HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Nasib Para Honorer Yang Tidak Lulus Seleksi CPNS K2 di Aceh Tamiang

Oleh : Syahzevianda Agaknya rona kekecewaan itu sedang menyelimuti wajah para kontestan di ajang seleksi penerimaan Calon Pegawai...



Oleh : Syahzevianda

Agaknya rona kekecewaan itu sedang menyelimuti wajah para kontestan di ajang seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Formasi Honorer Kategori-2 (K2) tahun 2013, Pasalnya setelah diumumkannya hasil kelulusan CPNS Tenaga Honorer K2 Kabupaten Aceh Tamiang oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi beberapa waktu lalu, tak terlihat nama dan nomor peserta testing mereka tertera pada pengumuman tersebut.

Sebagian dari mereka memang sangat manaruh harapan yang cukup besar untuk namanya terpampang pada pengumuman tersebut, setelah berperang menghadapi soal-demi soal pada ujian seleksi yang jumlah peserta tesnya dikisaran 1200-an orang, bahkan kali ini mereka tidak main-main dalam memperjuangkan nasib mereka dengan mengerahkan seluruh kemampuan intelegensi dan daya pikir yang mereka miliki selama ini untuk dituangkan pada lembar jawaban yang disediakan panitia. Bahkan mereka juga mesti menunggu dalam penantian panjang dari apa yang sudah mereka jalani mulai dari tahap awal seleksi berkas, sampai dengan saat yang dinanti-nanti.

Perasaan cemas bukanlah suatu hal dapat dihilangkan begitu saja dibenak para peserta testing CPNS K2 sembari menanti hasil pengumuman oleh panselnas. Tandatanya besar mengenai hasil kelulusan itu selalu membuntuti dan menghantui perasaan mereka mulai dari tenggang waktu hari pelaksanaan seleksi, sampai dengan hari pengumuman yang dinanti-nanti. Kerana penentuan kelulusan mereka ditentukan dengan 1 hari itu saja, bukan dengan masa selama mereka mengabdi, yakni penentu utamanya saat dilaksanakannya ujian tulis seleksi CPNS dimaksud. Mereka menyadari betul bahwa apa yang telah mereka abdikan pada Negara selama ini belum tentu sesuai dengan harapan apa yang bisa diberikan negara oleh mereka.

Segala sesuatu telah mereka upayakan demi yang terbaik bahkan sampai untuk menghidupi keluarga dirumah, segala usaha sudah mereka jalankan dengan segala keterbatasan yang ada namun dengan kerja keras yang semaksimal mungkin, tentu itu semua tidak luput dari panjatan do’a untuk mengiringi apa yang telah harapkan. Namun dalam hal keyakinan masing-masing, jika kehendak Yang Maha Kuasa belum mengarah kesana untuk menyelipkan nama-nama mereka pejuang ‘’Biru-Hitam’’ Tamiang pada pengumuman seleksi CPNS Tenaga Honorer-K2, tak ada satupun yang bisa membantah.

Selama ini mereka telah menunjukkan dedikasinya untuk memberikan kontribusi lebih dalam membantu menjalankan roda Pemerintahan Kabupaten Muda Sedia ini, yang secara tak langsung hak dan tanggung jawab mereka selama ini juga untuk Masyarakat Tamiang. Ya begitulah adanya, walaupun tenaga kontrak di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang hanya digaji sebesar Rp. 720.000,-/bulannya yang dianggarkan melalui APBK Aceh Tamiang setiap tahunnya, itu tidak menyurutkan semangat dan totalitas mereka untuk pengabdiannya kepada Kabupaten paling timur Aceh ini. Memang disisi lain banyak faktor yang mempengaruhi terkait mengenai jumlah gaji tenaga kontrak yang nominalnya kurang dari ‘’satu ikat”, selain jumlah tenaga kontrak yang sangat banyak di Kabupaten Aceh Tamiang, mungkin banyak faktor-faktor lain yang menjadi dasar pertimbangan Pemkab. Aceh Tamiang untuk menjabarkan mengapa gaji mereka hanya segitu.

Dibalik kegembiraan yang tengah dirasa oleh sebagian sanak keluarga yang anggota keluaraganya telah dinyatakan lulus pada pengumuman CPNS Tenaga Honorer-K2 di Kabupaten Aceh Tamiang,  juga ada saudara-saudara kita yang menaruh kekecewaan disana setelah tau apa hasil final yang didapat, dan sekaligus mereka pun tau siapa saja diantara mereka yang telah dinyatakan lulus ujian seleksi.

Satu yang penting harus digarisbawahi dari mereka yang namanya tidak disebut dalam pengumuman seleksi, bagi mereka yang notabennya sama sekali tidak punya kerabat dekat atau kaitan famili dengan pejabat-pejabat yang sekiranya bisa menggiring nama mereka sampai mendapatkan NIP, Tak lain kepuasan mereka, mereka hanya menginginkan proses penyeleksian mulai dari tahap awal sampai dengan pengumuman dilakukan secara bersih dan sehat tanpa manupulasi apapun, supaya mereka yang merasa tak punya kenalan inipun mendapatkan kesempatan yang sama akan hal kelulusan. Jika tahapan demi tahapan dilalui  dengan cara-cara “fair play” dengan berpedoman pada yang telah ditentukan oleh peraturan per-UU, Walaupun nantinya dinyatakan tidak lulus, tetapi minimal ada nilai kepuasan bathin tersendiri bagi mereka dan itu baru yang dikatakan “kalah secara terhormat”, karena prosesnya dilakukan tanpa ada indikasi-indikasi kecurangan dari pihak manapun.

