HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Bibit Kelapa Bantuan Dishutbun Aceh Tamiang Belum Ditanam

suara-tamiang.com , Aceh Tamiang |  Bibit kelapa jenis kelapa dalam siap salur bantuan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Aceh Tam...

suara-tamiang.com, Aceh Tamiang | Bibit kelapa jenis kelapa dalam siap salur bantuan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Aceh Tamiang kepada masyarakat 10 desa di Kecamatan Banda Mulia, belum juga ditanam. Sebabnya belum ada kesepakatan antara pihak dinas dengan masyarakat atas biaya penanaman dan pembuatan pagar.

Akibatnya 200 batang bibit kelapa dalam yang telah disalurkan ke Desa Telaga Meukeu masih menumpuk.

Seperti dituturkan Datok Penghulu Kampung Telaga Meukeu Ikhwan Musafa, Rabu (8/10), penanaman bibit kelapa bantuan tersebut belum dapat dilakukan karena biaya tanam yang diberikan pihak dinas terlalu minim.

"Untuk upah tanam sekaligus pembuatan pagar hanya ditawarkan Rp 1 juta untuk jumlah bibit 200 batang," ungkapnya.Menurut Ikhwan, pihaknya memperhitungkan biaya yang akan keluar bakal lebih banyak dari itu. 

"Jadi kami belum sanggup melakukan penanaman sekaligus menbuat pagar, seandainya kami paksakan bisa-bisa merugi," ujar Ikhwan yang akrab disapa Tok Wan.

Selain upah kerja yang dinilai minim, jenis bibit kelapa yang diberikan yakni kelapa panjang, yang pertumbuhan pohonnya tinggi. 

Kemudian belum ada lahan yang tepat untuk penanamannya. Sebab, katanya, jenis kelapa panjang sebaiknya ditanam dengan jarak yang cukup jauh dari rumah warga.

"Apa mungkin di tanah wakaf, karena sudah ada tanaman sebelumnya," ujarnya bernada tanya.Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan masyarakat, apakah bibit kelapa bantuan itu diterima atau dikembalikan ke dinas yang menyalurkannya.

Sementara Pejabat Pelaksanan Teknis Kegiatan (PPTK) Dishutbun Agara Suman Tarigan kepada MedanBisnis, Kamis (9/10) mengatakan, pengadaan bibit kelapa itu sudah sesuai spesifikasinya, bibit diperoleh dari penangkar di daerah Bireueun. 

Bibit tersebut juga sudah bersertifikasi.Dijelaskannya, kegiatan tersebut bersumber dana dari Dana Otsus tahun 2014 yang baru dilaksanakan September lalu. Ada item pengadaan bibit kelapa siap salur yang akan diberikan kepada masyarakat yang telah ditetapkan sebagai penerima, yaitu di 10 desa dalam Kecamatan Banda Mulia. 

Bantuan diberikan dalam bentuk hibah sebanyak 2.000 batang.Hingga saat ini, katanya, seluruh biaya pelaksanaan kegiatan belum diserap sesuai pagu anggaran senilai Rp 70 juta. 

"Makanya kepada masyarakat kami masih menawarkan biaya tanam dan pembuatan pagar dengan satuan Rp 5.000/bibit. Meski yang dialokasikan Rp 8.000/bibit. 

Dari penggunaan uang tersebut terdapat beban pajak yang harus dibayarkan," jelas Suman.Dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan kembali melakukan survei ke lapangan untuk melihat pelaksanaan kegiatan sekaligus berkoordinasi dengan masyarakat, agar pelaksanaannya berjalan optimal. (indra/stc)

Foto : Ilustrasi/tunasmekarjaya