BIREUEN | STC - Tragis. Sebuah minibus berstiker Partai Aceh (PA) yang ditumpangi 11 orang, sebagian besar adalah anggota keluarga yang ...
BIREUEN | STC - Tragis. Sebuah minibus berstiker Partai Aceh (PA) yang
ditumpangi 11 orang, sebagian besar adalah anggota keluarga yang hendak
berobat, diberondong dengan senjata laras panjang ketika melaju di
tikungan patah, kuburan Cina Desa Geulanggang Teungoh, Kota Juang
Bireuen, pukul 21.00 WIB, tadi malam. Tiga orang, termasuk seorang bayi
1,5 tahun tewas akibat insiden yang menggemparkan itu.
Selain tiga korban tewas, seorang mengalami luka tembak di bagian belakang dan tujuh lainnya termasuk sopir selamat. Semua korban di dalam mobil tersebut adalah warga Desa Lheu Simpang dan Blang Pohroh, Kecamatan Jeunieb, Bireuen.
Dokter Piket UGD RSUD Bireuen, dr Nazirah MKes M kepada Serambi mengatakan, korban tewas mengalami luka serius di sejumlah anggota tubuh dan seorang di antaranya anak berusia 1,5 tahun bernama Khairul Anwar luka tembus di pelipis hingga ke belakang.
Ainsyah (60), salah seorang korban selamat yang merupakan nenek dari Khairul Anwar kepada Serambi menceritakan, mereka berangkat dari Jeunieb usai shalat magrib membawa keluarga yang sakit bernama Bidah (60) untuk berobat ke Buket Teukuh, Bireuen. “Usai baca Yasin di rumah, kami berangkat dengan mobil satu rombongan,” kata Nek Ainsyah yang mengaku tak ingat bagaimana sebenarnya peristiwa itu.
Korban selamat lainnya yang terlihat sangat trauma adalah Misrawati (25) yang tak lain adalah ibunda dari Khairul Anwar. Misrawati bukan hanya kehilangan anaknya akibat pemberondongan tersebut, tetapi juga sang suami bernama Juwaini (29). Seorang lainnya korban tewas, masih ada kaitan keluarga dengan Misrawati adalah Azirawati (28) mengalami luka tembak di bola mata, pinggang sebelah kanan, paha kanan dan bagian belakang tubuh.
Menurut informasi, musibah itu terjadi ketika rombongan yang menggunakan minibus jenis Kijang Innova hitam BK 1216 HQ yang terdapat sejumlah stiker PA sedang dalam perjalanan untuk berobat ke tempat Mukim Zoel yang membuka pengobatan tradisional di Gampong Buket Tekuh, Kota Juang Bireuen. Namun, takdir berkata lain, sekitar setengah kilometer lagi menjelang tiba di tujuan, tepatnya di tikungan patah kuburan Cina, mobil yang mereka tumpangi diberondong secara membabibuta.
Walaupun mobil sudah ditembak dan korban di dalam mobil berjatuhan, namun sopir minibus bernama Muhib (30) terus tancap gas dan baru berhenti di depan Puskesmas Kota Juang Bireuen, berjarak sekitar 500 meter dari titik penembakan. Sejumlah warga mengaku terkejut mendengar orang minta tolong dan berdarah–darah di mobil. Korban segera dievakuasi ke UGD RSUD Bireuen.
Puluhan personel Polres Bireuen bergerak ke lokasi dan membantu para korban bersama warga setempat. Korban selamat bersama kendaraan dibawa ke Mapolres Bireuen untuk pengamanan.
Amatan Serambi di rumah sakit, puluhan personel Polres Bireuen termasuk dari Brimob melakukan pengamanan ketat dan membatasi pengunjung. Dalam tempo singkat halaman rumah sakit disesaki masyarakat yang ingin mengetahui kejadian tersebut.
