HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Tingginya Minat Belajar Di Sekolah Kejuruan Aceh Tamiang

SOEPARMIN | STC TENGGULUN | Masyarakat Kampung Tenggulun Kecamatan Tenggulun sangat mendambakan unit sekolah baru (USB) Sekolah Menenga...

SOEPARMIN | STC

TENGGULUN | Masyarakat Kampung Tenggulun Kecamatan Tenggulun sangat mendambakan unit sekolah baru (USB) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berdiri ditengah tengah kampungnya. 

Pasalnya masyarakat kampung Tenggulun yang mayoritas sebagai petani dan pekebun tersebut menginginkan anak anaknya memiliki keahlian (ilmu pengetahuan) yang berkaitaan dengan pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.

Harapan dibangunnya gedung sekolah SMK di Kampung Tenggulun Kecamatan Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang tersebut disampaikan Datok Penghulu (Kepala Desa) setempat, Abdullah Sani Sabtu (3/5) di Tenggulun.

Abdullah Sani menjelaskan, disejumlah Kecamatan seputar Tenggulun hingga kini belum ada memiliki gedung sekolah SMK, baik itu SMK Negeri maupun swasta, sehingga warga sekitar harus mengeluarkan dana lebih untuk biaya sekolah anaknya di Ibu Kota Kabupaten Aceh Tamiang, Karang Baru dan sekitarnya yang jarak tempuhnya tidak kurang dari 30 hingga 40 han kilometer.

"Insya Allah, di Kampung Tenggulun siap menyediakan lahan untuk kebutuhan area SMK, sebab lahan tersebut memang sudah ada disediakan untuk kepentingan dunia pendidikan, dan lahan yang saya maksud tadi berada di Dusun Sumberjo. 

Selain itu, kalau mengenai kelayakan untuk dibangunnya SMK di didaerah ini, saya kira memang sudah sangat layak ya. Baik itu dari sisi sekolah pendukung ditingkat SLTP yang ada di Kecamatan Tenggulun maupun sekitarnya.  

Sangat terlalu jauh jarak tempuh anak anak untuk pulang dan pergi sekolah SMK, Kasihan mereka", papar Abdullah Sani.

Lebih Lanjut Abdullah Sani mengatakan,Desa Tenggulun merupakan Desa yang wilayahnya terluas di Kabupaten Aceh Tamiang serta padat penduduknya. 

Mayoritas mata pencaharian warga didesa itu sebagai petani yang rata tata memiliki bidang lahan kebun yang ditanami dengan tanaman keras, seperti Kelapa sawit, karet kakao dan lainnya. 

Sedangkan saat ini anak anak mereka banyak yang putus sekolah akibat  ketidak sanggupannya menempuh jarak yang sangat jauh untuk sampai di sekolah kejuruan.

"Mereka kan anak dari petani dan pekebun, jadi sangat wajar jika mereka ingin menyerap ilmu yang memiliki kekhususan atau kejuruan, seperti ilmu pertanian, perkebunan, perikanan serta peternakan, dan ditambah lagi dengan jurusan otomotif", ungkap Datok yang kerap di sapa Datok Dul itu.

Menjawab pertanyaan wartawan terkait banyaknya anak anak putus sekolah didesanya itu, Abdullah Sani mengatakan, faktor utamanya adalah  jarak tempuh sekolah SMK dengan Desa terlalu jauh, selain itu kata Datok Dul, anak anak setempat memiliki minat yang tinggi terhadap sekolah kejuruan, hal itu disebabkan oleh keadaan lingkungannya.

"Wajarlah, mereka sejak kecil sudah terbiasa bergelut dengan yang namanya pertanian dan kebun. Artinya jiwa tani dan kebun maupun sejenisnya sudah tertanam pada diri mereka sejak dini. Dan kalau saya lihat, daya minat anak anak terhadap sekolah umum memang terbilang minim ya. 

Tapi apa hendak dikata, niat hati hendak memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai, mau sekolah jauh, ditambah keterbatasan dana untuk biaya kost anak dikota", ujat Datok Dul setengah puitis.

Datok Dul berharap kepada pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Dinas Pendidikan setempat untuk memflotkan dana demi kepentingan yang mengarah pada kemajuan dunia pendidikan bagi anak anak bangsa yang  ada di Kecamatan Tenggulun, Tamiang Hulu dan sekitarnya, yang memiliki hak yang sama seperti anak anak diperkotaan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan  memadai.

"Melalui Dinas Pendidikan Kita memohon untuk mengusulkan dibangunnya gedung SMK di Kecamatan Tenggulun ini, baik itu dana yang bersumber dari APB Pemkab Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Pemerintah Pusat maupun dana yang berasal dari Luar Negeri. (***)