing, koridor mangrove
di pesisir timur (Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Langsa), pantai
bervegetasi pohon cemara di pesisir barat (Aceh Besar dan Aceh Jaya), gambut
Rawa Tripa (Nagan Raya dan Abdya), gambut Rawa Kluet (Aceh Selatan), gambut
Rawa Singkil (Aceh Singkil), vegetasi dan pesisir Pulau Bangkaru (Aceh
Singkil), dan Danau Laut Tawar (Aceh Tengah).
Lahan gambut rawa tripa, rawa singkil, dan rawa kluet merupakan habiatat
alami orangutan sumantera (Pongo abelii) sedangkan pulau bengkaru, pantai
dipesisir aceh besar sampai aceh jaya adalah lokasi penyu bertelur.
“Kami hanya mengingatkan masyarakat dan pemerintah Aceh lewat aksi-aksi kampanye
pelestarian hutan basah yang akan kami lakukan dalam beberapa serangkaian
kegiatan pada peringatan Hari Lahan Basah se-dunia pada Februari ini, demikian ungkap Ratno Sugito, (***)