INDRA | STC ACEH TAMIANG | Dengan mengeluarkan modal sekecil-kecilnya, meraup untung sebanyak-banyak. Hanya bermodal awal yang mini...
INDRA | STC
ACEH TAMIANG | Dengan mengeluarkan modal sekecil-kecilnya, meraup untung
sebanyak-banyak. Hanya bermodal awal yang minim seterusnya mengutip
hasilnya yang lumayan.
Itu yang dilakukan Muhammad Nur, pengusaha kecil
perakit beca mini, warga Desa Perdamaian, Kota Kualasimpang.
Dia kerap berpikir menciptakan dan membuka kesempatan
usaha serta selalu melirik di mana ada sumber uang. Apalagi yang
sifatnya usaha musiman, harus mampu digali potensinya sebagai sumber
uang yang menjanjikan.
Penghasilannya dari usaha perakitan beca
mini tersebut bisa mencapai jutaan rupiah setiap bulan, sedangkan modal
awal yang dikeluarkan hanya berkisar Rp 1,6 juta untuk membuat satu unit
beca mini.
Muhammad Nur merinci biaya perakitan beca mini,
mulai dari pengadaan satu unit sepeda anak berkisar Rp 350.000, batangan
untuk gandengan atau roda berkisar Rp 200.000, tong dilengkap tenda Rp
450.000, kemudian hiasan berbagai lampu indah dengan energy baterai
seharga Rp 600.000.Sedemikian rupa beca mini dirakit sesuai dengan bentuk nyata beca dayung yang sering terlihat di pasar.
Hasil
yang diperoleh lumayan, dari empat unit yang sudah rampung menjadi beca
mini, kini beroperasi sebagai beca hiburan bagi anak-anak yang
disewakan di kompleks perkantoran bupati.
Seperti biasa, setiap sore
lokasi itu dijadikan tempat menjajakan jasa hiburan bagi anak-anak.Prospeknya
ternyata menjanjikan, sehingga armada beca mini pun perlu ditambah.
Tidak sedikit antrean, menunggu untuk mendapat giliran.
Bahkan tidak
sedikit pula orang tua yang kewalahan membawa anaknya yang menangis
karena tidak sabar menanti untuk segera dapat menikmati mainan ini.
"Beca mini ini memang sangat diminati anak-anak," ungkap Nur.
Pada
hari Sabtu dan Minggu, setiap unit beca dapat menghasilkan sedikitnya
Rp 60.000, sedangkan di hari biasa hanya berkisar Rp 25.000.
"Ketentuanya, mengelilingi dua kali tiang putaran bundaran dan sesuai
waktu belasan menit dikenakan biaya Rp 5.000," jelasnya.
Agar
kelihatan selalu menarik bagi anak-anak, corak dan bentuk gambar
dikaitkan gambar kartun yang sudah dikenal anak, seperti gambar bebek,
ayam, dan kartun Upin-Ipin serta gambar lain.
Dengan mengelola
sejumlah armada beca mini tersebut, secara tidak langsung Nur membuka
celah usaha bagi orang lain.
Seperti bagi Zainal Abidin, yang mendapat
upah sediktinya Rp 50.000/hari, bahkan saat ramai pengunjung
pendapatannya bisa berlebih.
"Selain mendapatkan uang, perasaan gembira
melihat anak-anak merasa terhibur," ungkap Zainal.(***)