KUALASIMPANG | STC - Ruas jalan nasional dari Kota Langsa sampai ke Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, kini kondisinya rusak berat. Se...
KUALASIMPANG | STC - Ruas jalan nasional dari Kota Langsa sampai ke Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, kini kondisinya rusak berat. Selain di sepanjang jalan itu telah berlobang, juga di beberapa lokasi jalan itu juga telah bergelombang.
Pantauan, Minggu (23/3), di Kota Langsa jalan rusak pada jalan dua jalur arah Kualasimpang, yaitu mulai dari Simpang Tugu Polantas Kota Langsa, sampai ke Gampong Langsa Lama kondisi sebagian badan jalan telah berlobang seperti halnya dekat Polres Langsa.
Ironisnya, proyek jalan nasional dari Kota Langsa- hingga Kualasimpang, Aceh Tamiang, itu telah setahun terbengkalai. Sehingga beberapa sisi jalan yang belum selesai diaspal itu justru telah hancur kembali.
Seperti halnya jalan yang kini rusak parah yaitu di kawasan Desa Sungai Lueng. Kondisi aspalnya terkelupas, tergurus air serta berlobang.
Dan yang paling parah lagi adalah di depan SPBU Sungai Lueng. Di Aceh Tamiang, jalan rusak dekat jembatan Lhok Medang Ara, kondisinya juga dipenuhi lobang bahkan sering warga mengalami kecelakaan saat melintas malam hari.
Selain itu, di dekat jembatan juga minim penerangan lampu jalan, sehingga pengendara tidak melihat ada lobang di depannya, sehingga kendaraan terperosok ke dalam lobang besar yang ada di lokasi itu.
Seorang pedagang, Hasbi (40) mengatakan, berulangkali di lokasi jembatan itu terjadi kecelakaan lalulintas, baik mengalami luka ringan maupun luka berat.
Katanya, Minggu lalu, seorang mahasiswi terjungkal saat pulang kuliah pada malam hari, sehingga giginya patah.
Sementara itu, Kadis PU Kota Langsa, Sayed Mahdum mengatakan, pembangunan dan perawatan jalan nasional adalah kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh, bukan kabupaten/kota.
Begitupun, Sayed Mahdum mengaku sudah mengajukan dalam Muresbang agar diperbaiki tahun depan. Sedangkan jalan nasional di depan Mapolres Langsa, menurut Sayed Mahdum, merupakan proyek multiyears (tahun jamak).
Namun, Sayed juga mengaku tidak mengerti tahap-pertahap setiap tahunnya, karena pengerjaan jalan itu telah terhenti.
“Kami tidak mengetahui apakah terhentinya proyek jalan itu karena diputuskan kontrak, atau ada kendala lain,” ujar Sayed Mahdum. (Serambinews/md)
Foto: Ilustrasi/acehtraffic.com
Pantauan, Minggu (23/3), di Kota Langsa jalan rusak pada jalan dua jalur arah Kualasimpang, yaitu mulai dari Simpang Tugu Polantas Kota Langsa, sampai ke Gampong Langsa Lama kondisi sebagian badan jalan telah berlobang seperti halnya dekat Polres Langsa.
Ironisnya, proyek jalan nasional dari Kota Langsa- hingga Kualasimpang, Aceh Tamiang, itu telah setahun terbengkalai. Sehingga beberapa sisi jalan yang belum selesai diaspal itu justru telah hancur kembali.
Seperti halnya jalan yang kini rusak parah yaitu di kawasan Desa Sungai Lueng. Kondisi aspalnya terkelupas, tergurus air serta berlobang.
Dan yang paling parah lagi adalah di depan SPBU Sungai Lueng. Di Aceh Tamiang, jalan rusak dekat jembatan Lhok Medang Ara, kondisinya juga dipenuhi lobang bahkan sering warga mengalami kecelakaan saat melintas malam hari.
Selain itu, di dekat jembatan juga minim penerangan lampu jalan, sehingga pengendara tidak melihat ada lobang di depannya, sehingga kendaraan terperosok ke dalam lobang besar yang ada di lokasi itu.
Seorang pedagang, Hasbi (40) mengatakan, berulangkali di lokasi jembatan itu terjadi kecelakaan lalulintas, baik mengalami luka ringan maupun luka berat.
Katanya, Minggu lalu, seorang mahasiswi terjungkal saat pulang kuliah pada malam hari, sehingga giginya patah.
Sementara itu, Kadis PU Kota Langsa, Sayed Mahdum mengatakan, pembangunan dan perawatan jalan nasional adalah kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh, bukan kabupaten/kota.
Begitupun, Sayed Mahdum mengaku sudah mengajukan dalam Muresbang agar diperbaiki tahun depan. Sedangkan jalan nasional di depan Mapolres Langsa, menurut Sayed Mahdum, merupakan proyek multiyears (tahun jamak).
Namun, Sayed juga mengaku tidak mengerti tahap-pertahap setiap tahunnya, karena pengerjaan jalan itu telah terhenti.
“Kami tidak mengetahui apakah terhentinya proyek jalan itu karena diputuskan kontrak, atau ada kendala lain,” ujar Sayed Mahdum. (Serambinews/md)
Foto: Ilustrasi/acehtraffic.com