HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Mahasiswa FK Unsyiah Temukan Cara Tanggulangi Rematik

suara-tamiang.com - Dengan menggunakan prinsip tanpa memberikan pengobatan dalam bentuk bahan-bahan kimia, mahasiswa Fakultas Kedokteran ...

suara-tamiang.com - Dengan menggunakan prinsip tanpa memberikan pengobatan dalam bentuk bahan-bahan kimia, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah menemukan sekaligus mensosialisasikan cara alternatif untuk menanggulangi penyakit osteoarthritis atau yang lebih dikenal dengan nama rematik. 

“Hal ini dilakukan dengan cara memanipulasi keseharian dari orang-orang yang mengidap penyakit rematik,” begitu ungkap Rovy Pratama, Sabtu (16/8/2014). Rovy dan beberapa rekannya di FK Unsyiah yang sedang melakukan penelitian mengenai penerapan teknik untuk mengurangi keluhan penderita osteoarthritis dengan menggunakan sol sepatu khusus. 

Penyakit rematik lebih sering disebabkan oleh berkurangnya cairan antar sendi yang lebih sering dialami oleh manula. Pengurangan cairan antar sendi ini merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap manula bersamaan dengan semakin bertambahnya usia. 

Oleh karena itu, penyakit ini susah untuk dihindari oleh setiap individu yang telah menginjak usia 50 tahun ke atas,” jelas Rovy. Berkurangnya carian antar sendi dapat mengakibatkan berubahnya sudut antar tulang pada lutut, hal inilah yang menyebabkan lutut terasa sakit saat digerakkan, terutama di pagi hari. 

Mahasiswa FK Unsyiah mencoba menanggulangi masalah ini dengan cara tetap mempertahankan sudut antar tulang pada lutut meski cairan antar sendi sudah berkurang. Hal ini dilakukan dengan menaruh sol sepatu yang mempunyai sudut tertentu dibawah kaki penderita rematik. Sol sepatu inovasi ini akan mempertahankan sudut antar tulang pada lutut tetap dalam keadaan normal, sehingga hal ini akan mengurangi rasa sakit yang dirasakan. 

Meski penyakit ini belum dapat disembuhkan secara total, tambah Rovy, tetapi dengan pemakaian sol sepatu inovasi ini secara rutin sehari minimal 5 jam, dapat mengurangi keluhan secara signifikan. Hal ini telah dibuktikan oleh mahasiswa FK Unsyiah pada 55 manula di rumah jompo. Dengan pemakaian selama 3 bulan, skor nyeri menurun dari 11,07 menjadi 8,78 dan skor kekakuan menurun dari 3,57 menjadi 2,71,” demikian Rovy Pratama. (atjehlink)