HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Israel Larang Muslim Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa

YERUSALEM |STC -   Polisi Israel dilaporkan akan membatasi akses bagi warga Muslim untuk melakukan salat Jumat. Hal tersebut ditujukan un...

YERUSALEM |STC - Polisi Israel dilaporkan akan membatasi akses bagi warga Muslim untuk melakukan salat Jumat. Hal tersebut ditujukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerusuhan.

"Pria usia di bawah 50 tahun akan dilarang untuk salat Jumat. Ada laporan dari intelijen akan ada kerusuhan, pihak keamanan pun meningkatkan pengawasan di wilayah tersebut," ujar Juru Bicara Polisi Israel Luba Samri, seperti dikutip AFP, Jumat (28/2/2014).

Sebelumnya pada Selasa, 25 Februari 2014, kerusuhan terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa. Kerusuhan dipicu oleh ulah polisi yang membuka Gerban Rambam, yang merupakan satu-satunya pintu masuk untuk warga Yahudi yang ingin mengunjungi kompleks tersebut.

Polisi Israel dihadapkan oleh lemparan batu serta letusan kembang api. Dua polisi dilaporkan terluka dalam kejadian ini dan seorang warga Yahudi dilarang untuk kembali ke kompleks suci tersebut.

Mengenai kondisi keamanan sebelum pelaksanaan salat Jumat di Masjid Al Aqsa, pihak keamanan Israel pada Kamis, 27 Februari 2014 mengaku mendapatkan laporan bahwa kelompok Hamas akan mencoba untuk memicu kerusuhan di kompleks itu. Hamas menurut Israel, bermaksud untuk memicu kerusuhan di seluruh wilayah Yudea dan Samaria.

Ketegangan yang melibatkan Masjid Al-Aqsa tidak lepas dari perdebatan di Parlemen Israel, Knesset, yang membahas akses dan kedaulatan Israel di wilayah yang mereka sebut Temple Mount. Yahudi selama ini dilarang untuk memasuki kompleks tersebut.

Respons dari pertemuan Knesset itu memicu kemarahan dari Liga Arab. Mereka membicarakan kemungkinan untuk melayangkan keberatan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), atas dugaan penyerangan di wilayah Al-Aqsa.

Rabu, 26 Februari 2014, Perdana Menteri Yordania memperingatkan bahwa negaranya bisa saja mengkaji perjanjian damai Israel-Yordania yang disepakati 1994, terkait dengan keinginan Knesset mengenai Masjid Al-Aqsa. Sebagian besar dari anggota Parlemen Yordania meminta Duta Besar Israel untuk Yordania, diusir terkait masalah ini. (Okezone/fat)


Foto: Okezone.com/fat