JAKARTA | STC - Banyaknya orang yang mencalonkan diri menjadi anggota legislatif dengan memperebutkan jumlah kursi yang terbatas, dipredi...
JAKARTA | STC - Banyaknya orang yang mencalonkan diri menjadi anggota legislatif dengan memperebutkan jumlah kursi yang terbatas, diprediksi bakal banyak pasien sakit jiwa baru yang merupakan korban pemilu.
Agar tak terjadi 'wabah' sakit jiwa, ikuti beberapa saran dokter berikut.Pasca Pemilu 2009, data Kementerian Kesehatan menunjukkan ada ribuan orang sakit jiwa baru yang dihubungkan akibat dampak Pemilu 2009.
Pada pemilu tahun ini, tampaknya angka tersebut tidak akan bergeser banyak karena yang gagal jadi caleg juga bisa mencapai angka 180 ribu. Kekecewaan pasti dialami oleh sebagian orang yang gagal tersebut.
"Pasrah siap kalah dan siap menang.Selalu dekat dengan yang Maha Kuasa. Siap menanggung dampak kekalahan seperti rasa malu yang akan memperburuk rasa stres," jelas Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, Wakil Ketua PB PAPDI, dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (1/4/2014).
Untuk mencegah 'wabah' sakit jiwa pasca pemilu, dr Ari juga menyarankan agar para caleg mencukupi waktu tidur malam dan makan secara teratur meski tengah disibukkan dengan kegiatan kampanye.
Bila masih memiliki waktu, usahakan juga agar tetap berolahraga.Selain itu, hindari rokok, minum alkohol dan suplemen yang dampak memperburuk keadaan.
Dampak stres akan bertambah buruk saat seseorang mengalami kelelahan."Keluarga harus selalu mendampingi dan tetap memberi semangat bagi caleg yang gagal karena memang kans untuk jadi caleg itu memang kecil kecuali untuk nomor pasti jadi," tambah dr Ari.
Kondisi yang terjadi ini juga harus dipahami oleh dokter-dokter yang bekerja di poliklinik baik, pada praktik pribadi maupun di rumah sakit.
Selain mengobati fisik juga turut memperhatikan masalah psikis pasien-pasien akibat dampak Pemilu."Apa yang sedang terjadi ini adalah permainan dunia dan selalu ada yang menang dan kalah, yang penting adalah kita siap menerima kedua kemungkinan tersebut.
Tetap pasrah dan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa karena semua sudah ada jalannya. Selamat berpesta demokrasi!," tutup dr Ari.(Detuk.com/mer/vit)
Foto: Detik.com
Agar tak terjadi 'wabah' sakit jiwa, ikuti beberapa saran dokter berikut.Pasca Pemilu 2009, data Kementerian Kesehatan menunjukkan ada ribuan orang sakit jiwa baru yang dihubungkan akibat dampak Pemilu 2009.
Pada pemilu tahun ini, tampaknya angka tersebut tidak akan bergeser banyak karena yang gagal jadi caleg juga bisa mencapai angka 180 ribu. Kekecewaan pasti dialami oleh sebagian orang yang gagal tersebut.
"Pasrah siap kalah dan siap menang.Selalu dekat dengan yang Maha Kuasa. Siap menanggung dampak kekalahan seperti rasa malu yang akan memperburuk rasa stres," jelas Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, Wakil Ketua PB PAPDI, dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (1/4/2014).
Untuk mencegah 'wabah' sakit jiwa pasca pemilu, dr Ari juga menyarankan agar para caleg mencukupi waktu tidur malam dan makan secara teratur meski tengah disibukkan dengan kegiatan kampanye.
Bila masih memiliki waktu, usahakan juga agar tetap berolahraga.Selain itu, hindari rokok, minum alkohol dan suplemen yang dampak memperburuk keadaan.
Dampak stres akan bertambah buruk saat seseorang mengalami kelelahan."Keluarga harus selalu mendampingi dan tetap memberi semangat bagi caleg yang gagal karena memang kans untuk jadi caleg itu memang kecil kecuali untuk nomor pasti jadi," tambah dr Ari.
Kondisi yang terjadi ini juga harus dipahami oleh dokter-dokter yang bekerja di poliklinik baik, pada praktik pribadi maupun di rumah sakit.
Selain mengobati fisik juga turut memperhatikan masalah psikis pasien-pasien akibat dampak Pemilu."Apa yang sedang terjadi ini adalah permainan dunia dan selalu ada yang menang dan kalah, yang penting adalah kita siap menerima kedua kemungkinan tersebut.
Tetap pasrah dan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa karena semua sudah ada jalannya. Selamat berpesta demokrasi!," tutup dr Ari.(Detuk.com/mer/vit)
Foto: Detik.com