HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ratusan Warga Aceh Tamiang Unjuk Rasa ke DPRK

suara-tamiang.com - Sekitar 200 warga yang mengatasnamakan aliansi rakyat menggugat, Senin (18/8) berunjuk rasa ke gedung DPRK Aceh Tamian...

suara-tamiang.com - Sekitar 200 warga yang mengatasnamakan aliansi rakyat menggugat, Senin (18/8) berunjuk rasa ke gedung DPRK Aceh Tamiang. 

Kelompok masyarakat tersebut menuntut agar pasangan Bupati Hamdan Sati dan Wakil Bupati Iskandar Zulkarnain segera mengundurkan diri karena dinilai gagal membangun Aceh Tamiang.

Sebelum menggeruduk gedung DPRK Aceh Tamiang, sejak pagi para pengunjuk rasa itu berkumpul di jalan kantor pos Kota Kualasimpang dengan menggunakan mobil colt yang dilengkapi pengeras suara dan dipasang spanduk bertuliskan Hamdan Sati gagal total dalam mensejahterakan rakyat. 

Sekitar pukul 10.00 WIB, massa yang dikawal polisi Satlantas Polres Aceh Tamiang menuju ke DPRK Aceh Tamiang.
Sampai di DPRK mereka berorasi dan ditemui dua anggota dewan, Mansyur Arbi dan Ismail.

Setelah itu massa yang dipimpin Hafrizal Rozi SSos, Syafruddin KS dan Zulham alias Wak Leng menuju kantor Bupati Aceh Tamiang. 

Dalam orasinya, Syarifuddin KS mengatakan, sejumlah jalan rusak di desa dan kecamatan di Aceh Tamiang, namun tidak diperbaiki bahkan warga makan abu seperti di Tenggulun, Kuala Penaga, Alur Manis.

Padahal janji pasangan Bupati dan Wakil Bupati Hamdan Sati/ Iskandar Zulkarnain sebelum terpilih, berkomitmen akan membangun sarana dan prasarana sampai ke desa. 

Dalam orasi tersebut, para pengunjuk rasa itu juga membacakan 14 poin tuntutan mereka kepada Hamdan Sati/Iskandar Zulkarnain.

Dalam unjuk rasa tersebut, juga diminta agar Hamdan Sati menjumpai para pengunjuk rasa tersebut. Namun, belakangan yang hadir justru, Helmi, Asisten I bidang pemerintahan Setdakab Aceh Tamiang. 

Warga juga memeinta Bupati Hamdan Sati mengevaluasi ulang HGU yang habis izin dan mau membuka harus sesuai mekanisme. 

Dimana HGU yang sudah habis harus dikeluarkan untuk kepentingan Pemkab dan masyarakat. “Masyarakat butuh tanah dan sejahterekan nelayan Aceh Tamiang,” ujar Wak Leng. (serambinews/md)

Foto: Ilustrasi/beritalima.com