INDRA | STC KARANG BARU | Melalui teknologi tepat guna (TTG) yang berkelanjutan diharapkan dapat menumbuh kembangkan perekonomian dalam...
INDRA | STC
KARANG BARU | Melalui teknologi tepat guna (TTG) yang berkelanjutan diharapkan dapat menumbuh kembangkan perekonomian dalam mengubah alam, dari tidak berguna menjadi berguna dengan memanfaatkan alam yang tidak produktif menjadi produktif.
"Saat ini teknologi tepat guna merupakan pendekatan yang ampuh dalam upaya mempercepat pemberdayaan masyarakat.
Pemilihan teknologi yang tepat akan meningkatkan nilai tambah, dan di sisi lain penggunaan teknologi yang kurang tepat justru kontra produktif, yang menempatkan masyarakat dalam ketidakberdayaan,"kata Bupati Aceh Tamiang H Hamdan Sati melalui Assisten II Keistimewaan Aceh Izwardi pada acara pembukaan Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG), Kamis (24/4).
Izwardi menyatakan, kegiatan yang dilakukan itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penguatan sumber daya manusia dan pengorganisasiannya dalam masyarakat, sehingga menghasilkan produk yang memiliki standarisasi terhadap kebutuhan pasar.
Kemudian memberikan implikasi posiltif dalam pembangunan perekonomian masyarakat."Lebih fokus lagi, bagaimana menghasilkan orang yang inovatif dengan memperhatikan dan mencari sesuatu yang canggih, mengubah dari yang tidak produktif menjadi produktif, dari yang tidak berguna menjadi berguna, hingga mengetahui sejauh mana keberadaan inovator yang ada di Aceh Tamiang dan kekayaan karya mereka yang dapat dikembangkan dalam rangka produktivitas masyarakat," paparnya lagi.
Untuk itu, dikatakan, peranan berbagai pihak sangat diperlukan guna mendukung pemanfaatan teknologi, dengan upaya pemberdayaan masyarakat, kesamaan persepsi, media tukar informasi dan pengalaman serta menumbuhkembangkan kemitraan antar pelaku.
"Seluruh masyarakat terutama kaum muda agar dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi," imbuhnya.
Terhadap prestasi sebelumnya, di mana pada tahun 2013 Aceh Tamiang meraih juara ketiga, pada lomba tahun ini di Kabupaten Pidie diharapkan prestasi membanggakan juga bisa diraih.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tamiang Drs Tarmihim mengatakan, kegiatan lomba ini untuk memotivasi masyarakat dengan mendorong tumbuhnya budaya inovasi, serta memberdayakan masyarakat mengembangkan kewiraausahaan.
"Kemudian menjaring dan merangsang keinginan masyarakat untuk menonjolkan ide kreasi dan inovasi yang mereka miliki sebagai pemicu percepatan pengembangan usaha," ujarnya.
Disebutkan, peserta lomba sedikitnya 15 orang dengan 18 alat yang dilombakan. Bagi peserta yang berprestasi mendapat hadiah uang pembinaan dengan jumlah total Rp 20 juta.(***)
Foto: Lomba Inovasi - salah satu alat lomba inovasi alat pakan ternak yang berfungsi mengolah bahan pelepah sawit, jerami, pucuk tebu, dan batang tebu menjadi pakan ternak, pada acara lomba TTG, di halaman BPM karang baru, Kamis (24/4). (medanbisnis)
KARANG BARU | Melalui teknologi tepat guna (TTG) yang berkelanjutan diharapkan dapat menumbuh kembangkan perekonomian dalam mengubah alam, dari tidak berguna menjadi berguna dengan memanfaatkan alam yang tidak produktif menjadi produktif.
"Saat ini teknologi tepat guna merupakan pendekatan yang ampuh dalam upaya mempercepat pemberdayaan masyarakat.
Pemilihan teknologi yang tepat akan meningkatkan nilai tambah, dan di sisi lain penggunaan teknologi yang kurang tepat justru kontra produktif, yang menempatkan masyarakat dalam ketidakberdayaan,"kata Bupati Aceh Tamiang H Hamdan Sati melalui Assisten II Keistimewaan Aceh Izwardi pada acara pembukaan Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG), Kamis (24/4).
Izwardi menyatakan, kegiatan yang dilakukan itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penguatan sumber daya manusia dan pengorganisasiannya dalam masyarakat, sehingga menghasilkan produk yang memiliki standarisasi terhadap kebutuhan pasar.
Kemudian memberikan implikasi posiltif dalam pembangunan perekonomian masyarakat."Lebih fokus lagi, bagaimana menghasilkan orang yang inovatif dengan memperhatikan dan mencari sesuatu yang canggih, mengubah dari yang tidak produktif menjadi produktif, dari yang tidak berguna menjadi berguna, hingga mengetahui sejauh mana keberadaan inovator yang ada di Aceh Tamiang dan kekayaan karya mereka yang dapat dikembangkan dalam rangka produktivitas masyarakat," paparnya lagi.
Untuk itu, dikatakan, peranan berbagai pihak sangat diperlukan guna mendukung pemanfaatan teknologi, dengan upaya pemberdayaan masyarakat, kesamaan persepsi, media tukar informasi dan pengalaman serta menumbuhkembangkan kemitraan antar pelaku.
"Seluruh masyarakat terutama kaum muda agar dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi," imbuhnya.
Terhadap prestasi sebelumnya, di mana pada tahun 2013 Aceh Tamiang meraih juara ketiga, pada lomba tahun ini di Kabupaten Pidie diharapkan prestasi membanggakan juga bisa diraih.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tamiang Drs Tarmihim mengatakan, kegiatan lomba ini untuk memotivasi masyarakat dengan mendorong tumbuhnya budaya inovasi, serta memberdayakan masyarakat mengembangkan kewiraausahaan.
"Kemudian menjaring dan merangsang keinginan masyarakat untuk menonjolkan ide kreasi dan inovasi yang mereka miliki sebagai pemicu percepatan pengembangan usaha," ujarnya.
Disebutkan, peserta lomba sedikitnya 15 orang dengan 18 alat yang dilombakan. Bagi peserta yang berprestasi mendapat hadiah uang pembinaan dengan jumlah total Rp 20 juta.(***)
Foto: Lomba Inovasi - salah satu alat lomba inovasi alat pakan ternak yang berfungsi mengolah bahan pelepah sawit, jerami, pucuk tebu, dan batang tebu menjadi pakan ternak, pada acara lomba TTG, di halaman BPM karang baru, Kamis (24/4). (medanbisnis)