HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Irigasi Pompanisasi di Bendahara Telantar

suara-tamiang.com , Aceh Tamiang | Proyek jaringan irigasi sistem pompanisasi di Desa Matang Tepah, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, se...

suara-tamiang.com, Aceh Tamiang | Proyek jaringan irigasi sistem pompanisasi di Desa Matang Tepah, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, sejak dibangun tahun 2011 sampai sekarang tidak difungsikan alias telantar. 

Ironisnya, mesin pompanya juga telah hilang. Padahal proyek pompanisasi itu disebut-sebut menghabiskan anggaran APBA sebesar Rp 1 miliar. 

Datok Penghulu (Keuchik) Matang Tepah, Suherman Minggu (4/1) mengatakan, proyek pembangunan irigasi pompanisasi itu dibangun di kawasan perkebunan Teupah dengan tujuan dapat mengaliri air ke areal sawah untuk empat desa, yaitu Desa Suka Jadi, Desa Suka Mulia, Desa Seunebok Dalam, dan Desa Matang Teupah. 

Namun sejak dibangun tahun 2011 sampai sekarang, proyek tersebut tidak difungsikan bahkan di lapangan dudukan mesin pompa air yang berada dipinggir sungai Tamiang itu kondisinya sudah rusak. Sedangkan mesin pompa air sudah hilang. 

“Sekarang kondisi bangunan rusak tanpa atap,” ujarnya. Datok Penghulu mengaku sangat kecewa dengan proyek irigasi pompanisasi tersebut karena tidak dapat difungsikan bahkan terlantar tanpa pengelolaan yang baik pasca selesai di bangun, empat tahun lalu. 

Ketika pompanisasi tersebut mau dibangun, mereka sudah berkorban merelakan tanahnya digunakan tanpa ganti rugi, demi membangun saluran parit beton sebagai jalur pendistribusian air dari mesin pompa ke sejumlah sawah petani. 

Namun karena telantar dan tidak berfungsi, warga sangat kecewa  karena luas sawah di empat desa tersebut sangat membutuhkan irigasi pompanisasi. 

Padahal anggaran untuk membangun jaringan irigasi pompanisasi tersebut mencapai Rp 1 miliar bersumber dari APBA. 

Mereka berharap ketika irigasi tersebut berfungsi dapat menggarap sawah setahun dua kali sehingga pendapatan keluarga mereka meningkat. 

Warga berharap agar Pemkab Aceh Tamiang khususnya Dinas Pertanian dapat memfungsikan kembali jaringan irigasi pompanisasi yang terlantar itu, sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengairi areal persawahan. (md/serambinews)

Foto : Ilustrasi/wordpress