HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Suwarno Peternak Gigih dari Sungai Iyu dengan Pendapatan Jutaan per Bulan

BENDAHARA | STC - Masa panennya singkat. Hanya butuh waktu sekitar 35 hari saja, peternak ayam pedaging sudah bisa meraup keuntungan hing...

BENDAHARA | STC - Masa panennya singkat. Hanya butuh waktu sekitar 35 hari saja, peternak ayam pedaging sudah bisa meraup keuntungan hingga belasan juta rupiah. Ya, alasan itulah yang berhasil mendorong minat sejumlah kalangan untuk mencoba menggeluti usaha tersebut.Bahkan, manisnya iming-iming yang dijanjikan dari usaha beternak ayam potong ini, tak sedikit pula di antara mereka yang nekat memilih meninggalkan pekerjaan sebelumnya. 

Suwarno misalnya, sebelum menjadi peternak ayam di Desa Mesjid Sungai Iyu ,Kecamatan Bendahara, ia merupakan salah seorang petani kedelai sukses di Kabupaten Aceh Tamiang.

"Usianya sudah mencapai 70 tahun,tapi semangatnya tergambarkan seperti pemuda yang berusia 17 tahun, "itulah  Suwarno, salah seorang  peternak  ayam pedaging sukses yang berasal dari Kampung Mesjid Sungai Iyu Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. 

Usaha peternak ayam pedaging dimulai Suwarno sejak tahun 2010 dengan modal awal Rp 2 Juta dengan jumlah ayam pedaging sebanyak 200 ekor ayam, berkat kegigihnya saat ini usaha peternakan Suwarno sudah mencapai 5000 ekor dengan penghasilan rata-rata sekali panen Rp 10 juta. 

Secara singkat kepada wartawan mengatakan Suwarno mengatakan usaha beternak ayam pedaging yang sangat perlu di perhatikan diantaranya keadaan kandang,posisi kandang,kualitas bibit ayam, kehangatan kandang,jenis pakan dan disiplin dalam pemberiaan pakan. 

Lebih lanjut Suwarno mengatakan para peternak ayam harus memiliki kemampuan dalam memprediksi gejolak pasar. Sebab keberlangsungan dari usaha peternakan ayam sangat berkaitan erat dengan menguat atau melemahnya kurs dolar Amerika Serikat atas nilai mata uang rupiah.

"Bayangkan, apabila kita memperoleh bibit dan pakan pada saat harganya tinggi, tetapi saat panen ternyata harga jualnya justru rendah. Kalau sudah seperti itu jangankan untung, kita malah bisa buntung," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, masalah lainnya yang kerap harus diwaspadai para peternak ayam ialah permainan kotor dari para agen dan konsumen. Sebab di antara banyaknya para agen dan konsumen ada juga yang tega memberikan giro kosong dalam bertransaksi dengan peternak.Tak tanggung-tanggung, akibat ulah agen dan konsumen nakal tersebut peternak bisa saja mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah atas aksi penipuan itu.

Di Butuhkan Peran Pemerintah

Bagi para peternak ayam pedaging, peran pemerintah tentunya sangat berharga dalam membantu dan menjamin keberlangsungan kegiatan usaha mereka. Apalagi, kondisi pasar seperti yang terjadi belakangan, terkadang bergerak cenderung tidak berpihak kepada peternak. 

Peran pemerintah lainnya yang sangat di harapkan para peternak ialah  pengetahuan dalam dunia usaha  guna menunjang kemajuan usaha peternak. Walaupun, ia mengakui sejumlah upaya penyuluhan berupa kiat-kiat beternak yang baik memang ada didapatkan para peternak dari pemerintah.

"Tetapi sejauh ini apa yang diberikan pemerintah hanya sebatas teori saja. Padahal, teori yang diajarkan terkadang sering bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi dilapangan," jelas Suwarno yang juga menjabat Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Bendahara.

Menurut Suwarno, peran pemerintah yang sangat dinantikan peternak adalah solusi dari apa masalah yang dihadapi di lapangan. Misalnya, soal mahalnya harga bibit atau pakan dipasaran.

"Paling tidak soal bibitlah yang bisa terpecahkan. Soalnya kita sebagai peternak hanya tahu cara mendatangkan bibit dengan jalan membeli saja, tetapi untuk pengadaannya sama sekali tidak," sebutnya.

Untuk itu,penjelasan seputar tata cara memproduksi bibit ternak sangat diharapkan para peternak dapat diberikan pemerintah terkait. Sehingga, kata Suwarno setiap peternak tidak lagi perlu bergantung pada bibit yang diproduksi perusahaan peternakan. (M. Hendra Vramenia/STC)


Foto : Suwarno sedang mengurus ternak ayamnya (m. hendra vramenia/stc)