HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Migrasi Berdampak Kelangkaan Gas Bersubsidi

suara-tamiang.com , Aceh Tamiang |   Pascanaiknya harga elpiji kemasan tabung 12 kg, berimbas terhadap sulitnya mendapatkan elpiji 3 kg.  ...

suara-tamiang.com, Aceh Tamiang |  Pascanaiknya harga elpiji kemasan tabung 12 kg, berimbas terhadap sulitnya mendapatkan elpiji 3 kg. 

Ini dikarenakan banyak konsumen yang bermigrasi dari penggunaan gas elpiji 12 kg menjadi 3 kg.Seorang warga Kota Kualasimpang, Khairul, mengatakan bebasnya penjualan elpiji 3 kg dilakukan pihak agen atau pangkalan penyalur menjadi alasan munculnya kekwatiran masyarakat akan terjadinya kelangkaan elpiji bersubsidi.

Sementara masyarakat ekonomi menengah ke bawah lebih membutuhkan elpiji bersubsidi tersebut untuk kebutuhan rumah tangganya, namun gas tersebut beralih tangan ke pengusaha.Menurut Khairul, sebaiknya penyaluran elpiji 3 kg diutamakan kepada masyarakat miskin. 

"Apalagi pihak agen bebas menjual tanpa melihat status ekonomi masyarakat, akan merugikan masyarakat miskin," ujar Khairul. beberapa hari belakangan harga elpiji 12 kg Rp 112.000/tabung, dan elpiji kemasan ini masih mudah didapatkan. 

Bahkan pihak agen atau pangkalan mengaku ada penurunan jumlah pembeli.Namun dinyatakan, belum ada dampak migrasi penggunaan gas tersebut berupa kelangkaan elpiji bersubsidi.

Muhammad Nur, seorang agen penyalur elpiji 3 kg di Kota Kualasimpang mengatakan, untuk beberapa hari ke depan dipastikan persediaan elpiji bersubsidi masih cukup.

Berkenaan dengan penjualan secara bebas, Nur mengatakan hal itu tidak menjadi persoalan, boleh saja dilakukan sejauh larangan dari pihak terkait belum ada. Namun dalam prakteknya, mereka membatasi pembelian dalam jumlah banyak.

"Jelas kami tidak berani menjual elpiji subsidi dengan membedakan status sosial masyarakat. Yang pasti kami membatasi pembelian, dan jelas peruntukanya. 

Diutamakan untuk kebutuhan rumah tangga," katanya.Ditanya soal kemungkinan terjadi kelangkaan elpiji bersubsidi, dia menjawab itu bisa saja terjadi. 

Meningkatnya aktivitas masyarakat terutama menjelang Hari Raya Idul Adha bisa jadi faktor penyebab.
Biasa setiap ada perayaan hari besar keagamaan, permintaan meningkat. 

Namun selalu ada tambahan pasokan dari Pertamina melalui distributor yang ditunjuk," jelasnya.Sementara Kaharuddin, agen penyalur lain, warga Desa Perdamaian mengatakan, selama dirinya menjual elpiji subsidi, memang pernah terjadi kelangkaan. 

Namun kelangkaan tersebut tidak berlangsung lama."Jumlah pasokan yang diberikan distributor masih sesuai jumlah pelanggan. Sehingga kondisi persediaan elpiji bersubsidi sejauh ini masih normal," katanya. (indra/stc)

Foto : terima pasokan Pangkalan penyalur gas elpiji bersubsidi "Laut Tawar" di desa Perdamaian, Kecamatan Kota Kualasimpang saat menerima pasokan dari Distributor Pertamina, senin,(15/9).