HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dua Tahun Harga Getah Murah, di Tamiang Kuliah Anak Ditunda

suara-tamiang.com,  Aceh Tamiang.  | Betapa sedih nasib petani getah karet di Desa Payah Tampah, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang.  U...

suara-tamiang.com, Aceh Tamiang. | Betapa sedih nasib petani getah karet di Desa Payah Tampah, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang. 

Umumnya mereka mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga akibat harga getah karet bertahan murah dalam waktu lama.

Sudirman (45) misalnya, dia terpaksa mengurungkan niat menguliahkan anaknya. Sebab, untuk pengadaan biaya anaknya masuk universitas dirasa sangat berat.

"Alasan saya tidak mengkuliahkan kedua anak saya, karena penghasilan dari kebun karet saat ini tidak bisa diharapkan. 

Selama dua tahun terakhir harga karet bertahan di bawah Rp 10.000," kata Sudirman, Rabu (3/9) di kebun karetnya.

Menurut Dirman, saat ini harga getah karet di tingkat agen pengumpul hanya p 6.500/kg, dan harga itu sudah bertahan selama satu bulan lebih. 

Sementara sepanjang tahun ini terjadi penurunan harga karet empat kali, yakni dari Rp 9.000, Rp 8.500, Rp 7.000 dan terakhir Rp 6.500/kg.

Murahnya harga getah karet, nyaris separuh dari harga normal yakni Rp 13.000/kg, terasa kian memukul mereka. 

"Harapan kami harga getah bisa naik walaupun sedikit, tapi kenyataanya justru makin turun," ujarnya.Dikatakan, meski anaknya sudah lulus sekolah menengah, tapi rasanya tidak mungkin bisa menyambung kuliah. 

"Biarlah anak saya menganggur setahun dulu, sambil menunggu harga karet stabil. Anak saya yang sulung tahun lalu sudah ingin kuliah, disusul adiknya yang tamat tahun ini juga minta kuliah, tapi sebagai orangtua saya masih menundanya," sambung Dirman.

Masalah lain yang dialami petani karet di Karang Baru adalah soal pinjaman dana yang tak bisa terbayarkan. 

Anjloknya harga getah karet berdampak pada penyitaan lahan-lahan petani yang sebelumnya diagunkan ke bank. 

Di samping itu tidak sedikit pula sepeda motor yang ditarik leasing akibat petani kelabakan membayar beban angsuran.

"Sewaktu harga karet mahal, banyak petani memberanikan diri mengambil kredit ke bank dan angsuran sepeda motor. 

Namun tiba-tiba harga karet anjlok, membuat perekonomian petani terpuruk, sehingga tidak ada lagi sumber penghasilan yang bisa jadi andalan, termasuk untuk membayar utang" kata Mahmuddin (28) ,petani karet yang memiliki lahan sekitar satu hektare di Desa Payah Tampah.

Memang waktu itu, sambung Mahmuddin, harga getah karet di kisaran tertinggi yaitu mencapai Rp 15.000 ampai Rp 18.000/kg, sehingga pendapatan petani karet meningkat tajam. 

Namun harga tersebut tidak bertahan lama.harga karet mahal usianya tidak sampai satu tahun. Yang menyedihkan lagi, bila harga turun untuk merangkak naik lagi sangat jarang terjadi," kata Mahmuddin. (dede/stc)

Foto : MENDERES Sudirman, menderes pohon karet dikebunnya di dusun Jati, desa Payah Tampah. Hasil deresan akan dijual oleh agen penampung seharga Rp 6.500/kg.