suara-tamiang.com , Karang Baru | Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Tamiang menggelar kegiatan pelatihan penguatan kapasitas...
suara-tamiang.com, Karang Baru | Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Tamiang menggelar kegiatan pelatihan penguatan kapasitas Kepala Sekolah SMP/MTs Negeri dan Swasta dalam lingkungan Dinas Pendidikan di Kabupaten itu.
Kegiatan yang dibuka Kepala Dinas Pendidikan setempat, Syamsul Bahri, SPd dimaksud dilaksanakan selama 3 hari sejak Sabtu (1/11) hingga Senin (3/11) di Aula SMKN 2 Karang Baru.
Ketua MPD Kabupaten Aceh Tamiang, Mukhlis, SPd.I dalam sambutannya lebih menekankan agar kepala sekolah mampu mendalami serta memahami tentang mekanisme manajemen sekolah yang jauh dari konflik isu miring adanya praktik yang bertentangan dengan peraturan serta perbuatan melawan hukum.
Apalagi dengan adanya berbagai praktik kutipan kutipan uang kepada orang tua siswa untuk sejumlah keperluan sekolah maupun kebutuhan siswa yang berdampak menimbulkan image tidak sedap dikalangan masyarakat.
Selain itu, Mukhlis juga mengajak para Kepala sekolah untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat melalui Komite sekolah agar segala bentuk keperluan yang memerlukan dana ekstra yang melibatkan wali murid harus dibicarakan secara transparans melalui komite sekolah dengan orang tua siswa.
Sambung Mukhlis lagi, kini keberadaan komite sekolah harus benar benar difungsikan, bukan hanya sekedar sebagai pelengkap Organisasi mandiri saja.
“Fungsi Komite harus diberdayakan, karena keberadaan komite sekolah itu termaktub dalam Undang Undang, supaya diketahui dengan jelas tentang tugas dan kewenangan antara MPD dan komite sekolah.
Salah satu contoh tugas MPD adalah menampung kritikan, pengaduan dan usulan dari masyarakat yang selanjutnya disampaikan dengan Pemerintah, baik kepada Kadis Pendidikan maupun Bupati ”, papar Mukhlis.
“Ini salah satu cara sehat untuk menghindari tudingan tudingan miring dari berbagai pihak. Jadi pihak sekolah harus berembug dengan komite sekolah, selanjutnya biarlah antara komite sekolah yang melakukan kordinasi dengan orang tua siswa.
Biarlah mereka sendiri yang memutuskan berapa besar dana yang harus dibantu untuk kepentingan anak anak mereka disekolah itu.
Sebab tidak semua kebutuhan anak disekolah harus ditanggung oleh pemerintah, hal itu mengingat keterbatasan anggaran dari pemerintah”, ungkap Mukhlis.
Mukhlis, SPd.I kepada beritalima menyebutkan, tujuan digelarnya workshop oleh MPD untuk mengoptimalisasi kompetensi profesionalitas dan meningkatkan manajerial Kepala Sekolah yang profesional dalam mengelolah adminiatrasi pendidikan disatuan sekolah.
Sebagai pemateri pada acara workshop tersebut, MPD Aceh Tamiang mengundang narasumber dari Unversitas Syiah Kuala, Banda Aceh, yakni pembantu Dekan I FKIP Unsyiah, SR Muhammad Hasan, Msi dengan materi teknik evaluasi pendidikan. (soeparmin/stc)
Foto : MPD ACEH TAMIANG GELAR WORKSHOP KASEK TINGKAT SLTP
Kegiatan yang dibuka Kepala Dinas Pendidikan setempat, Syamsul Bahri, SPd dimaksud dilaksanakan selama 3 hari sejak Sabtu (1/11) hingga Senin (3/11) di Aula SMKN 2 Karang Baru.
Ketua MPD Kabupaten Aceh Tamiang, Mukhlis, SPd.I dalam sambutannya lebih menekankan agar kepala sekolah mampu mendalami serta memahami tentang mekanisme manajemen sekolah yang jauh dari konflik isu miring adanya praktik yang bertentangan dengan peraturan serta perbuatan melawan hukum.
Apalagi dengan adanya berbagai praktik kutipan kutipan uang kepada orang tua siswa untuk sejumlah keperluan sekolah maupun kebutuhan siswa yang berdampak menimbulkan image tidak sedap dikalangan masyarakat.
Selain itu, Mukhlis juga mengajak para Kepala sekolah untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat melalui Komite sekolah agar segala bentuk keperluan yang memerlukan dana ekstra yang melibatkan wali murid harus dibicarakan secara transparans melalui komite sekolah dengan orang tua siswa.
Sambung Mukhlis lagi, kini keberadaan komite sekolah harus benar benar difungsikan, bukan hanya sekedar sebagai pelengkap Organisasi mandiri saja.
“Fungsi Komite harus diberdayakan, karena keberadaan komite sekolah itu termaktub dalam Undang Undang, supaya diketahui dengan jelas tentang tugas dan kewenangan antara MPD dan komite sekolah.
Salah satu contoh tugas MPD adalah menampung kritikan, pengaduan dan usulan dari masyarakat yang selanjutnya disampaikan dengan Pemerintah, baik kepada Kadis Pendidikan maupun Bupati ”, papar Mukhlis.
“Ini salah satu cara sehat untuk menghindari tudingan tudingan miring dari berbagai pihak. Jadi pihak sekolah harus berembug dengan komite sekolah, selanjutnya biarlah antara komite sekolah yang melakukan kordinasi dengan orang tua siswa.
Biarlah mereka sendiri yang memutuskan berapa besar dana yang harus dibantu untuk kepentingan anak anak mereka disekolah itu.
Sebab tidak semua kebutuhan anak disekolah harus ditanggung oleh pemerintah, hal itu mengingat keterbatasan anggaran dari pemerintah”, ungkap Mukhlis.
Mukhlis, SPd.I kepada beritalima menyebutkan, tujuan digelarnya workshop oleh MPD untuk mengoptimalisasi kompetensi profesionalitas dan meningkatkan manajerial Kepala Sekolah yang profesional dalam mengelolah adminiatrasi pendidikan disatuan sekolah.
Sebagai pemateri pada acara workshop tersebut, MPD Aceh Tamiang mengundang narasumber dari Unversitas Syiah Kuala, Banda Aceh, yakni pembantu Dekan I FKIP Unsyiah, SR Muhammad Hasan, Msi dengan materi teknik evaluasi pendidikan. (soeparmin/stc)
Foto : MPD ACEH TAMIANG GELAR WORKSHOP KASEK TINGKAT SLTP