HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Besi Titi Gelondeng Aceh Tamiang Dijarah

SEMADAM | STC - Satu persatu pipa besi titi (jembatan) Gelondeng di Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, hilang, didu...

SEMADAM | STC - Satu persatu pipa besi titi (jembatan) Gelondeng di Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, hilang, diduga dijarah maling. 

Melihat jembatan tidak dipergunakan lagi, memicu pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab mempreteli konstruksi jembatan untuk mendapat keuntungan pribadi. 

Titi Gelondeng konon merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda. Titi tersebut selama ini menjadi jalur penghubung dua kecamatan di wilayah hulu yakni Kecamatan Tenggulun dan Tamiang Hulu. 

Tidak sedikit hasil bumi seperti produksi pertanian, perkebunan dan pertambangan keluar dari dua kecamatan tersebut melalui jembatan itu.Tapi saat ini jembatan sepanjang sekitar 80 meter ini sudah jarang dilalui kendaraan, semenjak jembatan baru selesai dibangun. 

Kondisinya kini, rangka baja sudah mengalami karatan di sana-sini akibat tidak dirawat, dan sebagian besi di bagian ujung dari kedua sisi jembatan sudah raib dijarah. Bahkan pipa di bagian tengah yang berfungsi untuk pagar pembatas sudah ada yang dilucuti pencuri.

Dikhawatirkan, bila terlalu lama tidak mendapat perawatan, Titi Gelondeng di Seumadam tinggal menunggu amblas.

Seorang warga, Ginting (33) saat ditanyai wartawan membenarkan, belum lama ini besi pipa dari jembatan itu hilang. 

Padahal waktu pembangunan jembatan baru, persisnya di sebelah jembatan itu, pipanya masih utuh, hanya saja lantainya yang terbuat dari kayu banyak patah akibat dilalui truk bermuatan berat.

"Diduga maling beraksi pada malam hari, karena jalur ini sangat sepi bila sudah malam," ujarnya.Anggota Masyarakat Pencasila Indonesia (MPI) DPC Kejuruan Muda ini menuturkan, sejak dibangun pos MPI dan sejumlah kios di area jembatan baru, situasinya agak ramai sehingga pengendara tidak takut untuk lalu lalang di kawasan ini.

"Selama kami bangun pos di sini, tidak ada lagi laporan kehilangan, dan kami pun siap menjaga keamanan di sini. 

Besi yang hilang berbentuk pipa ukuran sekitar tiga inci, yang berguna untuk pagar pengaman jembatan bagi pejalan kaki," papar Ginting.

Menurutnya, Titi Gelondeng masih bisa dilalui kendaraan. Namun setelah ada jembatan baru difungsikan sejak setengah tahun silam, jembatan itu jarang dipakai, hanya sekali-sekali oleh pengendara sepeda motor.

Sementara Direktur Eksekutif LembAHtari Sayed Zainal M SH yang dimintai komentaranya mengatakan, Titi Gelondeng setidaknya sudah masuk dalam data aset daerah, sehingga ada anggaran untuk perawatanya. 

Kondisi jembatan yang kian usang dimakan usia itu harusnya mendapat perhatian pemda, sehingga bisa tetap dipergunakan untuk jalur penyeberangan alternatif."Sejauh ini kita tidak tahu Titi Gelondeng tersebut masuk sebagai aset daerah atau tidak. 

Tapi yang jelas tidak ada perawatan atau perbaikan terhadap jembatan tersebut," ujarnya.Kepada dinas terkait yang membidangi jalan dan jembatan, dia mengatakan, harusnya tanggap, jangan terkesan karena ada jembatan yang baru maka jembatan lama ditelantarkan.

"Bila sudah menjadi barang terlantar, tentunya asumsi orang barang tersebut tidak dipergunakan lagi, sehingga muncullah aksi pencurian," ujarnya.(Medanbisnis/ck05)

Foto: HILANG Sebagian konstruksi besi pipa di bagian tengah Titi Gelondeng di lintasan Desa Seumadam-Pulo Tiga hilang akibat dicuri, Minggu (13/7)(ck05)