ACEH TAMIANG | STC - Sepanjang delapan kilometer jalan menuju Desa Pusong Kapal, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, rusak total. Tak ayal s...
ACEH TAMIANG | STC - Sepanjang delapan kilometer jalan menuju Desa Pusong Kapal, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, rusak total. Tak ayal setiap kendaraan yang melintas di sana sering tersangkut di lubang jalan sedalam 50 sampai 60 sentimeter.
Pantauan Sabtu (8/3), jalan yang rusak melintasi wilayah tiga kampung, yakni Kampung Gelong, Kampung Baru sampai simpang tiga Kampung Pusong Kapal dengan panjang sekitar delapan kilometer. Badan jalan yang masih terbuat dari tanah dipenuhi lubang menganga, dan saat musim kemarau seperti sekarang debu jalan beterbangan ke mana-mana.
Sementara pada malam hari, minimnya sarana penerangan membuat semakin lengkap penderitaan bagi pengendara kendaraan yang melintas di sana.Datok Penghulu Pusong Kapal Abrahamsyah mengatakan kondisi keusakan jalan sudah lama terjadi.
Dulu, sebagian badan jalan menuju Pusong Kapal pernah diaspal, namun aspal tersebut saat ini sudah hancur dan tidak tampak lagi sama sekali."Jalan rusak dan berdebu, itulah yang dirasakan pelintas sehari-hari khususnya warga pedalaman pesisir," ungkapnya.
Menurut Abraham, kerusakan badan jalan sudah tentu berdampak pada melambatnya roda perekonomian warga, yang ingin mengeluarkan hasil laut dan produksi pertanian.
Sementaraitu informasi yang diperoleh dari warga sekitar, hancurnya badan jalan di kawasan tersebut akibat dilalui truk pengangkut material bangunan untuk proyek pembangunan dermaga sandar tempat penampungan ikan (TPI) beberapa tahun silam. (Medanbisnis/05)
Foto: Ilustrasi/bantenpos.com
Pantauan Sabtu (8/3), jalan yang rusak melintasi wilayah tiga kampung, yakni Kampung Gelong, Kampung Baru sampai simpang tiga Kampung Pusong Kapal dengan panjang sekitar delapan kilometer. Badan jalan yang masih terbuat dari tanah dipenuhi lubang menganga, dan saat musim kemarau seperti sekarang debu jalan beterbangan ke mana-mana.
Sementara pada malam hari, minimnya sarana penerangan membuat semakin lengkap penderitaan bagi pengendara kendaraan yang melintas di sana.Datok Penghulu Pusong Kapal Abrahamsyah mengatakan kondisi keusakan jalan sudah lama terjadi.
Dulu, sebagian badan jalan menuju Pusong Kapal pernah diaspal, namun aspal tersebut saat ini sudah hancur dan tidak tampak lagi sama sekali."Jalan rusak dan berdebu, itulah yang dirasakan pelintas sehari-hari khususnya warga pedalaman pesisir," ungkapnya.
Menurut Abraham, kerusakan badan jalan sudah tentu berdampak pada melambatnya roda perekonomian warga, yang ingin mengeluarkan hasil laut dan produksi pertanian.
Sementaraitu informasi yang diperoleh dari warga sekitar, hancurnya badan jalan di kawasan tersebut akibat dilalui truk pengangkut material bangunan untuk proyek pembangunan dermaga sandar tempat penampungan ikan (TPI) beberapa tahun silam. (Medanbisnis/05)
Foto: Ilustrasi/bantenpos.com