HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

“Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi Masih Mendera Bumi Muda Sedia”

Rico Fahrizal | STC ACEH TAMIANG | Terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan, Bumi Muda Sedia julukan Kabupaten Aceh Tamiang masi...

Rico Fahrizal | STC

ACEH TAMIANG | Terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan, Bumi Muda Sedia julukan Kabupaten Aceh Tamiang masih tetap dihadapkan berbagai masalah dan tantangan yang juga merupakan isu sentral secara nasional yaitu masalah kemiskinan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Hamdan Sati pada sidang paripurna LKPJ (laporan keterangan pertanggungjawaban) tahun 2013 dan LPJ (laporan pertanggungjawaban) pelaksanaan APBK (anggaran pendapatan dan belanja kabupaten) Aceh Tamiang tahun anggaran 2013, di ruang sidang utama gedung DPRK Aceh Tamiang, 26/5/2014 lalu.

Dalam paparannya, Hamdan Sati yang juga Ketua HKTI (himpunan kerukunan tani indonesia) Aceh menjelaskan pendapatan daerah yang didapat dari sektor intensifikasi penerimaan PBB, persiapan pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah, pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapatan daerah ditahun anggaran 2013 total realisasi mencapai Rp 669.865.698.728,-.Pendapatan daerah meliputi PAD (pendapatan asli daerah) dari total realisasi sejumlah Rp. 42 milyar lebih dengan perhitungan 6,36 persen. 

PAD itu terdiri pendapatan pajak daerah 23,29 persen, pendapatan retribusi daerah 47,16 persen, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 6,03 persen dan pos realisasi PAD yang sah mencapai 23,52 persen. 

Sedangkan, pendapatan transfer sebesar Rp. 627 milyar lebih.Lanjut Hamdan disidang paripurna yang dihadiri pimpinan kolektif, anggota DPRK, Forkompimda plus, Sekda, Asisten, Staf Ahli, Kabag Setdakab, Sekwan, Kabag Setwan, Kadis, Kaban, Kakan serta Camat dalam Kabupaten Aceh Tamiang, ditahun anggaran 2013 realisasi belanja daerah mencapai Rp. 628.348.551.204,- atau terserap sekitar 90,19 persen dari total anggaran belanja.

“Seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya porsi belanja operasional masih lebih besar dibanding belanja lainnya. Yang mendominasi komponen belanja pegawai mencapai 59,11 persen dari total realisasi belanja”. Ungkap Hamdan.

Sedangkan pembiayaan ujar Hamdan yang juga pemilik saham PT Mopoli Raya, terdapat surplus selisih lebih besar realisasi pendapatan terhadap belanja sejumlah Rp. 41 milyar lebih pada pos pembiayaan tahun anggaran 2013 terdapat realisasi penerimaan daerah Rp. 39 milyar lebih atau mencapai 95,77 persen dari total target, yang merupakan Silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) tahun sebelumnya.

“Sehingga Silpa tahun anggaran 2013 sebesar Rp. 81.401.698.709,-. Terkendala berpengaruh signifikan dalam pengelolaan keuangan diantaranya laju pertumbuhan untuk gaji PNS, belanja operasional penyelenggaraan pemerintah, sumber pajak dan retribusi belum memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan dan pembiayaan secara keseluruhan”. 

Jelasnya.Hal utama yang menjadi masalah, beber Hamdan adalah terbatasnya SDM (sumberdaya manusia) yang mengelola keuangan daerah yang berlatarbelakang pendidikan akuntansi disetiap SKPD dalam lingkungan Kabupaten Aceh Tamiang. 

Karena, masih kata Hamdan, masalah ini menjadi perhatian didalam audit BPK-RI tahun 2013 untuk mengukur kesiapan daerah mengemban amanat pemerintah RI didalam PP Nomor 71 tahun 2010 dan Permendagri Nomor 64 tahun 2013 tentang penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.

Dalam kesempatan itu juga Bupati Aceh Tamiang menyampaikan Rancangan Qanun tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBK tahun anggaran 2013 yang sudah diaudit resmi oleh BPK-RI Perwakilan IX Provinsi Aceh.

“Saya menyadari bahwa didalam penyelenggaraan tugas-tugas dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan masih terdapat berbagai kelemahan dan kekurangan. 

Untuk itu, melalui kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya kepada Dewan yang terhormat dan kepada semua pihak. Semoga kelemahan dan kekurangan tersebut dapat kita sempurnakan bersama”. Ujar Hamdan Sati.(***)

Foto: Ilustrasi/setneg go.id