suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Petani kampung Blang Kandis, Kecamatan Bandar Pusaka, mengaku kesulitan memasarkan jagung pipilan....
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Petani
kampung Blang Kandis, Kecamatan Bandar Pusaka, mengaku kesulitan memasarkan
jagung pipilan.
Hal
tersebut disampaikan Joko, Ketua Kelompok Sepadan asal kampung tersebut, Rabu,
(7/1). Dia mengatakan, luas pertanaman jagung di kapungnya sekira dua hektare
dengan hasil panen berkisar delapan ton, tetapi begitu panen mereka kesulitan
menjual jagung yang sudah dipipil.Meskipun terjual, katanya, harganya di bawah standar sehingga tidak mampu menutup biaya produksi. Dia mengatakan, akibat kondisi tersebut semangat petani menanam jagung menurun.
"Umumnya masyarakat di sini bermata pencaharian dari bertani. Bila hasil tani itu sendiri sulit menyentuh pasar, tentunya akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan hidup," ujar Joko, yang berharap pemerintah daerah memberikan solusi atas masalah tersebut. Menanggapi persoalan itu Ketua Kontak Tani nelayan Andalan (KTNA) Aceh Tamiang M Hendra Vramenia mengatakan, seharusnya Pemkab Aceh Tamiang melalui Dinas Koperindag turut andil dalam membuka peluang pemasaran hasil pertanian, sehingga petani tidak merugi.
"Bila dinas terkait membiarkan permasalahan tersebut, bisa menjadi faktor penghambat peningkatan perkonomian masyarakat," katanya. (indra/STC)