HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Jalan Utama Desa Seunebok Baru Hancur

suara-tamiang.com , Aceh Tamiang |  Jalan utama Desa Seunebok Baru - Bukit Panjang 1, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang hancur karena ...

suara-tamiang.com, Aceh Tamiang |  Jalan utama Desa Seunebok Baru - Bukit Panjang 1, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang hancur karena selalu tergenang air. 

Kondisi jalan nyaris seperti saluran air, disebabkan tidak tersedianya parit di sisi kanan dan kiri jalan sehingga jalan becek bila diguyur hujan.

Usulan pembangunan parit sudah disampaikan lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), namun desa tersebut masih kalah dalam perangkingan dengan desa lain.

"Yang mendapat jatah pembangunan rangking 11, sementara Desa Seunebok Baru mendapat rangking 12, sehingga usulan pembangunan parit belum bisa dikabulkan. 

Jika kami menang melalui program PNPM itu, rencananya akan membangun parit beton di kiri-kanan jalan sepanjang 1.600 meter," ujar Datok Penghulu Seunebok Baru Alpian yang didampingi Sekretaris Desa Agus Rahyudi,  kemarin.

Tidak sampai di situ, pihaknya juga selalu menyampaikan usulan pengerasan dan pengaspalan jalan, baik dalam rapat Musrenbang tingkat kecamatan dan ke Dinas PU langsung lewat proposal, namun sampai sekarang hasilnya masih nihil.

Bahkan perangkat desa sudah menerobos melalui anggota DPRA asal Aceh Tamiang, memberi berkas usulan secara tertulis dan diketahui sudah sampai ke pihak provinsi di Banda Aceh, pada Agustus lalu.

"Dari zaman belum merdeka sampai sekarang, jalan Desa Seunebok Baro satu meter pun belum pernah tersentuh aspal," ketusnya.Alpian mengungkapkan, jalan yang rusak parah berada di titik perbukitan Kedai Bawah, kawasan Simpang Tiga. 

Terlebih jika turun hujan, warga yang mengendarai sepeda motor tidak berani menuruni bukit tersebut disebabkan kondisi jalan licin dan banyaknya matreal batu yang timbul ke permukaan karena terbawa aliran air hujan.

Dis isi lain, Alpian juga menyinggung soal eksistensi PTPN1 dalam merawat jalan sangat minim. Padahal produksi kelapa sawit, khususnya dari Afdeling V dan VI unit Kebun Lama selalu diangkut melalui jalan utama desa itu.

"Jika masyarakat sudah ribut barulah pihak PTPN1 menurunkan karyawannya untuk menimbun jalan yang berlubang dan membersihkan saluran air," ungkapnya.

Warga setempat, Aswandi (30) dan Zainuddin (33), juka menuturkan pernah menyaksikan ibu rumah tangga terjatuh saat menuruni bukit. Korban seperti itu sudah berulangkali terutama menimpa pengendara sepedamotordua. (dede/stc)

Foto : MENURUNI BUKIT Seorang pengendara sepeda motor menuruni bukit ruas jalan utama Desa Seunebok Baro, Manyak Payed, Atam, yang licin, berongga dan bertebaran batu koral akibat sudah jadi saluran air hujan, Jumat (26/9).