HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Penambangan Batu Dolomite di Tamiang Dihentikan

Foto : medanbisnisdaily.com KUALASIMPANG | STC – Dampak dari aksi protes warga dari tiga kecamatan yang melakukan aksi demo dengan mem...

Foto : medanbisnisdaily.com
KUALASIMPANG | STC – Dampak dari aksi protes warga dari tiga kecamatan yang melakukan aksi demo dengan memblokir jalan sepekan lalu, kini Pemkab Aceh Tamiang menghentikan sementara aktivitas perusahaan tambang batu dolomite yang ada di pedalaman Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda tersebut. Selama tiga bulan tim Pemkab akan mengevaluasi secara menyeluruh terhadap perusahaan tersebut.

Sementara pihak perkebunan kelapa sawit telah berjanji akan membantu pemerintah memperbaiki badan jalan yang rusak, sehingga arus lalulintas bis lancar kembali dengan akan membangkitkan perekonomian masyarakat.

Wakil Bupati Aceh Tamiang, Drs Iskandar Zulkarnain MAP kepada Serambi, Minggu (19/1) mengatakan, aktivitas usaha batu dolomite dihentikan selama tiga bulan untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh terkait usaha tersebut baik menyangkut perizinan, lingkungan, evaluasi batasan luas lahan, masing-masing izin serta pungutan liar.

“Untuk sementara usaha tersebut dihentikan selama tiga bulan dari hasil evaluasi nantinya baru ditentukan apakah usaha tersebut dilanjutkan kembali atau dihentikan sama sekali,” ujarnya.

Disamping itu produksi batu dolomite juga sudah melebihi dari izin yang diberikan, padahal izin yang dikeluarkan pemerintah hanya lima izin. “Jumlah batu dolomite yang sudah dibawa keluar tidak sebanding dengan pendapatan untuk daerah dan kerusakan jalan yang terjadi justru sangat menyengsarakan masyarakat,” ujar Wabup Aceh Tamiang itu.

Sedangkan pihak perusahaan perkebunan yang selama ini juga memanfaatkan jalan tersebut untuk mengangkut sawit, telah ada sinyal mereka akan membantu Pemkab Aceh Tamiang untuk memperbaiki jalan.

”Mereka minta duduk dengan pemerintah daerah dan kita akan lihat apa yang akan mereka bantu, karenanya Bupati minta perusahaan perkebunan mengirim pimpinan perusahaan yang dapat mengambil keputusan dalam duduk bersama nantinya,” tegas Wakil Bupati Aceh Tamiang itu.

Disebutkan, rusaknya jalan itu karena selama ini karena truk pengakut batu dolomite dan truk pengangkut sawit melewati jalan itu dengan muatan melebihi kapasitas jalan. Akibatnya badan jalan Seumadam-Tenggulun rusak total yang berdampak menyengsarakan masyarakat dari beberapa kecamatan di pedalaman Aceh Tamiang itu.

Sebelumnya, pada Senin (14/1) sekitar seribuan warga dari tiga kecamatan, Tenggulun, Tamiang Hulu, dan Kecamatan Kejuruan Muda yang tergabung dalam Forum Rakyat Aceh Tamiang (FRAT) melakukan aksi demo di Desa Seumadam-Pulau Tiga–Tenggulun, memblokir jalan dan melarang truk pengangkut sawit dan batu dolomite yang bermuatan 30 ton melewati  jalan tersebut, karena badan jalan telah hancur dan rusak parah. (md/serambinews)