HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

SPBU di Aceh Tamiang Kehabisan Solar

suara-tamiang.com , Aceh Tamiang |  Hampir seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Aceh Ta...

suara-tamiang.com, Aceh Tamiang |  Hampir seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar. 

Informasi dihimpun, kelangkaan tersebut sudah terjadi selama dua pekan terakhir seiring tidak lancarnya pasokan BBM dari PT Pertamina.Salah seorang pengawas SPBU yang enggan ditulis namanya, Rabu (24/9) mengatakan, di SPBU tempat dia bekerja dari hari Senin sore kemarin BBM jenis solar sudah habis. 

Saat ini pihaknya masih menunggu pasokan dari Pertamina yang rencananya har itu datang sekitar pukul 14.00 WIB. "Jatah solar untuk SPBU memang tidak dikurangi, namun pengirimanya dilakukan dua hari sekali," katanya.

Dijelaskan, saat ini 24 ton solar yang dikirim hanya mampu bertahan satu hari. Selama pengiriman tidak lancar, pihaknya menyiasati dalam satu kali pengiriman dijual untuk dua hari.

"Hari pertama kami jual 16 ton, sisanya untuk kebutuhan esok harinya supaya pelanggan tidak kecewa. Tapi saat ini hingga hari kedua setelah pengiriman sebelumnya belum juga dating, membuat kami benar-benar kehabisan stok," jelasnya.

Menurutnya, situasi seperti ini membuat pihak SPBU dilematis. Sebab, setiap masuk solar pelanggan dari segala penjuru langsung 'menyerbu' SPBU. 

Di sisi lain, bila penjualan tidak dikontrol maka kelangkaan akan terjadi setiap hari.Dihubungi terpisah, Budhieansyah ZA BA, Manager SPBU Bukit Meutuah di perbatasan Langsa-Aceh Tamiang, mengakui sudah beberapa hari SPBU miliknya kehabisan solar karena belum ada pengiriman. Bahkan menurutnya, alokasi solar ke SPBU mereka hingga kemarin belum ada, membuat pihaknya masih menunggu.

"Kondisi yang terjadi di SPBU kami sama dengan SPBU lain. Kalau SPBU lain dua hari sekali baru dikirim solar, justru SPBU kami lebih dari itu. 

Sebab penjualan kami lebih sedikit, jadi pengirimanya lebih lama dilayani oleh Pertamina," ujar Budhie.
Sementara dampak kelangkaan solar berimbas kepada kaum nelayan di kecamatan pesisir terutama Manyak Payed dan Bendahara. 

Seperti dikatakan Datok Penghulu Meurandeh, Musliadi, sebagian kecil warganya yang berprofasi sebagai nelayan kini tidak rutin lagi melaut karena kelangkaan solar.

"Mereka sudah mencari solar ke sejumlah SPBU tapi sering kali kehabisan, sehingga mayoritas nelayan tidak bisa pergi melaut," ujar Musliadi.Senada diungkapkan Buyung, Datok Penghulu Desa Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara, dia mengatakan nelayan di desanya justru sudah tiga hari libur melaut akibat solar langka. 

Namun karena malaut merupakan pekerjaan satu-satunya, nelayan mau tidak mau mencari ikan dengan sampan dayung.Pantauan,  Rabu (24/9) sekira pukul 11.00 WIB, empat SPBU yang beroprasi di jalan lintas Medan-Banda Aceh seluruhnya kehabisan solar, yakni SPBU Bukit Meutuah di perbatasan Langsa-Aceh Tamiang, SPBU Dua Dara Manyak Payed, SPBU Alur Bamban dan SPBU Tanah Terban. Pihak SPBU memajang pengumuman bahwa BBM jenis solar habis. (dede/stc)

Foto : SOLAR HABIS Papan pemberitahuan solar habis terpampang di depan salah satu SPBU di Aceh Tamiang, Rabu (24/9). Sejumlah SPBU dalam kabupaten Aceh Tamiang terpantau kehabisan stok solar, karena pengiriman dari PT Pertamina tidak lancar.