HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

PT Pertamina EP Field Rantau Dongkrak Perekonomian Masyarakat

SOEPARMIN | STC ACEH TAMIANG | Kepedulian PT Pertamina EP Field Rantau terhadap perekonomian masyarakat Kabupeten Aceh Tamiang semak...

SOEPARMIN | STC

ACEH TAMIANG | Kepedulian PT Pertamina EP Field Rantau terhadap perekonomian masyarakat Kabupeten Aceh Tamiang semakin dirasakan oleh warga, terutama warga yang kelas ekonominya lemah. 

Berbagai macam bentuk program dalam membantu mengangkat perekonomian masyarakat telah diterapkan oleh PT Pertamina, sehingga beban berat perekonomian yang dirasakan sejumlah keluarga prasejahtera menjadi berkurang.

Disebutkannya Sebagai penerima manfaat, masyarakat disejumlah Desapun tak mau menyia nyiakan jasa yang diberikan PT Pertamina, dengan modal pengetahuan yang dibekali pihak pemberi jasa (PT Pertamina-red) melalui proses pelatihan dan sebagainya, kini kemandirian masyarakat melalui kelompok kelompok yang menjadi binaan PT Pertamina EP Field Rantau sudah terwujud.

Keceriaan wajah para ibu dengan senyum sumringahnya terlihat jelas ketika menyambut kedatangan rombongan kuli tinta dari berbagai media Nasional untuk menyambangi pusat pengolahan hasil alam milik Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. 

Senyuman para ibu pengrajin tepas pelepah kelapa sawit itu menggambarkan rasa keceriaannya yang sangat mendalam, seolah beban kehidupannya akibat desakan kebutuhan ekonomi yang sangat tinggi sudah dapat teratasi.

Ternyata tidak meleset, tebakan itu terjawab ketika Ketua Kelompok pengrajin tepas Karya Muda Desa Paya Bedi, Efi ditanya awak media seputar kelompok pengrajin yang dibina PT Pertamina EP Field Rantau, Efi menyebutkan, dampak dari kerajinan yang selama ini ditekuni oleh Efi bersama kelompoknya tersebut telah menuai hasil . 

Bahkan tambah Efi lagi, meskipun sedikit Rupiah yang didapatkan bersama kelompok penganyam tepas, namun dirasakannya cukup berkah dan mampu menopang sebagian kebutuhan keluarga.para pengrajin anyaman tepas hingga kini belum ada membawa hasil karyanya keluar dari sanggar gedung serbaguna yang dibangun pemerintah menggunakan dana PNPM, seluruh hasil karya kelompok Karya Muda diambil langsung oleh pemesan ke lokasi yang dikoordinatori langsung oleh mantan Datok Penghulu (Kades) Kampung Paya Bedi, Azhari Rahmad, AB.

"Harga jual tepas ukuran 3mx3m dengan motif batik Rp 114.000/lembar, ukuran 2x2 m motif kepang Rp 40.000/lembar, 2mx2m motif batik Rp 60.000/lembar dan ukuran 2mx2m dengan motif wajik mereka mematokkan tarif seharga Rp 50.000/lembar. Sedangkan pemasaran tepas ini, mereka (pemesan) yang jemput barang kemari", ungkap Efi.

Ditempat yang sama, selain kelompok para ibu, ternyata kaum Adam di Desa Paya Bedi juga banyak memiliki kelompok sebagai sumber tambahan dalam meraup rejeki, bahkan kelompok yang satu ini telah menerima jasa manfaat dari PT Pertamina EP Field Rantau berupa Mesin pencacah dan pembuat pakan ternak sapi. sebagai bahan baku pakan ternak tersebut, para anggota kelompok memanfaatkan limbah kebun milik desa itu, yakni pelepah daun kelapa sawit.

"Kebun kelapa sawit milik Desa luasnya 5 Hektar, limbah dari kebun tersebut kita manfaatkan semua, kulit pelepahnya kita ambil buat tepas, sedangkan isi dalam pelepah berikut daun kelapa sawitnya kita giling lalu kita jadikan pakan sapi", sebut Azhari Rahmad seraya menembahkan kalau kegiatan para kaum ibu tersebut juga termasuk kegiatan menganyam, membuat atap daun nipah, membuat atap daun lalang dan membuat sangkar burung.

Sebelum melongok kegiatan kelompok masyarakat Desa Paya Bedi, para awak media Nasional dari sejumlah media cetak dan elektronik (Surat kabar Harian, Mingguan, Televisi dan Media Online serta dari Kantor Berita Antara) menyempatkan diri menjajaki pengalaman sekaligus melakukan peliputan, wawancara terkait kegiatan yang dilakukan Yayasan Satucita Lestari Indonesia di kawasan Desa Sido Dadi Kecamatan kejuruan Muda, Aceh Tamiang yang merupakan satu satunya Yayasan di Indonesia yang bergerak dibidang penyelamatan dan pelestarian spesies satwa langka Tuntung Laut (Batagur Borneoensis).

Yayasan Satucita Lestari Indonesia, dalam menjalankan program kegiatannya tersebut, saat ini sedang menjalin hubungan kerjasama dengan PT Pertamina EP Field Rantau. 

Para pencari berita disambut oleh pendiri Yayasan sekaligus peneliti, Joko Guntoro, S.Sos dan Sekretaris Yayasan Satucita Lestari Indonesia, Suparmin dilokasi kolam pembesaran dan penetasan telur tuntung Laut. 

Kemudian, usai dari Desa Paya Bedi, para pemburu berita melanjutkan perjalanannya menuju lokasi kegiatan budidaya ikan lele binaan PT Pertamina Ep Field Rantau diKampung Tanah Berongga, Tanjung Seumantuh Kecamatan Karang Baru.(***) 

Foto: Kerajinan anyaman(soeparmin/stc)