suara-tamiang.com , KUALASIMPANG - Kualitas aspal di Kota Kualasimpang dinilai paling buruk. Ini disampaikan sejumlah masyarakat kepada ...
suara-tamiang.com, KUALASIMPANG - Kualitas aspal di Kota Kualasimpang dinilai paling buruk. Ini disampaikan sejumlah masyarakat kepada STC, Minggu (16/11) kemarin siang.
Menurut tokoh pemuda setempat Andi Kecil, kualitas aspal yang buruk tak lepas dari peran Dinas Pekerjaan Umum yang sama sekali tidak pernah mengontrol pekerjaan para kontraktor ketika melakukan pengaspalan di jalan-jalan Kota Kualasimpang.
"Apalagi kalau delapan enam (suap) pasti itu pengawas dari Dinas PU langsung tanda tangan semua berkas dengan keterangan baik dan sesuai spesifikasi walaupun kenyataannya proyek tersebut sangat buruk kualitasnya," kata Andi Kecil.
Hal senada diungkapkan Nunung. Menurut perempuan cantik bertubuh pendek ini, PemerintahKabupaten Aceh Tamiang dan Pemerintah Provinsi Aceh sama-sama ladang korupsi terkait dengan pekerjaan pengaspalan jalan-jalan di Kota Kualasimpang.
"Selalu di media Dinas PU katakan akan black list perusahaan kontraktor yang kualitas pekerjaan jelek. Eh buktinya di kemudian hari, kontraktor ini juga yang tetap kerjakan proyek tersebut. Artinya pasti ada korupsi yang dilakukan sehingga kontraktor abal-abal tetap digunakan jasanya," kata Nunung.
Sekedar diinformasikan, sudah sejak tahun 2010 pekerjaan jalan di Kabupaten Aceh Tamiangselalu bermasalah. Bahkan di beberapa titik, pengaspalan yang dilakukan hanya bertahan selama 2 pekan saja. (rico fahrizal/STC)
Teks Foto : Salah seorang warga Desa Kota Lintang Kecamatan Kota Kualasimpang Jamal Marzuki terpaksa mengecor semen disisi pinggir aspal abal-abal menuju pintu masuk kerumahnya, agar ban mobilnya tidak terlalu tinggi menaiki ke badan jalan yang beraspal abal-abal itu. (Rico Fahrizal/STC)