HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Aceh Tamiang, Raja Kancil Mampu Cekoki Kritik Pedas Raja Penguasa

suara-tamiang.com -  Bisa dibayangkan, betapa jatuhnya marwah seorang Bupati ketika mendapatkan kritik pedas yang menyudutkan dari orang ...

suara-tamiang.comBisa dibayangkan, betapa jatuhnya marwah seorang Bupati ketika mendapatkan kritik pedas yang menyudutkan dari orang orang yang telah dilantik olehnya menjadi Kepala Desa (Datok Penghulu Kampung). 

Kritik pedas namun menyehatkan dari para Datok tersebut terjadi ketika Ratusan Datok, Kepala Mukim se Kabupaten Aceh Tamiang serta Tokoh masyarakat datang dan berkumpul memenuhi undangan Bupati pada rapat Koordinasi (Rakor)pada Jumat (15/8) di Gedung aula SKB Karang Baru.

H.Hamdan Sati, ST dalam menggelar Rapat Koordinasi tersebut diduga ada berhubungan erat dengan issu dan selebaran yang menyebutkan sebuah kelompok akan mendemo Bupati secara besar besaran yang bertujuan untuk menggulingkan H.Hamdan Sati, ST sebagai Bupati Aceh Tamiang.

Kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Rakyat Menggugat tersebut akan mendemo dan menyampaiakn "Mosi Tidak Percaya terhadap Bupati". 

Dalam selebarannya, Hamdan Sati selaku Bupati dianggap sombong, ingkar janji dan tidak perduli dengan masyarakat Aceh Tamiang.

"Sejak undangan Rapat Koordinasi saya terima, saya merasa rapat ini ada hubungannya dengan issu akan digelarnya aksi demo, ternyata dugaan saya tidak meleset, dan kalau tentang rapat koordinasi inikan bisa saja sebagai hal pelengkap acara agar bisa nyambung dengan kepentingan yang sesungguhnya. 

Kami diminta agar tidak ikut ikutan dan terprofokasi atas aksi demo yang akan digelar oleh orang orang pada tanggal 18 besok", beber salah seorang Datok yang namanya tidak ingin disebutkan dimedia saat dikonfirmasi Datok tersebut kemudian menduga, paling tidak, sedikit banyaknya Bupati memiliki rasa cemas terhadap dampak sebelum dan pasca aksi demo pihak aliansi Rakyat menggugat tersebut, terutama, mungkin rasa malu, ujarnya.

Acara rapat koordinasi (Rakor) antara Bupati dan para Datok seKabupaten Aceh Tamiang,Para Kepala Mukim dan Tokoh Masyarakat yang digelar tersebut merupakan rakor perdana sejak kepemimpinan Hamdan Sati sebagai Bupati. 

Pada season agenda tanya jawab, banyak Datok yang melontarkan suatu pertanyaan kepada Bupati dengan bahasa yang menyudutkan Bupati itu sendiri.

"HGU di Aceh Tamiang semakin tidak jelas sejak Pak Hamdan Sati menjadi Bupati", papar salah seorang Datok kepada Bupati. 

Datok lain juga mengatakan dan meminta kepada Bupati agar para Tim Sukses pemenangan (TS)Hamdan Sati saat Pilkada dahulu tidak terus menerus setiap harinya lengket dikediaman resmi (Pendopo)Bupati. Karena rumor yang berkembang menyebut-nyebut, kehidupan Hamdan Sati sebagai Bupati Aceh Tamiang tak luput dari bisikan bisikan para TS-nya.

"Kami minta kepada Bapak agar para TS Bapak tidak lagi lengket di Pendopo, karena tugas TS sudah usai sejak lama",. menyikapi itu, Hamdan menyahuti kalau dirinya tidak membatasi tamu yang datang ke Pendopo. 

karena kata Bupati Hamdan, siapa saja warga Aceh Tamiang dipersilahkan untuk datang ke Pendoponya, tanpa terkecuali.

Sementara itu seorang Datok yang mengaku sebagai teman satu sekolah dengan Hamdan Sati mengungkapkan bahwa peran serta dan campur tangan isteri Bupati di dalam mengatur urusan sejumlah SKPK cukup besar. 

ungkapan Datok dimaksud sama halnya dengan adanya informasi yang kini sudah menyebar kesegala penjuru pelosok Kabupaten bergelar Bumi Muda sedia.

Hal yang disampaiakan Datok itu langsung dibantah oleh Bupati Hamdan Sati."Itu tidak benar, karena kalau nggak salah, isteri saya itu baru dua kali datang kekantor saya, selama ini dia sibuk dengan urusannya di PAUD dan PKK", ujar Hamdan Sati. 

Bupati juga dihujani dengan bahasa kritik pedas para Datok Penghulu yang diantaranya menyebutkan, "Razuardi, bukan Sekda Aceh Tamiang, tetapi Sekdanya Hamdan Sati. 

Bisa dibayangkan, betapa kecilnya seorang Bupati diberi berbagai pertanyaan dan kritik pedas dari Kepala Desa. Meskipun hanya Kepala Desa, namun kalau ramai dan bersatu dalam merapatkan barisan, mereka (Kepala Kampung) mampu menyudutkan sang Kepala Daerah.

Usai acara,ingin mengkonfirmasi Bupati Hamdan terkait kegiatan Rakor dimaksud apakah erat hubungannya dengan antisifasi terhadap dampak demo yang akan digelar oleh kelompok yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Menggugat. 

Namun niat konfirmasi tersebut urung karena nomor Hp milik Hamdan Sati tidak dapat dihubungi.hanya bisa mengkonfirmasi Asisten I Kepemerintahan, Helmi, SE. 

Helmi mengatakan, Rakor tersebut sudah sejak lama diagendakan oleh Bupati, namun Rakor yang direncanakan dilakukan secara rutin setiap tiga Bulan sekali tersebut, sejak beberapa tahun masa kepemimpinan Hamdan sebagai orang nomor wahid di Kabupaten Aceh Tamiang, baru kali ini Rakor dapat dilaksanakan. (soeparmin/stc)

Foto: Ilustrasi/fiksi.kompasiana.com