SOEPARMIN | STC ACEH TAMIANG | Kepedulian PT Pertamina EP Field Rantau terhadap perekonomian masyarakat Kabupeten Aceh Tamiang semak...
SOEPARMIN | STC
ACEH TAMIANG | Kepedulian PT Pertamina EP Field Rantau terhadap perekonomian
masyarakat Kabupeten Aceh Tamiang semakin dirasakan oleh warga, terutama warga
yang kelas ekonominya lemah.
Berbagai macam bentuk program dalam membantu
mengangkat perekonomian masyarakat telah diterapkan oleh PT Pertamina, sehingga
beban berat perekonomian yang dirasakan sejumlah keluarga prasejahtera menjadi berkurang.
Disebutkannya Sebagai penerima manfaat,
masyarakat disejumlah Desapun tak mau menyia nyiakan jasa yang diberikan PT
Pertamina, dengan modal pengetahuan yang dibekali pihak pemberi jasa (PT
Pertamina-red) melalui proses pelatihan dan sebagainya, kini kemandirian
masyarakat melalui kelompok kelompok yang menjadi binaan PT Pertamina EP Field
Rantau sudah terwujud.
Keceriaan wajah para ibu dengan senyum
sumringahnya terlihat jelas ketika menyambut kedatangan rombongan kuli tinta
dari berbagai media Nasional untuk menyambangi pusat pengolahan hasil alam
milik Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.
Senyuman para
ibu pengrajin tepas pelepah kelapa sawit itu menggambarkan rasa keceriaannya
yang sangat mendalam, seolah beban
kehidupannya akibat desakan kebutuhan ekonomi yang sangat tinggi sudah dapat
teratasi.
Ternyata tidak meleset, tebakan itu terjawab
ketika Ketua Kelompok pengrajin tepas Karya Muda Desa Paya Bedi, Efi ditanya
awak media seputar kelompok pengrajin yang dibina PT Pertamina EP Field Rantau,
Efi menyebutkan, dampak dari kerajinan
yang selama ini ditekuni oleh Efi bersama kelompoknya tersebut telah menuai
hasil .
Bahkan tambah Efi lagi, meskipun sedikit Rupiah yang didapatkan bersama
kelompok penganyam tepas, namun dirasakannya cukup berkah dan mampu menopang
sebagian kebutuhan keluarga.para pengrajin
anyaman tepas hingga kini belum ada membawa hasil karyanya keluar dari sanggar
gedung serbaguna yang dibangun pemerintah menggunakan dana PNPM, seluruh hasil
karya kelompok Karya Muda diambil langsung oleh pemesan ke lokasi yang
dikoordinatori langsung oleh mantan Datok Penghulu (Kades) Kampung Paya Bedi,
Azhari Rahmad, AB.
"Harga jual tepas ukuran 3mx3m dengan
motif batik Rp 114.000/lembar, ukuran 2x2 m motif kepang Rp 40.000/lembar,
2mx2m motif batik Rp 60.000/lembar dan ukuran 2mx2m dengan motif wajik mereka
mematokkan tarif seharga Rp 50.000/lembar. Sedangkan pemasaran tepas ini,
mereka (pemesan) yang jemput barang kemari", ungkap Efi.
Ditempat yang sama, selain kelompok para
ibu, ternyata kaum Adam di Desa Paya Bedi juga banyak memiliki kelompok sebagai
sumber tambahan dalam meraup rejeki, bahkan kelompok yang satu ini telah
menerima jasa manfaat dari PT Pertamina EP Field Rantau berupa Mesin pencacah
dan pembuat pakan ternak sapi. sebagai bahan baku pakan ternak tersebut, para
anggota kelompok memanfaatkan limbah kebun milik desa itu, yakni pelepah daun
kelapa sawit.
"Kebun kelapa sawit milik Desa
luasnya 5 Hektar, limbah dari kebun tersebut kita manfaatkan semua, kulit
pelepahnya kita ambil buat tepas, sedangkan isi dalam pelepah berikut daun
kelapa sawitnya kita giling lalu kita jadikan pakan sapi", sebut Azhari
Rahmad seraya menembahkan kalau kegiatan para kaum ibu tersebut juga termasuk
kegiatan menganyam, membuat atap daun nipah, membuat atap daun lalang dan
membuat sangkar burung.
Sebelum melongok kegiatan kelompok masyarakat
Desa Paya Bedi, para awak media Nasional dari sejumlah media cetak dan
elektronik (Surat kabar Harian, Mingguan, Televisi dan Media Online serta dari
Kantor Berita Antara) menyempatkan diri menjajaki pengalaman sekaligus
melakukan peliputan, wawancara terkait kegiatan yang dilakukan Yayasan Satucita
Lestari Indonesia di kawasan Desa Sido Dadi Kecamatan kejuruan Muda, Aceh
Tamiang yang merupakan satu satunya Yayasan di Indonesia yang bergerak dibidang
penyelamatan dan pelestarian spesies satwa langka Tuntung Laut (Batagur
Borneoensis).
Yayasan Satucita Lestari Indonesia, dalam
menjalankan program kegiatannya tersebut, saat ini sedang menjalin hubungan
kerjasama dengan PT Pertamina EP Field Rantau.
Para
pencari berita disambut oleh pendiri Yayasan sekaligus peneliti, Joko Guntoro,
S.Sos dan Sekretaris Yayasan Satucita Lestari Indonesia, Suparmin dilokasi
kolam pembesaran dan penetasan telur tuntung Laut.
Kemudian, usai dari Desa
Paya Bedi, para pemburu berita melanjutkan perjalanannya menuju lokasi kegiatan
budidaya ikan lele binaan PT Pertamina Ep Field Rantau diKampung Tanah
Berongga, Tanjung Seumantuh Kecamatan Karang Baru.(***)