Kapolres Bireuen, AKBP M Ali Khadafi SIK melalui Kasat Reskrim AKP Jatmiko kepada Serambi mengatakan, pihaknya sedang mengusut kasus tersebut dengan menurunkan ratusan personel memburu pelaku penembakan.(yus/serambinews)
Foto : Juwaini dan Azirawati yang merupakan dua dari tiga korban meninggal dunia akibat pemberondongan di Bireuen, Senin (31/3) malam. Seorang korban lainnya adalah bayi berumur 1,5 tahun yang merupakan anak dari Juwaini. SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
Selain tiga korban tewas, seorang mengalami luka tembak di bagian belakang dan tujuh lainnya termasuk sopir selamat. Semua korban di dalam mobil tersebut adalah warga Desa Lheu Simpang dan Blang Pohroh, Kecamatan Jeunieb, Bireuen.
Dokter Piket UGD RSUD Bireuen, dr Nazirah MKes M kepada Serambi mengatakan, korban tewas mengalami luka serius di sejumlah anggota tubuh dan seorang di antaranya anak berusia 1,5 tahun bernama Khairul Anwar luka tembus di pelipis hingga ke belakang.
Ainsyah (60), salah seorang korban selamat yang merupakan nenek dari Khairul Anwar kepada Serambi menceritakan, mereka berangkat dari Jeunieb usai shalat magrib membawa keluarga yang sakit bernama Bidah (60) untuk berobat ke Buket Teukuh, Bireuen. “Usai baca Yasin di rumah, kami berangkat dengan mobil satu rombongan,” kata Nek Ainsyah yang mengaku tak ingat bagaimana sebenarnya peristiwa itu.
Korban selamat lainnya yang terlihat sangat trauma adalah Misrawati (25) yang tak lain adalah ibunda dari Khairul Anwar. Misrawati bukan hanya kehilangan anaknya akibat pemberondongan tersebut, tetapi juga sang suami bernama Juwaini (29). Seorang lainnya korban tewas, masih ada kaitan keluarga dengan Misrawati adalah Azirawati (28) mengalami luka tembak di bola mata, pinggang sebelah kanan, paha kanan dan bagian belakang tubuh.
Menurut informasi, musibah itu terjadi ketika rombongan yang menggunakan minibus jenis Kijang Innova hitam BK 1216 HQ yang terdapat sejumlah stiker PA sedang dalam perjalanan untuk berobat ke tempat Mukim Zoel yang membuka pengobatan tradisional di Gampong Buket Tekuh, Kota Juang Bireuen. Namun, takdir berkata lain, sekitar setengah kilometer lagi menjelang tiba di tujuan, tepatnya di tikungan patah kuburan Cina, mobil yang mereka tumpangi diberondong secara membabibuta.
Walaupun mobil sudah ditembak dan korban di dalam mobil berjatuhan, namun sopir minibus bernama Muhib (30) terus tancap gas dan baru berhenti di depan Puskesmas Kota Juang Bireuen, berjarak sekitar 500 meter dari titik penembakan. Sejumlah warga mengaku terkejut mendengar orang minta tolong dan berdarah–darah di mobil. Korban segera dievakuasi ke UGD RSUD Bireuen.
Puluhan personel Polres Bireuen bergerak ke lokasi dan membantu para korban bersama warga setempat. Korban selamat bersama kendaraan dibawa ke Mapolres Bireuen untuk pengamanan.
Amatan Serambi di rumah sakit, puluhan personel Polres Bireuen termasuk dari Brimob melakukan pengamanan ketat dan membatasi pengunjung. Dalam tempo singkat halaman rumah sakit disesaki masyarakat yang ingin mengetahui kejadian tersebut.
Kapolres Bireuen, AKBP M Ali Khadafi SIK melalui Kasat Reskrim AKP Jatmiko kepada Serambi mengatakan, pihaknya sedang mengusut kasus tersebut dengan menurunkan ratusan personel memburu pelaku penembakan.(yus/serambinews)
Foto : Juwaini dan Azirawati yang merupakan dua dari tiga korban meninggal dunia akibat pemberondongan di Bireuen, Senin (31/3) malam. Seorang korban lainnya adalah bayi berumur 1,5 tahun yang merupakan anak dari Juwaini. SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS