HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

1,5 Ton Pupuk Subsidi Ditangkap

suara-tamiang.com ,  Lhoksukon |  Aparat Polres Aceh Utara, Sabtu (13/12) dini hari WIB menangkap mobil Carry BL 8471 KI berisi 1,5 ton (...

suara-tamiang.comLhoksukonAparat Polres Aceh Utara, Sabtu (13/12) dini hari WIB menangkap mobil Carry BL 8471 KI berisi 1,5 ton (30 sak) pupuk bersubsidi di kawasan Desa Trieng Pantang, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara. 

Polisi juga mengamankan sopir mobil itu, Isk, warga Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara. Pupuk tersebut ditangkap karena tak memiliki dokumen resmi. 

“Awalnya kita dapat informasi dari warga bahwa ada mobil yang membawa pupuk. Lalu, petugas langsung menghentikan mobil tersebut ketika melintasi kawasan Trieng Pantang untuk memastikan informasi sebelumnya. 

Ternyata, benar dalam mobil tersebut petugas menemukan 30 sak pupuk bersubsidi,” ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Gatot Sujono melalui Kasat Reskrim, Iptu Mahliadi Senin (15/12). Saat petugas meminta dokumen pupuk itu kepada sopir, menurutnya, yang bersangkutan tak mampu menunjukkannya. 

Sehingga, lanjut Kasat Reskrim, 16 sak pupuk urea dan 12 sak pupuk SP-36 bersubsidi bersama sopir dan mobil itu langsung ditangkap dan dibawa ke Polres untuk proses penyelidikan lebih lanjut. 

“Sopir mengaku akan membawa pupuk tersebut ke kawasan Simpang Ulim, Aceh Timur,” kata Kasat Reskrim. 

Hasil penyelidikan sementara, lanjutnya, pupuk itu diperoleh dari salah satu warga di Banda Aceh. Isk kepada penyidik mengaku ia hanya sebagai sopir yang mengantar pupuk itu ke Aceh Timur dengan imbalan Rp 500 ribu. Namun, dalam kasus tersebut penyidik belum menetapkan tersangka. 

“Kasus ini masih kita kembangkan. Sopir sudah dimintai keterangan dan selanjutkan kita akan panggil saksi ahli dari Dinas Pertanian tanaman Pangan dan Peternakan Aceh Utara. 

Kita juga akan kumpulkan data-data lain dan yang pasti kasus ini akan kita proses hingga tuntas,” janjinya. Menurut,  kelangkaan pupuk khususnya urea di Aceh Utara sering terjadi ketika sudah memasuki musim tanam. 

Bahkan, kelangkaan pupuk yang terjadi dalam sebulan terakhir hingga kemarin juga belum juga mampu diatasi oleh Pemkab Aceh Utara. Sehingga, banyak petani yang menunda turun ke sawah. (serambinews/jf)

Foto : Ilustrasi/sinarharapan