HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Akibat Banjir Tamiang Ribuan Hektare Sawah di 11 Kecamatan Gagal Panen

suara-tamiang.com , KARANG BARU -- Banjir berkepanjangan yang menenggelamkan 4.483 hetar tanaman padi masyarakat di 11 kecamatan dalam wi...

suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Banjir berkepanjangan yang menenggelamkan 4.483 hetar tanaman padi masyarakat di 11 kecamatan dalam wilayah kabupaten  Aceh Tamiang, dipastikan gagal panen. Kerugian mencapai puluhan  miliar.

Data Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kabupaten Atam  merinci sedikitnya masyarakat petani kehilangan penghasilan sebesar Rp.10 miliar dalam tahun ini. Sebab  per hektarnya masyarakat mengeluarkan dana sebesar Rp 1.250.000. Meliput biaya teknis selama masa padi berumur nol hari sampai tiga minggu.

"Ya kita sudah rincikan data kerusakan lahan pertanian, per kecamatan. Kerugian bisa bertambah, sebab itu data catatan sementara terkini yang kita himpun dari kelompok tani, masing-masing di kecamatan," jelas Ketua KTNA Atam, M Hendra Vramenia kepada STC.

Dijelaskan, kerugian tersebut meliput biaya teknis dan produksi. Seperti pembersihan lahan, pemupukan, serta pemberian racun hama secara berkala. Menurutnya, KTNA akan terus berupaya mendata tingkat kerugian masyarakat secara detail. Agar pemerintah tidak perlu lagi melakukan pendataan.

Masih Hendra, dijelaskan; pihaknya sudah menerima laporan dari ketua kelompok tani (KTNA) di 11 kecamatan dalam kabupaten Aceh Tamiang, KTNA juga sudah melakukan survey kelokasi sawah terendam banjir.
 
Menurut Dia,  laporan yang diterima dari Ketua KTNA kecamatan tersebut kongkrit dan digunakan sebagai data base. Hasilnya dilaporkan  ke Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten. "Data inilah nantinya digunakan oleh Pemkab Atam sebagai bahan rujukan ke provinsi dan pusat."

Hingga berita ini diturunkan tercatat, Luas areal sawah yang terendam banjir masing – masing kecamatan Karang Baru seluas 1.215 ha, Tenggulun 128 ha, Manyak Payed 490 ha.  Kejuruan Muda 110 ha, Tamiang Hulu 235 ha, Bandar Pusaka 75 ha, Banda Mulia 450 ha. Kemudian Bendahara 750 ha, Rantau 600 ha, Seruway 325 ha dan kecamatan Sekerak 15 ha.
 
Disamping, selain komiditi padi gagal panen ada juga tanaman kedelai seluas 40 ha di kecamatan Rantau dan komiditi jagung seluas 25 ha dikecamatan Bandar Pusaka. “Petani sangat berharap ada langkah kongkrit dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pusat untuk mengatasi persoalan dialami petani. Dan kita sudah laporkan ke pusat melalui Rafli anggota DPD RI asal Aceh,” paparnya.
 
Sementara Pejabat pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pertanian Dan Perternakan Kabupaten Aceh Tamiang, Ir. Sabariah kepada Andalasmengatakan pihaknya sudah melaporkan areal padi, kedelai dan jagung yang terendam banjir yang dipastikan gagal panen ke Dinas Pertanian Propinsi Aceh.
 
“Kita sudah terima laporan luas arel padi, kedelai dan jagung yang terendam banjir.  4.483 ha komiditi padi, 40 ha hectare kedelai dan 25 ha komiditi jagung sudah kita laporkan ke Dinas Pertanian Propinsi Aceh,” jelas Sabariah.
 
Sabariah berharap dengan laporannya Dinas Pertanian Pronpinsi mau membantu Sarana Produksi (Saprodi) untuk para petani yang dipasti gagal panen. Mudah – mudahan propinsi dalam waktu dekat ini bias menyalurkan bantuan benih, minimal bulan Januari 2015, harap Sabariah. (syawaluddin/stc


Teks foto : areal sawah yang terendam banjir di desa Paya Metah, Kecamatan Karang Baru (foto : syawaluddin/stc)