HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pemerintah Aceh ‘Begok’ Uang Sebesar Rp. 1 Triliun Kembali ke Pusat

suara-tamiang.com , KARANG BARU — Pemerintah Aceh dinilai ‘bego’ dan ‘sontoloyo’ sebab tak mampu menyerap anggaran pusat secara optimal,...

suara-tamiang.com, KARANG BARU — Pemerintah Aceh dinilai ‘bego’ dan ‘sontoloyo’ sebab tak mampu menyerap anggaran pusat secara optimal, di penghujung tahun anggaran 2014. Seharusnya Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) habis diimplementasikan dalam bentuk pembangunan di Provinsi Aceh, malah sebaliknya Rp. 1 triliun dikembalikan lagi ke pusat.

Dr Zulfan Lindan Komisi VI DPR RI dari partai Nasdem, menohok ketidakmampuan Pemerintah Aceh dalam mengelola dana APBN kedalam bentuk pembangunan. Hal itu ditegaskannya kepada STC dalam suatu bincang-bincang, Jumat akhir pekan lalu di Karang Baru, Aceh Tamiang (Atam). Dalam masa reses di Dapil-nya.

Zulfan mengingatkan; pembangunan tidak hanya dalam bentuk pekerjaan fisik saja, seperti Jalan dan Jembatan atau infrastruktur lain penunjang nilai estetika wajah pemerintah agar kelihatan maju dan berkembang, sementara rakyatnya terus terpuruk, dibawah tekanan ketidakmampuan ekonomi.

Kalau melihat dari sisi fisik, pemerintah Aceh berhasil. Coba lihat pundi-pundi ekonomi masyarakat kelas bawah, mapan atau tidak?. Menurutnya, itu pertanyaan menggelitik sebagai tolok ukur, kebodohan dilakukan oleh pemerintah Aceh. Sebab tak mampu mensejahterakan masyarakat arus bawah.

Masih Zulfan, dana sebesar Rp.1 triliun yang dikembalikan ke pusat, jika Pemerintah Aceh berpikir pembangunannya diperuntukkan saluran irigasi persawahan, home industry, mencetak persawahan pasang surut, pertambakan serta sektor perikanan, diyakini, uang sebesar Rp.1 triliun itu tidak kembali ke pusat dan habis. 

“Saya menilai Pemerintah Aceh bodoh dan sontoloyo, dana sudah diberikan dan disuruh habiskan koq malah bisa dikembalikan lagi ke pusat, saya jadi bertanya, buat apa kita ajukan anggaran ke pusat kalau harus dikembalikan lagi. Apa tidak ada pembangunan di Aceh?,” tegas politisi Partai Nasdem ini.

Dikatakan; Pemerintah Aceh di tahun anggaran 2015 ini menerima sebesar Rp.26 triliun kucuran dana pusat, menurutnya angka sebesar itu sungguh pantastis dan bisa membangun apapun yng diinginkan. namun apakah dana sebesar itu nantinya harus ada dikembalikan lagi ke pusat?.

Kalau itu terjadi, artinya bukan salah pemerintahnya, tetapi salah pemimpinnya tidak sanggup memanajemen dan mengimplementasikan dan tersebut. “Saya kira bangunan irigasi sangat penting di Aceh, sebab aceh juga merupakan wilayah agraris dan pernah menyabet gelar swasembada pangan.”

Sangat banyak bisa dibangun dengan anggaran yang melimpah tersebut. Sektor pariwisata Aceh sangat menjanjikan untuk dikembangkan, namun disesuaikan dengan kultur, budaya, adat dan syariah nya. “Saya akan dorong semua ini di pusat, untuk kemajuan Aceh secara menyeluruh dan bisa menghasilkan PAD yang besar dari semua sector tersebut,” kata Ketua Umum Gerakan Masyarakat Penerus Bung Karno ini mengakhiri. (syawaluddin/stc)   


Teks foto  : Zulfan Lindan, Komisi VI DPR RI