suara-tamiang.com , Aceh Tamiang | Peralatan internet atau jaringan WiFi milik Pemkab Aceh Tamiang dari bantuan Badan Rekonkotruksi dan R...
suara-tamiang.com, Aceh Tamiang | Peralatan internet atau jaringan WiFi milik Pemkab Aceh Tamiang dari bantuan Badan Rekonkotruksi dan Rehabiltasi (BRR) Aceh tahun 2006 disinyalir berangsur hilang.
Bahkan barang bantuan senilai Rp 3 miliar lebih tersebut belum berfungsi secara baik, bagi SKPK maupun masyarakat.
Koordinator Aceh Tamiang Corruption Wathc (ATCW) Edy Arnaldy, Sabtu (29/11) mengatakan, peralatan internet tersebut sebelumnya berada di gedung DPRK di antaranya Local Area Network (LAN), kabel UTP, conecctor RJ, server dan belasan komputer.
Tapi peralatan tersebut kurang dirawat oleh dinas terkait yakni Dishubkominfo. Edy mengatakan, ada dugaan beberapa peralatan hilang.
Sementara Dishubkominfo melalui dana APBK sebanyak Rp 20 juta memindahkan peralatan dari gedung DPRK ke Dishubkominfo.
"Pihak Dishubkominfo beralasan, bila dipindahkan dapat difungsikan dan dirawat dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan oleh SKPK dan masyarakat.
Justru hingga sekarang belum juga terealisasi. Jangan-jangan barang tersebut hilang di tangan oknum pegawai dinas terkait," ujar Edy.
Pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) Dishubkominfo Sebastian mengatakan,peralatan saat ini sudah berfungsi dengan baik, ada sebagaian SKPK sudah menggunakan akses internet tersebut, berikut sejumlah sekolah yang ada disekitar kantor mereka.
Menurut Bastian, sejumlah perangkat internet itu hingga kini masih lengkap, hanya saja pemancar berupa parabola penerima sinyal satelit BRR masih ada di kantor DPRK, belum dipindahkan.
"Sekarang kami menggunakan jaringan Telkom untuk disebarkan melalui pemancar Dishubkominfo," katanya.Pemancar di Dishubkominfo, karena dipasang di atas gedung hanya membutuhkan dua batang tiang, sementara enam batang lain masih tersimpan dengan baik berikut barang lain.
Jadi Bastian membantah barang-barang tersebut hilang. "Hanya saja sejumlah barang dalam keadaan rusak dan tidak terpakai, seperti 15 unit komputer," ujar Bastian. (indra/stc)
Foto : Ilustrasi/blogspot
Bahkan barang bantuan senilai Rp 3 miliar lebih tersebut belum berfungsi secara baik, bagi SKPK maupun masyarakat.
Koordinator Aceh Tamiang Corruption Wathc (ATCW) Edy Arnaldy, Sabtu (29/11) mengatakan, peralatan internet tersebut sebelumnya berada di gedung DPRK di antaranya Local Area Network (LAN), kabel UTP, conecctor RJ, server dan belasan komputer.
Tapi peralatan tersebut kurang dirawat oleh dinas terkait yakni Dishubkominfo. Edy mengatakan, ada dugaan beberapa peralatan hilang.
Sementara Dishubkominfo melalui dana APBK sebanyak Rp 20 juta memindahkan peralatan dari gedung DPRK ke Dishubkominfo.
"Pihak Dishubkominfo beralasan, bila dipindahkan dapat difungsikan dan dirawat dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan oleh SKPK dan masyarakat.
Justru hingga sekarang belum juga terealisasi. Jangan-jangan barang tersebut hilang di tangan oknum pegawai dinas terkait," ujar Edy.
Pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) Dishubkominfo Sebastian mengatakan,peralatan saat ini sudah berfungsi dengan baik, ada sebagaian SKPK sudah menggunakan akses internet tersebut, berikut sejumlah sekolah yang ada disekitar kantor mereka.
Menurut Bastian, sejumlah perangkat internet itu hingga kini masih lengkap, hanya saja pemancar berupa parabola penerima sinyal satelit BRR masih ada di kantor DPRK, belum dipindahkan.
"Sekarang kami menggunakan jaringan Telkom untuk disebarkan melalui pemancar Dishubkominfo," katanya.Pemancar di Dishubkominfo, karena dipasang di atas gedung hanya membutuhkan dua batang tiang, sementara enam batang lain masih tersimpan dengan baik berikut barang lain.
Jadi Bastian membantah barang-barang tersebut hilang. "Hanya saja sejumlah barang dalam keadaan rusak dan tidak terpakai, seperti 15 unit komputer," ujar Bastian. (indra/stc)
Foto : Ilustrasi/blogspot