Alhasil, tidak hanya di Kabupaten Aceh Tamiang saja yang menuai protes terhadap hasil pengumuman CPNS Tenaga Honorer-K2, para honorer Kabupaten/Kota lainnya di Aceh juga menunjukkan sikap yang sama, bahkan aksi protes terjadi di Kantor BKPP pada sebagian Kabupaten/Kota masing-masing. Aksi protes mencuat dikalangan honorer setelah hasil resmi diumumkan, dari hasil tersebut belum menyentuh pada tingkat kepuasan dari proses yang diduga rawan kebocoran, pasalnya bermunculan beberapa nama-nama yang dinyatakan lulus, namun pada anggapannya, masih ada yang tidak memenuhi persyaratan dan kriteria sesuai dengan pijakan hukum yakni PP Nomor 56 Tahun 2012 yang mengatur tentang Pengangkatan Tenaga Honorer.

Hendaknya yang diangkat menjadi CPNS adalah mereka yang benar memiliki kemampuan secara nilai kelulusan dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh PP Nomor 56 Tahun 2012, bukan orang-orang yang mempu berbuat dengan menghalalkan segala cara demi kelulusannya.

Entah mengapa dengan Negeri ini, ketika urusan birokrasi selau saja menguntungkan bagi mereka yang mempunyai kerabat dekat, hubungan keluarga dengan para elite politik, pejabat atau sipemangku kebijakan lainnya. Padahal dengan tegasnya Pemerintah menyerukan seruan-seruan, dengan sangat lantang nya mengobarkan semangat ‘’Reformasi Birokrasi’’, agar birokrasi Kepemerintahan menuju kearah yang lebih baik dan semakin baik. Birokrasi pemerintahan sebenarnya sering diasumsikan buruk karena dipegang oleh tangan yang belum terampil menyentuh hati rakyat, yakni ulah tangan-tangan kotor oknum yang tidak bertanggung jawab yang selalu saja meng-atasnamakan kepentingan rakyat dan berujung pada kepentingan pribadi, kelompok dan golongan-golongannya, akibatnya publik memvonis telah terjadi ketidak-adilan, kebohongan, kemunafikan, kecurangan dan sebagainya. Sangat besar pengaruhnya bagi insan publik akan hal ini, berpotensi pada minimnya kepercayaan yang diberikan oleh rakyat untuk Negara ini. Sah-sah saja bagi mereka.

Kini perasaan tersebut menjadi semacam sebuah kebimbangan dari berbagai sisi, perasaan yang telah tercampur-aduk sedang menghampiri mereka, tidak bisa berbuat banyak bagi mereka yang dinyatakan tidak lulus, hanya bisa mengelus dada masing-masing saja setelah harapan mereka pupus bak tersingkirkan oleh kompetitor yang selangkah lebih didepan secara kemampuan intelektualitas, rezeki dan juga kedekatan-kedekatan. Ditambah lagi setelah mendengar Panselnas Kemenpan-RB tidak ada mengeluarkan pengumuman susulan untuk CPNS Honorer K2 ulang, pasca diumumkan kelulusan beberapa waktu lalu. Tapi percaya atau tidak ini bukanlah merupakan sebuah akhir dari pencapaian bagi mereka.

Dukungan moril seperti spirit maupun support kiranya harus terus mengalir dari seluruh pihak untuk mencari solusi apa yang tepat untuk meminimalisir kekecewaan yang tengah didera oleh saudara-saudara kita yang tidak lulus CPNS Honorer K2 di Kabupaten Aceh Tamiang, jangan ada pihak-pihak yang mempolitisir para honorer yang tidak lulus untuk mengambil kesempatan, karena bukan tidak mungkin akan membuat suasana semakin ricuh bahkan anarkis nantinya jika sampai terprovokasi oleh isu-isu miris, jangan ada pihak-pihak yang menggandrungi untuk memanfaatkan kekecewaan ini. Biarkan proses hukum yang akan menjawab jika memang mengindikasikan dilakukan hal berupa kecurangan-kecurangan seperti yang diberitakan di media-media cetak maupun elektronik.

Kepada seluruh peserta yang tidak lulus dalam seleksi CPNS honorer K2 di Kabupaten Aceh Tamiang jangan berkecil hati dan tetap dalam kondisi emosional yang stabil agar tidak mudah terpancing pada isu-isu yang justru membuat mencelakakan, menimbulkan kebencian dan kejengkelan dipandangan Pemerintah Daerah dan masyarakat, apalagi sampai terjadi hal-hal yang anarkis seperti yang terjadi di beberapa daerah lain. Berbicara kecewa tidak harus mengedepankan amarah semata, menanggapi dengan kepala dingin dijamin akan melahirkan solusi-solusi yang arif, bermartabat dan terhormat secara perspektif sosiologis. Kami bisa merasakan yang anda rasakan saat ini.

Kepada pihak yang berwenang agar bersikap bijaksana dalam menanggapi berbagai seruan-seruan yang telah disuarakan berbagai pihak terkait hasil seleksi dimaksud, bagi siapa saja yang terlibat dan terbukti melakukan kecurangan dalam seluruh proses penjaringan sampai dengan pengangkatan sebagai CPNS nantinya, supaya diambil tindakan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kedepan agar celah kebocoran yang sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab itu tidak terjadi, demi menatap ‘’ACEH TAMIANG’’ yang lebih maju kearah yang lebih baik. AMIN...

Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Samudra

Foto : ilustrasi (metrotvnews.com)