HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ulama Berperan Besar dalam Pembangunan Daerah

ACEH TAMIANG | STC - Majelis Permusyawaratan Ulama(MPU) Aceh menggelar kegiatan eksistensi peran Ulama dalam pembangunan, Selasa (4/2) ...


ACEH TAMIANG | STC - Majelis Permusyawaratan Ulama(MPU) Aceh menggelar kegiatan eksistensi peran Ulama dalam pembangunan, Selasa (4/2) di aula Hotel Grand Aria, Karang Baru. 

Acara berlangsung selama dua hari.Acara dihadiri Bupati Aceh Tamiang H Hamdan Sati, Ketua MPU Aceh beserta pengurus, Wakil Ketua Komisi G DPRA, unsur Forkompimda dan Forkompimda Plus, Kepala Dinas Syariat Islam dan Kepala Kantor Kemenag Aceh Tamiang serta para ulama, umara dan tokoh masyarakat.

Bupati pada acara pembukaan mengatakan, peran ulama dalam pembangunan daerah sangat penting, sebagai tindak lanjut dari Undang-undang Nomor 44 tentang Syariat Islam dan Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Penerapan Syariat Islam sebagai bagian dari kekhususan Provinsi Aceh.

"Ulama yang identik dengan dakwah memiliki peran besar dalam menegakan syiar Islam. Terutama di wilayah-wilayah perbatasan yang rawan penyebaran aliran sesat," kata Hamdan.Bupati mengakui masih sering terjadi pelanggaran syariat Islam, akan tetapi sanksi yang dijatuhkan bagi pelaku dianggap belum optimal.

Untuk itu, sebagai kepala daerah dia berharap ulama dan umara (ulama perempuan) sebagai peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh sehingga berhasil dan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.

"Acara ini harus sejalan dengan penerapan syariat Islam yang tengah digalakkan. Jangan terkesan hanya sebatas seremonial," ujar Hamdan.Ketua MPU Aceh Drs Tgk H Gazali Mohammad Syam dalam khutbah iftitahnya menguraikan, pembangunan mental spiritual harus dijalankan oleh umat Islam, sehingga moral yang berlandaskan agama Islam dapat terjaga, terpelihara dengan baik tidak tergerus oleh pendangkalan akidah yang dilakukan oleh sekelompok orang tertentu.

"Kita harus kerja keras melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk mengawasi, membentengi dan membimbing seperti dari upaya pemurtadan, pendangkalan akidah dan penyebaran aliran yang dianggap sesat," imbuh Gazali.

Sebelumnya Kepala Sekretariat MPU Aceh Saifuddin Puteh SE mengatakan, kegiatan ini bukan semata silaturrahmi, koordinasi dan konsolidasi antara ulama dan umara dalam menjawab tantangan zaman dimasa yang akan datang. 

"Tapi harus jadi momentum penting mengoptimalkan perannya dalam pembangunan di tingkat provinsi maupun kabupaten," harap Saifuddin.Acara diikuti sekitar 80 peserta yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris MPU Provinsi Aceh, Ketua MPU Aceh Tamiang dan Kota Langsa, serta para ulama, umara, tokoh masyarakat dan cendikiawan dari Aceh Tamiang dan Kota Langsa.

Adapun sejumlah narasumber dihadirkan di antaranya Drs Gazali Mohd Syam (Ketua MPU Aceh), Prof DR H Muslim Ibrahim MA (Wakil Ketua I MPU Aceh), dan Tgk Nurdin Cut (Wakil Ketua Komisi G DPRA). (Medanbisnis)