HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Irwandi Masuk Target Bunuh

SUKAMAKMUE | STC - Partai Nasional Aceh (PNA), Minggu kemarin menggelar kampanye akbar terbuka di berbagai wilayah Aceh. Pendiri PNA, Irw...

SUKAMAKMUE | STC - Partai Nasional Aceh (PNA), Minggu kemarin menggelar kampanye akbar terbuka di berbagai wilayah Aceh. Pendiri PNA, Irwandi Yusuf yang berkampanye di Lapangan Sepakbola PT Socfindo, Nagan Raya meminta polisi menghentikan tindak kejahatan yang dikomandoi pihak-pihak tertentu untuk menyerang PNA. 

“Saya sendiri masuk target dibunuh,” ungkap mantan gubernur Aceh tersebut. Pernyataan mengejutkan itu diungkapkan Irwandi Yusuf kepada wartawan usai kampanye akbar PNA di Lapangan Sepakbola PT Socfindo, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Minggu (23/3) sore. 


Terkait dengan itu, Irwandi Yusuf meminta Kapolda Aceh menghentikan perintah komando dari kelompok tertentu yang kini terus mengerahkan serangan ke setiap kader dan simpatisan PNA yang jadi target untuk dibunuh atau dihabisi oleh anggota kelompok tersebut. 


“Polda Aceh harus segera mematahkan dan menghentikan perintah komando tersebut. Selain kader, saya juga masuk dalam daftar untuk dibunuh oleh mereka,” tandas Irwandi. Irwandi mengatakan, terhadap ancaman bunuh yang diterimanya, sudah ia laporkan kepada polisi. 


Dia berharap polisi bisa melakukan pelacakan dengan memanfaatkan teknologi informasi (IT). Sebab, perintah (komando) yang dilakukan tersebut tak lagi dengan cara-cara konvensional, misalnya surat, akan tetapi melalui media teknologi komunikasi. 


“Saya yakin Polda Aceh mampu melacaknya karena polisi memiliki peralatan canggih untuk tugas-tugas seperti itu,” katanya. 


Ditanyai wartawan siapa kelompok yang kerap menerima perintah komando tersebut, Irwandi tak mau menjawab. 


“Kalian sudah tahu kok siapa orangnya, masa tanya ke saya lagi,” katanya menyudahi wawancara. Menurut Irwandi, selain dirinya, sejumlah nama petinggi partai yang merupakan mantan kombatan GAM yang kini bergabung ke PNA juga telah dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari untuk dihabisi. 


“Sudah banyak simpatisan, pengurus, kader serta caleg PNA yang meninggal akibat pembunuhan yang dilakukan dengan berbagai macam cara,” kata mantan gubernur Aceh tersebut. 


Dikatakannya, serangan terhadap dirinya maupun pendukungnya bukan terjadi saat sekarang saja akan tetapi merupakan rentetan persoalan pilkada tahun 2012. 


“Terkesan ada pembiaran oleh petinggi di institusi negara sehingga kasus-kasus kekerasan bahkan pembunuhan terus terjadi,” demikian Irwandi. 


Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Aceh (DPW PNA) Aceh Timur, Minggu sore kemarin menggebrak massa pada kampanye akbar terbuka di Lapangan Sepakbola Simpang Ulim. 


Kampanye ‘Partai Orange’ tersebut berlangsung pukul 16.00 hingga 17.30 WIB menghadirkan sejumlah caleg DPRA Dapil VI dan DPRK Dapil I. Kampanye juga dimeriahkan ATG Production dari Kota Lhokseumawe. 


Ketua DPW PNA Aceh Timur, Muslim Hasballah dalam orasi politiknya menegaskan, PNA akan menuntaskan program yang belum selesai di Aceh Timur. 


Seperti pelayanan kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit Medco di Idi. Juga program peningkatan pendidikan yang menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas generasi bangsa. 


Muslim mengatakan, PNA adalah partai termuda dan partai baru, tapi pengurus dan tokoh-tokohnya tidak asing dari mantan kombatan GAM. 


Dia menyerukan masyarakat Aceh jangan terpengaruh pernyataan orang yang mengatakan Aceh akan segera merdeka. 


“Pemilu bukan ajang untuk memberi ilusi dan harapan semu untuk rakyat, di tengah terpuruknya kehidupan sosial ekonomi,” kata mantan Bupati Aceh Timur, ini. 


Kampanye PNA di Aceh Timur berlangsung tanpa hambatan. Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir SIK dan Ketua KIP Aceh Timur, Ismail memantau langsung kampanye terbuka itu. 


Di Kabupaten Bireuen, PNA berkampanye di Lapangan Geulumpang Payong, Jeumpa, Minggu (23/3) sore. 


Massa dari berbagai penjuru datang ke lokasi kegiatan sejak siang harinya menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, pikap, dan kendaraan lainnya dengan mengusung spanduk dan bendera PNA berwarna orange. Kampanye PNA di Geulumpang Payong dijaga ketat aparat keamanan dari Polri dan TNI bersenjata lengkap. 


Ada yang berseragam dan ada pula berpakaian preman. Beberapa mantan kombatan GAM di antaranya Sofyan Dawood, T Rasyidin, Samsul Bahri, dan Yahya Kerumbok, serta beberapa mantan anggota TNA lainnya hadir dalam kampanye terbuka tersebut. 


Mereka berbaur dengan para caleg DPRA dan DPRK Bireuen yang diusung PNA. Mereka berorasi secara bergantian. 


Dalam kampanye di Bireuen, PNA berjanji akan melanjutkan program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan menjamin beasiswa untuk seluruh anak yatim di Aceh. 


Selain itu, mereka juga berjanji akan memberikan tunjangan hari tua untuk masyarakat miskin serta melanjutkan bantuan keuangan pembangunan gampong (BKPG). 


Kampanye berakhir pukul 18.00 WIB. Di Kabupaten Pidie, PNA melakukan kampanye akbar perdana di Lapangan Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Minggu (23/3). 


Seyogyanya ada lima lokasi yang disediakan untuk PNA berkampanye yaitu Blang Paseh, lapangan Busu, lapangan Teupin Raya, Kecamatan Glumpang Tiga, lapangan Gampong Pisang, dan lapangan Muda Peudaya Padang Tiji. 


Namun PNA hanya menggunakan lapangan Blang Paseh. Pada kampanye tersebut, PNA menurunkan jurkam andalan mereka antara lain Munawarliza, M Nur Djuli, Mukhsalmina, dan Tgk Saiful. Kampanye tersebut mendapat pengawalan aparat Polres Pidie dan Satgas PNA. 


Munawarliza dalam orasi politiknya mengatakan, tujuan didirikan PNA adalah sebagai gerbong masuk untuk mengubah Aceh menjadi lebih baik. 


“PNA memiliki lima identitas yaitu partai berwawasan nasional, partai mandiri, partai terbuka bagi semua pihak, partai demokrasi, dan partai amanah,” kata mantan wali kota Sabang tersebut. (edi/yuh/c38/naz/Serambinews)


FotoKetua Umum MPP Partai Nasional Aceh (PNA), Irwandi Yusuf memberikan arahan kepada anggota satgas saat kampanye akbar di Lapangan sepak bola PT Socfindo, Kecamatan Kuala Pesisir, Minggu (23/3) sore. SERAMBI/DEDI ISKANDAR