INDRA | STC ACEH TAMIANG | Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2014 diproyeksikan sebagai sentra produksi kedelai, diperkirakan tahun ini...
INDRA | STC
ACEH TAMIANG | Kabupaten Aceh Tamiang
tahun 2014 diproyeksikan sebagai sentra produksi kedelai, diperkirakan
tahun ini produksi kedelai mencapai 20.000 ton.
Pencapaian tersebut
diharapkan dari kegiatan perluasan lahan yang mengikuti program
pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah sendiri
serta swadaya masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Aceh
Tamiang M Yunus, Kamis (5/6) mengatakan, diperkirakan pada akhir Juli
2014 di Aceh Tamiang memasuki masa panen kedelai dari program bersumber
dana APBK 2014 dengan luas areal tanam 6.000 hektare.
Dari luas areal
tanam tersebut, produksinya bisa mencapai 10.200 ton dengan perkiraan
hasil per hektare 1,7 ton.
"Target tersebut akan tercapai, berdasarkan rekapitulasi sementara hasil panen kedelai hingga Mei lalu sudah mencapai 9.069,5 ton dengan luas areal tanam 5.335 hektare.
"Target tersebut akan tercapai, berdasarkan rekapitulasi sementara hasil panen kedelai hingga Mei lalu sudah mencapai 9.069,5 ton dengan luas areal tanam 5.335 hektare.
Pencapaian itu dari program pemerintah pusat (APBN) dan pemerintah
provinsi yang telah dilaksanakan di tiga kecamatan yakni Bandar Pusaka,
Banda Mulia dan Seruway," katanya.
Baru pada akhir bulan Juli mendatang masa panen kedelai dari areal tanam seluas 6.000 hektare yang merupakan program daerah. Dari seluruh program, dperkirakan produksi kedelai mencapai 19.269,5 ton pada luas areal tanam seluruhnya 11.300 hektare.
"Sesuai yang ditargetkan total produksi per tahun mencapai 20.459,5 ton pada luas areal tanam 12.000 hektare. Tentunya target tersebut dapat tercapai, jika program swadaya masyarakat dapat merealisasikan luas areal tanam 700 hektare dengan produksi 1.190 ton," ucapnya optimis.
Secara terpisah, Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman pada Distanak Aceh Tamiang Fatimah Hanum menyatakan, panen kedelai beberapa waktu lalu merupakan hasil masa tanam musim gadu, yaitu masa tanam di musim kering tepatnya pada bulan Februari hingga Maret.
Baru pada akhir bulan Juli mendatang masa panen kedelai dari areal tanam seluas 6.000 hektare yang merupakan program daerah. Dari seluruh program, dperkirakan produksi kedelai mencapai 19.269,5 ton pada luas areal tanam seluruhnya 11.300 hektare.
"Sesuai yang ditargetkan total produksi per tahun mencapai 20.459,5 ton pada luas areal tanam 12.000 hektare. Tentunya target tersebut dapat tercapai, jika program swadaya masyarakat dapat merealisasikan luas areal tanam 700 hektare dengan produksi 1.190 ton," ucapnya optimis.
Secara terpisah, Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman pada Distanak Aceh Tamiang Fatimah Hanum menyatakan, panen kedelai beberapa waktu lalu merupakan hasil masa tanam musim gadu, yaitu masa tanam di musim kering tepatnya pada bulan Februari hingga Maret.
Sedangkan panen mendatang dari masa tanam rendeng yaitu masa tanam di
musim penghujan."Masa tanam rendeng akan terus dilakukan dari September hingga Oktober," katanya. (***)