suara-tamiang.com , BANDA ACEH - Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh akan menjadi model pendirian BDK di Indonesia, dan pembangunannya akan...
suara-tamiang.com, BANDA ACEH - Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh akan menjadi model pendirian BDK di Indonesia, dan pembangunannya akan dimulai pada 2015.
"Kita berharap perencanaan benar-benar matang dan dengan melibatkan berbagai pihak sehingga BDK bisa menjadikan model di Indonesia. Baik model dalam pembangunan fisik, Sumber Daya Manusia, dan adminstrasi," kata Kasubbag Tata Usaha BDK Aceh, Khrisfison di Aceh Besar, Ahad (7/12).
Menurut dia, pembangunan tersebut dilaksanakan dalam tiga tahap. Pertama, pelelangan jasa konsultansi, kedua pembangan fisik yang direncanakan akan dikembangkan dalam batas-batas tanah dan fondasi bangunan kantor, dan ketiga tahapan pengawasan. Luas tanah yang disediakan untuk pembangunan BDK 10,7 hektere. BDK Aceh, katanya, memiliki modal besar dengan luasnya tanah yang dihibahkan oleh Pemda Aceh.
Ia menyebutkan, biaya pembangunan fisik gedung BDK ini berasal dari DIPA BDK Aceh untuk tahun 2015. Dan ini adalah tahapan awal agenda pembangunan fisik BDK Aceh dari lima? tahap yang direncanakan. Apalagi, katanya, Aceh sedang berjuang menerapkan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) yang perjuangan ini juga membutuhkan kontribusi dan peran serta dari BDK Aceh.
"BDK Aceh bisa berperan dalam penerapan Syariat Islam di Aceh melalui pembangunan SDM pegawai di Kementerian Agama, UIN, IAIN dan STAIN yang kemudian kita harapkan agar alumni Diklat nantinya akan mampu berperan serta secara maksimal dalam mensukseskan penerapan Syariat Islam," katanya.
Kepala BDK Aceh, Zulhelmi A Rahman, mengatakan, pihaknya sudah menyurati Kepala Kankemenag se-Aceh agar dapat memberikan kontribusi PNS terbaiknya untuk dapat diperbantukan di BDK Aceh. "Kita berharap dengan adanya SDM yang baik, maka pengelolaan BKD Aceh akan lebih terarah dan mencapai hasil maksimal ke arah kemajuan. Oleh sebab itu, Kepala Kankemenag harus berjiwa besar memperbantukan pegawai terbaiknya untuk ditempatkan di BDK Aceh," ujarnya. (republika.co.id)
"Kita berharap perencanaan benar-benar matang dan dengan melibatkan berbagai pihak sehingga BDK bisa menjadikan model di Indonesia. Baik model dalam pembangunan fisik, Sumber Daya Manusia, dan adminstrasi," kata Kasubbag Tata Usaha BDK Aceh, Khrisfison di Aceh Besar, Ahad (7/12).
Menurut dia, pembangunan tersebut dilaksanakan dalam tiga tahap. Pertama, pelelangan jasa konsultansi, kedua pembangan fisik yang direncanakan akan dikembangkan dalam batas-batas tanah dan fondasi bangunan kantor, dan ketiga tahapan pengawasan. Luas tanah yang disediakan untuk pembangunan BDK 10,7 hektere. BDK Aceh, katanya, memiliki modal besar dengan luasnya tanah yang dihibahkan oleh Pemda Aceh.
Ia menyebutkan, biaya pembangunan fisik gedung BDK ini berasal dari DIPA BDK Aceh untuk tahun 2015. Dan ini adalah tahapan awal agenda pembangunan fisik BDK Aceh dari lima? tahap yang direncanakan. Apalagi, katanya, Aceh sedang berjuang menerapkan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) yang perjuangan ini juga membutuhkan kontribusi dan peran serta dari BDK Aceh.
"BDK Aceh bisa berperan dalam penerapan Syariat Islam di Aceh melalui pembangunan SDM pegawai di Kementerian Agama, UIN, IAIN dan STAIN yang kemudian kita harapkan agar alumni Diklat nantinya akan mampu berperan serta secara maksimal dalam mensukseskan penerapan Syariat Islam," katanya.
Kepala BDK Aceh, Zulhelmi A Rahman, mengatakan, pihaknya sudah menyurati Kepala Kankemenag se-Aceh agar dapat memberikan kontribusi PNS terbaiknya untuk dapat diperbantukan di BDK Aceh. "Kita berharap dengan adanya SDM yang baik, maka pengelolaan BKD Aceh akan lebih terarah dan mencapai hasil maksimal ke arah kemajuan. Oleh sebab itu, Kepala Kankemenag harus berjiwa besar memperbantukan pegawai terbaiknya untuk ditempatkan di BDK Aceh," ujarnya. (republika.co.id)