HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Perusahaan di Aceh Tamiang belum Jalankan CSR

KUALASIMPANG | STC - Sejumlah perusahaan di Aceh Tamiang hingga kini belum menjalan program wajib berupa tanggungjawab sosial perusahaa...

KUALASIMPANG | STC - Sejumlah perusahaan di Aceh Tamiang hingga kini belum menjalan program wajib berupa tanggungjawab sosial perusahaan yakni Corporate Social Responsibility (CSR). 

Padahal sesuai Undang-undang (UU) nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas dan UU nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal menyebutkan, perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal itu dikatakan Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Aceh Tamiang, Abdul Hadi, Senin (7/7). 

Disebutkannya, dri 13 perusahaan besar di Aceh Tamiang yang bergerak di pengolahan kelapa sawit, perkebunan dan minyak bumi, sebagian besar belum maksimal memanfaatkan CSR untuk membina warga di daerah perusahaan itu berada. 

 “Saat ini yang baru melapor pelaksanaan program CSR pola pembangunan berkelanjutan disekitar perusahaan,  baru PT Pertamian EP Rantau selebihnya baru pada tahap sumbangan sosial. 

Seharusnya CSR, tambah Abdul hadi, harus dijalankan dengan program yang memperhatikan kebutuhan dan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Berbeda dengan sumbangan sosial lebih bersifat sesaat dan berdampak sementara. 

“Semangat CSR diharapkan mampu membantu menciptakan keseimbangan  antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan,” ujarnya. 

Pihaknya berharap bagi perusahaan yang belum menerapkan program CSR agar dapat segera  menerapkannya, karena akan menimbulkan efek yang juga dinikmati oleh perusahaan disamping, kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. 

Humas PT Pertamian EP Rantau, Jufri mengakui pihaknya sudah menerapkan dan melaksanakan CSR untuk warga sekitar perusahaan sesuai dengan potensi desa masing-masing,  Tahun ini, sebanyak 15 program yang dilakukan. 

“Program ini hasil pemetaan sosial yang dilakukan Pertamina bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) antara lain program ternak lele, budidaya jamur, memebuat tepas,  pelatihan, peternakan dan perikanan. 

“Pola sekarang tidak memberikan uang tapi pola pendampingan sampai pemasaran produk, karena kita berikan uang habis, “ ujarnya.(Serambinews/md)

Foto: Ilustrasi/chainmedia.com