HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Warga Hentikan Paksa Armada Pengangkut Tanah Timbun

ACEH TAMIANG | STC - Akibat jalan tidak kunjung disiram oleh pihak kontraktor PTPN1, puluhan dump truck pengangkut tanah timbun terpak...

ACEH TAMIANG | STC - Akibat jalan tidak kunjung disiram oleh pihak kontraktor PTPN1, puluhan dump truck pengangkut tanah timbun terpaksa antre panjang karena dihentikan paksa oleh warga Desa Seunebok Baro, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, Jumat, (4/7). 

Warga resah karena setiap hari menghirup abu akibat iring-iringan armada tanah timbun yang melintasi jalan protokol desa mereka.warga memblokade jalan utama menggunakan gelondongan batang kelapa sawit, sepeda motor dan benda lain di tengah jalan dari mulai bukit Simpang Tiga sampai perbatasan kompleks perumahan Bukit Panjang 1/Kebun Afdeling V Kebun Lama.

Seorang warga menuturkan, aksi ini dilakukan karena jalan tak kunjung disiram oleh pihak pengusaha tanah timbun. 

Warga hanya minta jalan disiram sehingga tidak menimbulkan abu."Setiap hari kami menghirup abu, sementara pengusaha yang diuntungkan dari tanah timbun tak pernah ada perhatian. Menyiram jalan saja tidak mau," kata Samsul Bahri dengan nada kesal.

Mantan karyawan PTPN1 ini menekankan, sebelum jalan disiram mereka tak mengizinkan mobil pengangkut tanah timbun keluar masuk.Warga lain, Basirin dan Rahmad, menyatakan tidak pernah ada perhatian baik dari pihak PTPN1 maupun pengusaha. Aktivitas hilir mudik armada tanah timbun sudah berlangsung selama tiga pekan.

Memang, awalnya pernah dilakukan penyiraman satu kali sehari, tapi itu dirasa tidak cukup apalagi saat ini musim kemarau membuat debu semakin tebal."Sudah seminggu lebih jalan tidak disiram. 

Sebelumnya kami minta supaya satu hari minimal dua kali dilakukan penyiraman, pagi dan sore. Tapi sejauh ini permintaan warga belum digubris," kata Rahmad.Datok Penghulu Desa Seunebok Baro Alfian menegaskan permintaan yang sama. 

"Warga hanya minta jalan disiram minimal dua kali sehari. Itu saja," ucapnya.Seorang sopir dump truk yang ditanyai menuturkan, tanah timbun diambil dari areal perkebunan Desa Bukit Panjang/Afdeling V dan akan dibawa ke Afdeling IX Kebun Tanjung Seumentoh, untuk amenimbun badan jalan. 

Menyangkut permintaan warga supaya jalan disiram, sudah mereka laporkan kepada Haji Bahar yang merupakan subkontraktor penyediaan tanah timbun untuk PTPN1.(Medanbisnis/ck05)

Foto: Tidak Jalan Puluhan dump truk pengangkut tanah timbun tidak bisa jalan pasca akses jalan protokol di desa Bukit Panjang-Seunebok Baro, kecamatan Manyak Payed di blokade warga, Jumat (4/7)(ck05)