HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Taman Wisata Bahari Kuala Langsa Diduga Tempat Mesuem Dirusak OTK

suara-tamiang.com , LANGSA -- Meskipun Pemerintah Kota Langsa dengan Getol getollnya menempatkan Kota Jasa ini sebagai pelopor penegaka...

suara-tamiang.com, LANGSA -- Meskipun Pemerintah Kota Langsa dengan Getol getollnya menempatkan Kota Jasa ini sebagai pelopor penegakan Syariat Islam secara Kaffah ternyata hanya isapan jempol semata, apalagi dengan di Bangunnya Taman Wisata Bahari yang ada di KM 8 Kuala Langsa, Kec. Langsa Barat Pemerintah Kota Langsa, yang disinyalir sebagai tempat mesuem dirusak Orang Tak Dikenal (OTK). Sabtu (10/1).

Dari amatan Suara Tamiang, jalan setapak tersebut dihancurkan pada sisi dindingnya sepanjang 300 M menuju hutan bakau. Dan indikasi pengrusakan dinding tersebut dengan cara menendang saja dindingnya hingga hancur berantakan, karena sisa lubang angin yang ada berhamburan ke dasar alur bakau.

Sementara itu, proyek jalan setapak yang berada diantara tanaman bakau itu dirusak oleh OTK beberapa hari lalu karena dinilai sebagai ajang mesuem saja. Ujar warga setempat yang tak ingin menyebutkan namanya.

Lebih lanjut, dimana Pemko Langsa yang sedang menggalakan syariat Islam, tapi kenyataannya Pemko sendiri membuat tempat atau sarana yang diduga menyimpang dari anjuran dan kaidah agama. Jelasnya.

Seharusnya Walikota Langsa harus bijaksana dalam menentukan proyek pembangunan, jangan sampai jadi mudarat. Dan sejauh ini pengelolaanya juga tidak jelas dari Instansi terkait dan belum ada PAD yang dihasilkannya.

Sementara itu secara terpisah Kadisporbudpar Kota Langsa, Drs Syafrizal, yang dikonfirmasikan melalui telpon selularnya kepada Wartawan, mengatakan, membenarkan kejadian tersebut dan sudah dilaporkan kepada pihak Polres Langsa Sabtu (10/1).

"Diduga dinding jalan setapak yang di Kuala Langsa telah dirusak oleh orang yang tak bertanggung jawab", kata Safrizal.

Kualitas Proyek Tak Baik

Sementara itu proyek pembangunan jalan setapak  wisata bahari ini alokasi anggaran sebesar 2.960.000.000 yang berasal dari dana Otsus melalui Disporbudpar Kota Langsa sudah selesai dikerjakan oleh PT. Langsa Indah Lestari. Namun kondisi kualitas dinding pengaman sepanjang 520 M tersebut kualitasnya rendah.

Hasil pantauan awak media proyek tersebut kedua dinding pengaman  tidak cukup kuat diikat dengan semen. Bila secara tidak sengaja tersepak sedikit saja maka dinding pembatasnya roboh.

Seharusnya pihak instansi terkait dalam hal ini mengkroscek ulang proyek tersebut, bila tidak sesuai dengan bestek yang sudah ada maka bisa diambil tindakan tegas bagi pelaksana proyek.

Secara terpisah kuasa Direktur PT.  Langsa Indah Lestari Mahdi yang dihubungi pihak Wartawan menjelaskan, bahwa pelaksanaan proyek tersebut sudah sesuai bastek dan pekerjaan sudah rampung. Jelasnya.

"Pekerjaan sudah rampung dan sudah kita serah terimakan kepada pemerintah, ini semua diluar tanggung jawab kami", kata Mahdi.

Terkait pengerusakan yang terjadi oleh tangan yang tak bertanggung jawab, itu bukan kewenangan kami lagi dan itu sudah urusan pihak kepolisian. Tuturnya.

Secara terpisah, Direktur LSM Bening, Sukri Asma yang dimintai tanggapanya mengatakan, pengeruskan ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat karena dinilai sebagai 'wisata maksiat'. Tegasnya.

Masih menurutnya, seharusnya Pemko lebih jeli melihat lokasi penetapan proyek pembangunan jalan setapak tersebut. Jangan asal tunjuk langsung bangun, tanpa memikirkan manfaat dan dampaknya. Urai Sukri.

Proyek tersebut juga terkesan sia-sia dan kontruksi bangun tidak memiliki standar keselamatan. "Agar tidak menelan korban jiwa sebaiknya jalan setapak tersebut ditutup", katanya. (Saiful Alam/STC)